*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Riau di blog ini Klik Disini
Orang
Belanda seakan tidak percaya bahwa Indonesia telah lepas, setelah Indonesia
(baca: Hindia) berada di bawah kekuasaan orang Belanda selama tiga ratus lima
puluh tahun. Orang Belanda sangat shock karena wilayah Kerajaan Belanda
diduduki militer Jerman (NAZI) dan juga wilayah Pemerintah Hindia Belanda
diduduki militer Jepang (Dai Nippon). Mimpi buruk bagi semua orang Belanda
tanpa terkecuali.
Ketika Jerman memasuki wilayah Kerajaan
Belanda pada bulan Mei 1940, keluarga kerajaan Belanda melarikan diri ke
Inggris. Orang Belanda yang anti fasis semua ditangkap dan dimasukkan ke dalam
kamp konsentrasi NAZI, termasuk satu orang Indonesia di Belanda Dr Paelindungan
Loebis. Pelarian keluarga kerajaan Belanda ini ke Inggris untuk kali kedua
setelah yang pertama pada tahun 1894 Prancis (Napoleon) menduduki Belanda dan
setahun kemudian menduduki Batavia dan Jawa. Tidak lama kemudian, ketika Jepang
memasuki wilayah Indonesia (baca: Hindia Belanda) pejabat-pejabat Belanda
melarikan diri ke Australia termasuk Dr HJ van Mook. Orang-orang Eropa (kecuali
Jerman) di Indonesia, laki-laki, perempuan dan anak-anak semua ditangkap dan
kemudian diinternir di berbagai penjara dan pusat interniran di seluruh
Indonesia. Malang nian nasib orang Belanda.
Bagaiana
dengan orang Belanda di Riau? Tidak banyak yang terinforasikan. Sunyi senyap
setelah militer Jepang memborbardir Singapoera dan Tarempa (Natoena),
orang-orang Belanda melarikan diri ke Sumatra untuk evakuasi ke Australia
melalui pelabuhan Padang. Satu keluarga yang evakuasi dari Riau adalah Dr Achmad
Hoesin Siagian dan istrinya yang juga dokter (anak Dr Radjamin Nasution, Wali
Kota Soerabaja) serta anak mereka evakuasi tidak ke Soerabaja tetapi langsung pulang
ke kampong ompungnya di Tapanuli (Selatan). Lantas bagaimana situasi dan
kondisi setelah Jepang takluk kepada Sekutu dan Kemerdekaan Indonesia diproklairkan
di Djakarta pada tanggal 17 Agustus 1945? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semua
ada permulaan dan
akan tiba waktunya berakhir. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan
wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.