*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Padang dalam blog ini
Klik Disin
Kota
Padang, ibukota Province Sumatra’s Westkust, yang teridiri dari tiga
residentie: Padangsche Benelanden, Padangsche Bovenlanden dan Tapanoeli.
Ibukota Residentie Padangsche Bovenlanden adalah Fort de Kock. Pada tahun 1875,
Kota Padang Sidempuan sebagai ibukota Residentie Tapanoeli. Province Sumatra’s
Westkust dibentuk tahun 1834 dan Residentie Tapanoeli baru dibentuk pada tahun
1845. Meski terbilang masih muda, Province Sumatra’s Westkust sudah memunculkan
tokoh-tokoh pribumi yang berpengaruh (paling tidak di wilayah Pantai Barat
Sumatra).
|
Soetan M. Salim: Djaksa di Padang, Pad. Pandjang, Kota Pinang |
Ada dua tokoh
pribumi yang perlu namanya dikemukakan kembali, yakni: Soetan Mohamad Salim di Fort
de Kock dan Soetan Goenoeng Toea di Padang Sidempoean. Mereka berdua tidak
memiliki pendidikan formal Eropa/Belanda, tetapi berhasil belajar secara
otodidak yang lalu kemampuannya diapresiasi pemerintah dengan mengangkat
menjadi pegawai pemerintah. Mereka berdua memiliki karir yang mirip dan keduanya
sama-sama memiliki anak-anak hebat yang menjadi tokoh-tokoh terkenal di Indonesia.
Uniknya lagi: keduanya sama-sama meninggal di Kota Medan.
Soetan Mohamad
Salim van Fort de Kock
Soetan
Mohamad Salim ‘was een selfmade man, want hij had noch de Europeesche, noch een
Inlandsche school bezocht, doch zich door zelfstudie ontwikkeld, zoodat hij
reeds op jeugdigen leeftijd aangesteld werd tot djaksa’ (lihat De Indische
courant, 13-11-1934). Soetan Mohamad
Salim memulai karir sebagai djaksa di Solok. Setelah beberapa tahun di Solok, Soetan
Mohamad Salim dipindahkan ke Kota Padang Pandjang. Karirnya terus meningkat dan
kemudian pangkatnya dinaikkan menjadi hoofd-djaksa di Kota Pinang, Residentie Sumatra’s
Ooskust.