*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bandung dalam blog ini Klik Disini
Menelusuri masa lampau adakalanya sangat mengejutkan. Musik rock;n roll yang selama ini dikenal berkembang di Amerika Serikat, sesungguhnya bermula di Belanda. Kelahiran musik rock’n roll haruslah dikaitkan dengan jari-jari tangan Eddie Chatelin dalam memainkan gitar yang menimbulkan sound roll. Eddie Chatelin tergabung dalam grup musik Indorock (rock’n roll) The Crazy Rockers. Eddie Chatelin adalah seorang musisi Indo kelahiran Bandung dan neneknya adalah orang Padang. Bagaimana bisa? Itulah kejutannya.
Menelusuri masa lampau adakalanya sangat mengejutkan. Musik rock;n roll yang selama ini dikenal berkembang di Amerika Serikat, sesungguhnya bermula di Belanda. Kelahiran musik rock’n roll haruslah dikaitkan dengan jari-jari tangan Eddie Chatelin dalam memainkan gitar yang menimbulkan sound roll. Eddie Chatelin tergabung dalam grup musik Indorock (rock’n roll) The Crazy Rockers. Eddie Chatelin adalah seorang musisi Indo kelahiran Bandung dan neneknya adalah orang Padang. Bagaimana bisa? Itulah kejutannya.
Eddie Chastelin dan The Crazy Rockers |
Lantas bagaimanan riwayat
keluarga Eddie Chastelin? Itulah pertanyaan utamanya. Lalu bagaimana Eddie
Chastelin dan grup musiknya The Crazy Rockers muncul dan masuk sebagai
satu-satunya grup musik dari Belanda dalam Top Ten? Itulah pertanyaan berikutnya.
Untuk menjawab dua pertanyaan tersebut, serta untuk menambah pengetahuan, mari
kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Tiga Musisi Indo(rock) Dunia Asal Indonesia |
Marga Chastelin: Padang dan
Bandoeng
Nama (marga) Chatelin di Indonesia (baca: Hindia Belanda) kali pertama
diberitakan di Padang (lihat Rotterdamsche courant, 28-06-1867). Disebutkan
LNHA Chatelin menikah dengan JC de Groot di Padang. Louis Numa Hipolite Arthur
Chatelin kelak diketahui adalah pemimpin dan redaktur surat kabar pertama di
Padang tahun 1859: Sumatra Courant. Surat kabar besar di Baravia adalah
Javasche Courant (edisi pertama. 1 Januari 1845) dan di Soerabaja adalah Soerabaijasche
Courant (mulai terbit 1853).
Louis
Numa Hipolite Arthur Chatelin adalah anak dari Arthur Chatelin. Tidak diketahui
kapan Arthur Chatelin) disingkat A. Chatelin) tiba di Hindia (baca: Indonesia).
A. Chatelin menikah di Padang dengan gadis jelita pribumi. LNHA Chastelin
adalah seorang Indo (ayah Belanda, ibu Padang). Nama marga Chatelin paling
tidak sudah terdiri di Jerman pada tahun 1705 (lihat Oprechte Haerlemsche
courant, 17-09-1705). Pada tahun 1837 diberitakan di Prancis nama Chatelin
seorang pemimpin dan redaktur surat kabar Courier Francouis (lihat Journal de
La Haye, 18-10-1837). Pada tahun 1855 diberitakan di Belanda Letnan Cliatelin
telah berhasil melukis keluarga kerajaan (lihat De constitutioneel: nieuwe
's-Gravenhaagsche courant, 07-11-1855). Besar dugaan A. Chatelin adalah anak
dari Letnan Chatelin dan cucu dari redaktur surat kabar Courier Francouis di
Paris yang merantau ke Hindia dan kemudian mendirikan surat kabar di Padang
pada tahun 1859.
Sumatra Courant (diterbitkan Zadelhoff &
Fabritius) kemudian memiliki pesaing yakni surat kabar yang diterbitkan Van Wijk
yang bernama Padangsch nieuws- en advertentie-blad (edisi pertama, 17-12-1859).
