*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Sukabumi dalam blog ini Klik Disini
Jelang pendudukan militer Jepang, 1942, ada tiga revolusioner Indonesia yang berada di pengasingan, yakni: Soekarno, Mohamad Hatta dan Soetan Sjahrir. Saat Belanda mulai panik, orang-orang Belanda diinstruksikan untuk memusat di sejumlah tempat yang mengarah ke julur evakuasi di barat (pulau) Sumatra dan di selatan (pulau) Jawa. Dua diantara titik escape yang dipersiapkan adalah pelabuhan Padang (di Sumatra) dan pelabuhan Pelaboehan Ratoe di Soekaboemi.
Jelang pendudukan militer Jepang, 1942, ada tiga revolusioner Indonesia yang berada di pengasingan, yakni: Soekarno, Mohamad Hatta dan Soetan Sjahrir. Saat Belanda mulai panik, orang-orang Belanda diinstruksikan untuk memusat di sejumlah tempat yang mengarah ke julur evakuasi di barat (pulau) Sumatra dan di selatan (pulau) Jawa. Dua diantara titik escape yang dipersiapkan adalah pelabuhan Padang (di Sumatra) dan pelabuhan Pelaboehan Ratoe di Soekaboemi.
Mohamd Jamin, Amir Sjarifoeddin Harahap dan Sjamsoedun |
Dalam
proses evakuasi orang-orang Belanda di Sumatra, termasuk Ir. Soekarno yang
dievakuasi ke Padang. Hatta dan Sjahrir awalnya dievakuasi ke Batavia lalu ke
Soekaboemi. Ketika orang-orang Belanda semakin panik, Ir. Soekarno di Padang ‘diamankan’
revolusioner Mr. Egon Hakim Nasution (anak Wali Kota Padang); sementara Drs.
Mohamad Hatta dan Soetan Sjahrir di Soekaboemi ‘diamankan’ oleh tiga serangkai
eks Partai Indonesia: Mr. Mohamad Jamin, Mr. Amir Sjarifoeddin Harahap dan Mr.
Sjamsoedin (asli Soekaboemi).