*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Suku
Rokkaa tinggal di selatan, suku Langos di barat laut, suku Weggos tinggal di
selatan, suku Langos di barat laut, suku Weggos di barat laut suku-suku
pemberani ini selalu dengan berani menawarkan keunggulan kepada Bima dan Ende. Rokkaa
khususnya selalu menjadi musuh bebuyutan para perampok budak dan bajak laut
Bima dan Ende, yang tak henti-hentinya menerima gelar yang patut dihormati (Sumatra-courant:
nieuws- en advertentieblad, 16-09-1876).
Suku Ngada (Ngadha, Nad'a, Nga'da) adalah suku yang mendiami sebagian besar daerah Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Populasinya diperkirakan sekitar 155.000 jiwa. Mata pencaharian hidup ethnis ini umumnya adalah berladang, sebagian di sawah, ada pula yang beternak sapi, kerbau, kuda dan mayoritasnya beternak babi. Ethnis Ngada merupakan penutur [bahasa Ngada atau Rokka]. Berdasarkan perbedaan dialek-dialek bahasa, Kabupaten Ngada dibagi atas empat ethnis yakni Rokka, Riung, Nage, Bajawa, Masing-masing klan mempunyai kebudayaan sendiri-sendiri yang masih dipertahankan sampai saat ini, seperti rumah adat, tarian, pakaian adat, dan lain-lain.
(Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah bahasa di Kerajaan Rokkas tempo doeloe? Seperti disebut di atas tempo doeloe ada yang dikenal kerajaan Rokkas di pulau Flores Tengah. Kini salah satu kelompok populasi di Ngada di Flores Tengah. Lalu bagaimana sejarah bahasa di Kerajaan Rokkas tempo doeloe? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982