Surat kabar Sumatra Courant terbit seminggu sekali (yang berhasil ditemukan
edisi ke-24 adalah Sumatra-courant : nieuws- en advertentieblad, 14-06-1862).
Jika menghitung mundur itu berarti terbit cukup berdekatan dengan surat kabar Padangsch
nieuws- en advertentie-blad. Namun surat kabar Padangsche ini hanya bisa
bertahan hingga tahun 1862. Sejak itu, Sumatra Courant merupakan satu-satunya
surat kabar di Sumatra. Sejak ini pula LNHA Chatelin mulai nyaman dan menikah
dengan JC de Groot di Padang tahun 1867.
Tidak
lama setelah Louis Numa Hipolite Arthur Chatelin menikah di Padang, surat kabar
Sumatra Courant diberitakan telah diakusisi olehnya redaktur Sumatra Courant (lihat
De locomotief: Samarangsch handels- en advertentie-blad, 17-06-1867). Disebutkan besarnya biaya akuisisi ini sekitar
f2.500. Pada edisi tahun-tahun awal, informasi yang terdapat dalam surat kabar
ini hanya disebut penerbit Zadelhoff & Fabritius (tidak dinyatakan dalam
keterangan nama A Chatelin). Setelah pengakusisian surat kabar ini nama A
Chatelin muncul di bawah nama surat kabar edisi 27 Juli 1867..
Sebagai pemilik surat kabar Sumatra Courant, LNHA Chatelin telah menyamai tingkat pencapaian
kakeknya di Prancis (Courier Francouis). Surat kabar Courier di Paris masih
eksis, namun kakeknya sebagai salah pemilik telah meninggal lama (lihat Java-bode
: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 04-01-1860).
Sementara ayahnya di Belanda beberapa tahun yang lalu diberitakan termasuk salah
satu yang mendapat bintang perunggu, Bronzden Medaljer (lihat Utrechtsch provinciaal en stedelijk dagblad :
algemeen advertentie-blad, 21-08-1863).
Istri Louis
Numa Hipolite Arthur Chatelin (JC de Groot) diberitakan melahirkan seorang anak
perempuan di Padang (lihat Java-bode : nieuws, handels- en advertentieblad voor
Nederlandsch-Indie, 06-01-1869). Pada tahun 1874 lahir anak laki-laki di Padang
(lihat Algemeen Handelsblad, 18-03-1874). Tidak diketahui sudah berapa anak mereka.
Pada tahun 1876, Chatelin pemimpin redakasi Sumatra Courant diketahui
telah menjadi pemimpin redaksi salah satu surat kabar di Batavia (lihat Bataviaasch
handelsblad, 14-12-1876). Disebutkan Chatelin,
editor dari Courant Sumatra, baru-baru ini bertindak sebagai editor dari salah
satu surat kabar yang diterbitkan di sini (Batavia). Sejak tahun 1878 nama
Chatelin tidak lagi muncul di surat kabar Sumatra Courant. Besar dugaan
Chatelin telah pindah Ke Batavia agar lebih dekat dengan anak-anaknya yang lain
yang bersekolah di Batavia.
Sumatra-courant:, 08-07-1899 |
Diketahui di Bandung bernama A Chatelin. Besar
dugaan A Chatelin adalah anak laki-laki dari Louis Numa Hipolite Arthur
Chatelin yang lahir di Padang. Nama A Chatelin mengikuti nama kakeknya di
Padang, A Chatelin (cucu mengambil nama kakek). A Chatelin menikah dengan JM
Brinkman di Bandoeng pada tanggal 26 September 1917 (lihat De Preanger Bode,
29-09-1917). Nam A Chateli disebut HNHAJC Chatelin (lihat Het nieuws van den
dag voor Nederlandsch-Indie, 23-11-1917)
Dikabarkan
istri A Chatelin melahirkan di Bandoeng yang diberi nama France Jeanne Aloysia
(lihat Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 30-07-1919). Tampaknya
nama anak perempuan A Chatelin diberi nama kecil France yang diduga dikaitkan
dengan tempat tinggal kakeknya di Prancis. Tidak diketahui kelahiran ini anak
yang ke berapa.
