*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Padang Sidempuan di blog ini Klik Disini
Jenjang
tertinggi karir politisi adalah menjadi Presiden atau Perdana Menteri. Karena
posisi inilah puncak keputusan pengaturan negara. Nama-nama presiden semuanya Jawa
kecuali Habibie (campuran). Nama-nama perdana menteri lebih beragam: 3 Jawa, 2
Batak. 2 Minangkabau, 1 Sunda plus satu campuran. Pada deretan wakil presiden sebagian
besar Jawa dengan masing-masing satu nama Minangkabau, Batak, Bugis, Banjar,
Sunda, Banten dan satu nama campuran. Itulah gambaran umum tokoh politik tertinggi di
Indonesia dari masa ke masa.
Dua orang perdana menteri dan satu wakil presiden asli Batak sama-sama
berasal dari Padang Sidempuan. Mr. Amir Sjarifoeddin Harahap menjabat perdana
menteri 1947-1948, sementara Mr.
Boerhanoeddin Harahap menjabat 1955-1956, sedangkan Adam Malik menjabat Wakil
Presiden 1978-1983. Mr. Amir Sjarifoeddin Harahap mengawali karir politik sejak
era kolonial Belanda (Partai Indonesia 1931), sementara Mr. Boerhanoeddin pada
era Republik Indonesia (Partai Masyumi). Adam Malik memulai karir politik pada usia
belia pada tahun 1931 era Hindia Belanda (Partai Indonesia) di Sipirok dan Padang
Sidempuan. Selepas dari penjara Padang Sidempuan, Adam Malik hijrah ke Batavia. Mr. Amir Sjarifoeddin Harahap adalag senior dari Adam Malik.
Lantas
bagaimana sejarah tokoh politik asal Padang Sidempuan? Seperti disebut di atas, cenderung beragama tetapi
lebih dominan Jawa. Beberapa diantaranya berasal dari Padang Sidempuan yakni perdana
menteri Mr Amir Sjarifoeddin Harahap dan Boerhanoeddin Harahap serta Wakil
Presiden Adam Malik. Lalu bagaimana sejarah politisi bermula? Jauh sebelu era Perdana Menteri dan Presiden, pada
era Pemerintah Hindia Belanda para politisi memulai karir politik di dewan kota
(gemeenteraad) dan dewan pusat (Volksraad). Lalu apakah para politisi asal
Padang Sidempuan sudah eksis saat itu? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.