*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Kalimantan Utara di blog ini Klik Disini
Pada masa ini pulau Kalimantan (Borneo) terdiri dari tiga negara: Indonesia, Brunei dan Malaysia. Pada era Pemerintah Hindia Belanda kerajaan-kerajaan dihapuskan alias dimandulkan, tidak demikian di wilayah yurisdiksi Inggris, kerajaan-kerajaan tetap dilestarikan oleh Inggris seperti Broenei, Sarawak dan Sabah. Ketika Pemerintah Inggris melepaskan otoritasnya di pantai utara Kalimantan, kerajaan Broenei berdiri sendiri sedangkan Sarawak dan Sabah sengaja tidak sengaja telah disatukan Inggris dalam pebentukan federasi (negara) Malaysia.
Lantas bagaimana sejarah Sarawak dan Sabah sebelum dan sesudah menjadi negara (federasi) Malaysia? Yang jelas Sarawak dan Sabah memiliki sejarah yang berbeda dengan negara-negara bagian (kerajaan-kerajaan) di Semenanjung Malaka (Malaya). Pun karakteristik penduduknya. Boleh jadi atas dasar itu (kerajaan) Broenei enggan bergabung dengan federasi Malaysia (yang kemudian terjadi pada Singapoera). Sarawak dan Sabah secara politis mirip dengan kerajaan-kerajaan di Semenanjung Malaya (Malaka) tetapi secara sosio-demografis lebih mirip dengan wilayah eks kerajaan-kerajaan yang menjadi bagian provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur (Indonesia). Bagaimana Brunei dan Singapoera terpisah dari federasi (negara) Malaysia adalah satu hal, sedangkan Sarawak dan Sabah menjadi bagian dari federasi (negara) Malaysia adalah hal lain lagi. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.