A Chatelin di Bandoeng termasuk salah satu yang
menggagas terbentuknya Indo Europeech Verbond (lihat De Preanger-bode, 28-08-1920).
Organisasi ini berkantor di alamat A Chatelin di Alexanderlaan No.8 (Kebon Djamboe) (lihat De Preanger-bode, 09-10-1920).
Diberitakan
di Weltevreden Ch LA Chatelin Jr menikah dengan L de Nijs tanggal 26 Juni 1926 (lihat
De Indische Courant, 10-06-1926). Ch LA Chatelin Jr diduga adalah adik dari A
Chatelin. Pada tahun 1927 dikabarkan telah lahir anak dari AJ Ch Chatelin
dengan JP van Betuw (lihat Bataviaasch handelsblad, 18-06-1927). AJ Ch Chatelin
diduga adalah saudara A Chatelin. Pada tahun 1928 diberikan D Chatelin sebagai
commies kereta api di Sumatra’s Westkust meninggal (lihat De Indische Courant, 06-08-1928).
Ini juga saudara dari A Chatelin. Hal ini sesuai dengan yang memasang berita
kematian itu adalah A Charelin di Bandoeng dengan menyebut saudara kami.
Saudara-saudara A Chatelin boleh dikatakan cukup
banyak. Tidak hanya di Bandoeng, Weltevreden, juga ada di Soerabaja dan Sumatra’s
Westkust. Mereka dan Medan ini adalah generasi ketiga marga Chatelin di Hindia.
Ayah
dan ibu mereka Louis Numa Hipolite Arthur Chatelin dan JC de Groot masih hidup
dan bertempat tinggal di Batavia yang beralamat di jalan Lombokweg No.55 (lihat
Het nieuws van den dag voor
Nederlandsch-Indie, 27-12-1934).
Pada tahun 1941 Annie Chatelin menikah dengan FD
de Ceunick van Capelle (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 22-12-1941). Annie
Chatelin diduga adalah putri A Chatelin. Untuk sekadar mengingatkan A Chetelin
menikah dengan JM Brinkman di Bandoeng tahun 1917 dan pada tahun 1919 putri mereka
lahir yang diberi nama France Jeanne Aloysia (Annie?).
Eddie Chastelin dan The Crazy
Rockers: Belanda dan Jerman
Nama grup band The Crazy Rockers paling tidak
sudah diketahui di Belanda tahun 1957 (lihat De waarheid, 17-09-1957).
Disebutkan mereka hadir memberikan hiburan pada saat peresmian ANJV-drumband.
Seperti disebut di atas salah satu personil The Crazy Rockers dari awal (pendirian)
adalah Eddie Chatelin. The Crazy Rockers kembali tampil dalam suatu musik
hiburan yang diselenggarakan oleh Volkskunst (lihat De waarheid, 22-10-1957).
Kapan
Eddie Chatelin kelahiran Bandoeng pindah dari Indonesia ke Belanda? Besar kemungkinan
seluruh family Chatelin pindah ke Belanda sejak pengakuan kedaulatan Indonesia
oleh Belanda. Pemberangkan family Chatelin berangkat dalam dua geloombang dari
dua kota, yakni Medan dan Djakarta. Keterangan
ini diumumkan oleh pemasang iklan Ny J. Chatelin dan Ida Chatelin di Medan
(lihat Het nieuwsblad voor Sumatra, 23-06-1950). Pada tahun 1955 RJC Chatelin yang
mengatasnamkan keluarga Chatelin yang beralamat Willem Ruys mengucapkan semua
pihak selamat tinggal (lihat Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad
voor Nederlandsch-Indie, 03-11-1955). Besar kemungkinan keluarga Chatelin di
Sumatra berkumpul di Medan dan keluarga Chatelin di Jawa (dan Sulawesi) berangkat
dari Djakarta. Sementara itu salah satu personel The Crazy Rockers yakni Woody
Bruning diketahui pindah ke Belanda tahun 1954 (lihat Het nieuws : algemeen
dagblad, 02-08-1954). Disebutkan Ss Cottica atas nama para guru Paulusschool,
de club Suriname, teman-teman dan kenalan menyampaikan salam hangat atas
kepergiannya (ke Belanda).
