*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Musik tradisi (seperti
gamelan, degung, gondang) sudah sejak lama diidentifikasi oleh orang
Eropa/Belanda. Pada tahun 1909 Paul Seelig memggabungkan musik tradisi (Jawa)
dengan musik barat (Eropa) yang disebutnya Javaansche Rhapsody. Namun musik
tradisi (Indonesia) baru mendapat tempat disiarkan di radio tahun 1930an. Seiring
dengan mengudaranya musik tradisi yang dapat ‘ditangkap’ di seluruh antero
dunia, para pegiat musik Eropa/Belanda di Hindia (baca: Indonesia) mendatangkan
seorang peneliti musik terkenal berkebangsaan Austria Dr. Halusa, Ph.D untuk
meneliti musik tradisi Indonesia. Sejak inilah boleh dikatakan musik tradisi
Indonesia mulai mendapat perhatian dari para pemusik dunia.
|
Dr. Halusa, Ph.D) di Medan, 1936 |
Artikel ini merupakan kelanjutan artikel pertama berjudul
Sejarah Menjadi Indonesia (24): Alip Ba Ta Gitaris Fingerstyle Mendunia;
Ambassador dalam Penyusunan Sejarah Musik Indonesia. Dalam artikel tersebut
mendeskripasikan dari awal bagaimana musik tradisi (Indonesia) ditemukan
(dicatat oleh orang-orang Belanda). Dalam hal ini kehadiran Alip Ba Ta di
channel Youtube, seorang gitaris fingerstyle menyadarkan kita, musik yang memiliki
nada-nada Indonesia mulai dilirik oleh para pemusik dunia, sebagaima tahun 1937
Dr. Halusa, Ph.D menemukan nada-nada khas Indonesia. Oleh karena itu kita paham
mengapa pada dasawarsa terakhir ini banyak orang Eropa/Amerika ingin melestarikan
musik (tradisi) Indonesia. Sebut saja misalnya Hermann Delago. Pemusik Austria
yang coba melestarikan dan mempopulerkan musik Batak di Eropa dan Prof. Andrew
Weintraub dari Universitas Pittsburgh yang melestarikan dan mempopulerkan musik
dangdut dan degung Sunda di Amerika Serikat. Tentu saja musik gamelan yang
sudah dipelajari di berbagai universitas di luar negeri.
Akhir-akhir ini, gitaris Alip Ba Ta,
spesialis fingerstyle (one man band) telah mendapat perhatian para pemusik
dunia. Musik aransemen Ali Ba Ta mulai banyak dikutip oleh para pemusik. Ini
adalah satu momen penting bagi kita, untuk memperkenalkan sejarah musik kita di
mata dunia. Untuk melanjutkan artikel kedua, mari kita telusuri lebih lanjut sumber-sumber
tempo doeloe.