*Untuk melihat semua artikel Sejarah Pers dalam blog ini Klik Disini
Setelah satu decade, nama Indonesia pelan tapi
pasti, mulai nama Indonesia diusung oleh berbagai jenis perusahaan Indonesia,
organiasi kebangsaan, dan pers pribumi. Akhirnya organisasi pemuda pribumi
melahirkan organisasi pemuda pelajar Indonesia (PPPI); demikian juga organisasi
senior melahirkan organisasi kebangsaan Indonesia (PPPKI). Tentu saja pers berpartisipasi
di dalamnya. Salah satu upaya pers untuk mensukseskan kongres senior (PPPKI)
dan kongres junior (PPPI) yang diselenggarakan tahun 1928, surat kabar Bintang
Timoer pimpinan Parada Harahap menerbitkan edisi Semarang (untuk Midden Java)
dan edisi Soerabaja (untuk Oost Java).
Pemufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) adalah organisasi pergerakan kemerdekaan yang pernah ada di Indonesia.[1] PPPKI merupakan organisasi kumpulan dari beberapa organisasi-organisasi seperti Partai Sosialis Indonesia, Budi Utomo, Partai Nasional Indonesia, Paguyuban Pasundan, Jong Sumatranen Bond, Pemuda Kaum Betawi, dan Kelompok Studi Indonesia. Pemufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) didirikan dalam sebuah rapat di Bandung pada tanggal 17–18 Desember 1927. Latar belakang didirikannya PPPKI adalah karena tokoh-tokoh pergerakan nasional beranggapan bahwa berjuang melalui masing-masing organisasi tidak akan membawa hasil. Soekarno kemudian mempunyai ide untuk menggabungkan organisasi-organisasi tersebut supaya Indonesia dapat mencapai kemerdekaannya. (Wikipedia).
Lantas bagaimana sejarah pers, Kongres Pemuda
dan Kongres PPPKI di Batavia? Seperti disebut di atas, para jurnalis telah
bersatu di Batavia di bawah inisiatif Parada Harahap. Tidak cukup sampai
disitu, sebagai jurnalis dan pemimpin surat kabar Bintang Timoer, Parada
Harahap mengambil peran penting dalam terselenggaranya Kongres Pemuda dan
Kongres PPPKI di Batavia tahun 1928 dengan menerbitkan surat kabar Bintang
Timoer edisi Semarang dan edisi Soerabaja. Lalu bagaimana sejarah pers, Kongres
Pemuda dan Kongres PPPKI di Batavia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe,
semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan
sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.