Grup musik The Crazy Rockers adalah kumpulan
musisi anak-anak rantau di Belanda. Dari lima personel Hindia namun hanya Eddie
Chatelin yang datang dari Hindia Timur (Indonesia), sedangkan yang empat yang
lainnya datang dari Hindia Barat (Suriname). Oleh karena itu grup musik ini
terdiri dari orang-orang asal Hindia (Suriname dan Indonesia) yang di Belanda
publik menyebut musik mereka sebagai musik rock Indo (Indorock).
De Telegraaf, 26-09-1964 |
Personil The Crazy Rockers terdiri dari Woody
Brunings, Pim Veeren, Eddie Chatelin, Sidney Rampensadt dan Harry Berg (lihat Nieuwsblad
van het Noorden, 13-11-1964). Disebutkan mereka The Crazy Rockers tampil malam
demi malam di Hamburg, Kiel, Frankfurt dan Dusseldorf. Sekarang Rocker dari Den
Haag tersebut masing-masing telah mengendarai mobil sport mereka sendiri
(bahkan ketika mereka harus bepergian!). Kini The Crazy Rockers melakukan
pertujukan pertama disini 15 November akan berlangsung di hotel Beijering di
Vlagtwedde. ‘Itu tidak akan sampai kepada kita jika itu bukan pertunjukan besar’
kata Rocker dari Den Haag yang juga pernah menjadi personel Rolling Stones dan
The Beatles, tetapi mereka (du band ini) tidak begitu terkenal pada saat itu).
Di dalam situs Eddy Chatelin disebutkan Eddy Chatelin berusia 15 tahun ketika
bergabung dengan grup musik The Crazy Rockers di Belanda. Disebut Eddy Chatelin
adalah personil termuda di dalam band baru itu. Seperti disebut di atas bahwa
keluarga Chatelin pindah dari Indonesia paling tidak tahun 1955, itu berarti
Eddy Chatelin saat tiba di Belanda berusia sekitar 12 tahun dan menjadi pemain
band setelah empat tahun sejak tiba di Belanda. Dalam hal ini Eddy Chatelin
yang disebut lahir di Bandoeng, Eddy Chatelin diduga lahir tahun 1943 (saat pendudukan
militer Jepang di Indonesia). Sementara itu Woody Bruning diketahui pindah ke
Belanda tahun 1954 (setamat sekolah menengah di Suriname). Sedangkan Sidney Rampersad kelahiran Paramaribo, Suriname inisiator
pendirian grup musik The Crazy Rockers diduga paling senior diantara para
personil.
Eddy Chatelin ketika tiba di Belanda pada usia
12-13 tahun bersama keluarga, diduga telah bermain musik di Indonesia. Paling
tidak Eddy Chatelin sudah mengenal grup musik anak-anak di Indonesia The Timor
Rhythm Brothers asal Soerabaja (anak-anak Tielman) yang sudah melakukan rekaman
tahun 1950 dan disiarkan di radio-radio. Keluarga Tielman pindah ke Belanda
sekitar tahun 1954 (yang diduga bersamaan dengan keluarga Chatelin).
Het Parool, 20-11-1959 |
Eddy Chatelin setelah di Belanda terus mengembangan bakat musiknya (bakat
Indonesia). Grup musik asal Indonesia yang sudah eksis di Belanda tentu saja
boleh dikatakan baru group band The Timor Rhythm Brothers asal Soerabaja yang
telah berganti nama di Belanda dengan nama baru Tielman Brothers. Selama tiga
tahun di Belanda Eddy Chatelin, yang saat itu grup musik Indo satu-satunya di
Belanda (Tielman Brothers), sudah cukup piawai bermusik lalu diajak oleh Sidney
Rampensadt tahun 1957 membentuk grup musik Indo yang baru The Crazy Rockers. Boleh jadi ini juga salah satu
cara Sidney Rampensadt untuk lebih
memperkenalkan kelompok musisi Indo Suriname di tengah dominasi musisi Indo
asal Indonesia. Eddy Chatelin meski personil paling muda di dalam grup musik The
Crazy Rockers, tetapi Eddy Chatelin
memiliki bakat musik yang luar biasa. Kaahlian utamanya adalah mampu mengocok
senar gitar dengan sound rhythm yang khas dengan beat yang lebih kencang
(bernuansa roll).
Trouw, 06-03-1963 |
Grup musik The Crazy Rockers dengan genre musik
rock’n roll setelah sukses di Jerman dan mencapai puncaknya pada tahun 1964
justru mengendor setelah pulang dari tur di Belanda. di Dalam situs Eddy
Chatelin grup musik The Crazy Rockers berantakan dan lalu bubar pada tahun
1965. Tentu saja Eddy Chatelin yang sudah matang usia (23 tahun) akan menemukan
jalan sendiri dalam meneruskan karir musiknya.
Besar dugaan The Crazy Rockers meredup lalu bubar bukan disebabkan oleh
tingkat penerimaan yang rendah dari warga Belanda (kecuali para remaja putri
Belanda), tetapi lebih disebabkan tempat mereka di Jerman telah diisi dan
semakin ngetopnya dua grup musik asal Inggris The Beatles dan The Rolling
Stones. Sementara Tielman Brother masih tetap eksis dan semakin kerap tampil di
televisi sebagaiman terlihat dalam program acara televisi di surat kabar (antara
lain lihat De Telegraaf, 13-08-1965). Lagu-lagu Tielman Brother sudah masuk
dalam Top 40.
Eddy Chatelin kemudian membentuk formasi baru
dengan tetap mengajak Harry Berg (eks The Crazy Rockers). Dalam formasi baru
ini Eddy Chatelin merekrut penyanyi Inggris Dick Scott (yang juga sebelumnya
grup musiknya meredup). Grup musik baru ini bermain di Jerman. Ketika musik
mereka diterima di Jerman dan sukses, mereka ditawari oleh Ken Howard dan Brian
Epstein [manajer The Beatles] untuk melakukan tur ke Inggris dengan seluruh
band. Mereka dinggiris setidaknya selama satu tahun.
Seperti
dicatat dalam situs Eddy Chatelin, sepulang dari Inggris Eddy Chatelin kembali
ke Belanda. Namun, Eddy Chatelin tidak pernah beruntung di Belanda, Eddy
Chatelin pergi ke Swiss dan membentuk (atau bergabung?) dengan grup musik The
Sounds pada tahun 1967. Eddy Chatekin terus bermain di luar negeri (di luar
Belanda) hingga tahun 1980. Eddy Chatelin telah mengisi panggung-panggung yang
ada di Jerman, Swiss, Austria, Skandinavia dan, tentu saja, Belanda. Ketika The
Sounds bubar, Eddy Chatelin masih bermain dengan berbagai band profesional,
termasuk The Union Pacific dan Tielman Brothers yang legendaris. Eddy Chatelin
bermain dengan Tielman Brothers dari tahun 1970 hingga 1973 terutama di Swiss,
Jerman, dan Skandinavia.
Eddy Chatelin kembali membentuk grup musik baru
yang tidak sepenuhnya baru yakni New Crazy Rockers pada 1980. Tampaknya Eddy
Chatelin ingin mengembalikan nama besar The Crazy Rockers, grup musik pertama
yang memperkenalkan genre musik rock’ roll. Namun grup musik ini tidak lama
karena pemain drumnya, Sugar Lee mengalami kecalakaan dalam pertunjukkan.
Setelah
kehilangan Sugar Lee, kembali Eddy Chatelin mencari drummer baru dengan
mengusung konsep baru dalam bermusik. Nama band baru tersebut mengambil namanya
sendiri dengan nama band Eddy C. Dalam tahun-tahun terakhir karrnya, Eddy
Chatelin juga aktif sebagai produser dan membantu banyak talenta pemula memulai
dengan awal yang baik. Gitar pertamanya digantung sebagai saksi bisu era yang
menentukan budaya pop Belanda di Museon di Den Haag.
Eddy Chatelin ikut berkolaborasi dalam pembuatan film
dokumenter Rockin Ramona. Film ini adalah sebuah film tentang pengaruh Indorock
di tahun 1960-an dan musik pop saat ini. Eddy Chatelin juga mendapat kesempatan
untuk menjalani tur pertunjukan di California dengan para Legends. Eddy Chatelin
juga melakukan tur 10 hari di Indonesia dengan nama Crazy Rockers. Eddy Chatelin
mengeluarkan CD solo baru dan DVD pada
18 Mei 2008. Eddy Chatelin juga membuat album bersama Stella Makadoero (yang di
dalamnya termasuk lagu-lagu berbahasa Indonesia).
Pada 24
Mei 2009, Crazy Rockers merayakan ulang tahun ke 50 mereka di Teater Bintang di
Tong Tong Fair Malieveld Den Haag. Pada tahun 2010 Eddy Chatelin melakukan pertunjukkan
di Santa Susanna di Spanyol dan juga melakukan perjalanan ke Bali dimana Eddy
Chatelin bertemu teman lamanya Franky Luiten dan kemudian mereka membuat musik
bersama. Dia juga bertemu Bibi Lien (Wieteke) di Bali.
Eddy Chatelin bernapas dengan udara Eropa tetapi
memetik gitar dengan nada magis tropis. Itulah sosok Eddy Chatelin yang telah
mengintroduksi genre musik baru dari musik rock dengan nama genre musik rock'n
roll.
Stambuk (silsilah) Eddy Chatelin |
Jika kembali ke awal, Eddy Chatelin dan grup
musiknya Crazy Rockers dipengaruhi oleh irama musik Tielman Brothers,
sesungguhnya yang mengintrodusir kali pertama di Belanda adalah Tielman
Brothers, lalu diikuti oleh The Crazy Rockers dimana kocokan gitar Eddy
Chatelin mirip dengan Andy Tielman dari grup musik Tielmand Brothers. Lantas
kita bertanya apakah Eddy Chatelin telah berguru ke Andy Tielman? Jika iya, itu
berarti kolaborasi dua Indo kelahiran Soerabaja dan kelahiran Bandoeng.
Tiga Musisi (Indo)rock Dunia |
The Crazy Rockers dapat dikatakan band Indorock
tertua dan bahkan band rock trtua di Eropa yang masih aktif. Inti musik rock
dari grup ini dibentuk oleh penyanyi Woody Brunings dan gitaris Eddy Chatelin.
Pada Tong Tong Fair ke-55 yang diadakan pada tanggal 30 Mei 2013, Crazy Rockers
yang masih aktif turut memeriahkan festival tersebut dengan sangat istimewa.
Namun grup ini tidak lengkap karena pendiri yang merangkap drummer Sydney
Rampersad dan pemain bass Pim Veeren telah meninggal dunia. Hanya ada Woody
Brunings, Eddie Chatelin dan Harry Berg.
The Last Crazy Rockers (Woody Bruning dan Eddy Chatelin) |
L.N.H.A. Chatelin menikahi JC Groot pada 18 Apr 1867. Dalam Handel 1878, disebutkan anak mereka yakni Louis N.H.A.J.Ch.S. Chatelin (lahir 8 Des 1867) dan Henrietta Anna Sibylla Petronella Christina Gerardina Chatelin (lahir 15 Des 1868)
BalasHapusLouis N.H.A.J.Ch.S. Chatelin menikah dengan Ida Cornelia de Jongh, melahirkan anak Jeane Bartha Chatelin (15 Mei 1910-28 Juni 1910)
Adapun Henrietta Anna Sibylla Petronella Christina Gerardina Chatelin menikahi Henry Saijers. Anak mereka yakni Henrij Marie Charles Saijers (1906-1909) dan levenloos geboren Saijers (1907-1907) [Sumber: gw.geneanet.org]
Terimakasih telah menambahkan informasi pengetahuan
Hapus