*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Kota Makassar dalam blog ini Klik Disini
Sejarah zending adalah
bagian dari sejarah. Kegiatan zending di nusantara (baca: Indonesia) terdapat
di berbagai wilayah, terutama pada era Hindia Belanda (bahkan sejak era Portugis
dan VOC). Kegiatan zending pertama di wilayah semenanjung tenggara Sulawesi
dimulai pada tahun 1917 di kampong Mowewe, suatu kampong di pedalaman antara
kota (pelabuhan) Kolaka di pantai barat dan kota (pelabuhan) Kendari dipantai
timur. Lantas mengapa dimulai dari kampong Mowewe. Yang jelas pada masa itu
kegiatan zending sudah berlangsung lama di wilayah tengah Sulawesi yang
berpusat di Poso.
Secara historis kegiatan zending di Hindia Timur dimulai
sejak kehadiran orang Eropa. Pada era Portugis, para misionaris datang seiring
dengan semakin meluasnya pos-pos perdagangan Portugis. Itu dimulai di Malaka,
kemudian meluas di Maluku khususnya Amboina. Kegiatan ini terus meluas ke
wilayah Manado (Minahasa dan Sangir) yang terhubung dengan kegiatan misionaris Spanyol
di Filipina. Kegiatan misionaris Portugis meluas ke nusa tenggara bermula di
Solor dan juga meluas ke Jawa di Banjoewangi. Dengan kahadiran orang-orang
Belanda (VOC), kegiatan zending Belanda dimulai, mengikuti kegiatan misi Portugis.
Tentu saja diantara mereka muncul persaingan. Pada era Pemerintah Hindia
Belanda, kegiatan misionaris (Katolik) dapat dikatakan tidak begitu menonjol
lagi di pedalaman (dan mulai intens di kota-kota), sebaliknya muncul persaingan
antara zending (Protestan) Belanda dengan kehadiran misionaris Protestan dari
Jerman. Setelah gagal di Borneo, misionaris Jerman beralih ke Sumatra dan cukup
sukses di Tanah Batak. Keutamaan zending Belanda dalam hal ini karena hubungan
dekat para pendeta zending Belanda dengan pejabat-pejabat Pemerintah Hindia
Belanda. Pada era Hindia Belanda ini kegiatan zending semakin masif mulai
mengisi wilayah-wilayah dimana siar Islam belum menguat (seperti di Silindung
dan Toba). Hal serupa dilakukan di Sulawesi seperti di Poso yang kemudian
meluas ke wilayah semenanjung tenggara Sulawesi.
Lantas
bagaimana sejarah zending di wilayah semenanjung tenggara Sulawesi? Seperti
disebut di atas kegiatan zending sudah berlangsug di Sulawesi bagian tengah
yang berpusat di Poso dan meluas ke wilayah Toraja. Lalu mengapa kegiatan
zending tidak berkembang di selatan dan mengapa kegiatan zending di wilayah
semenanjung tenggara Sulawesi dimulai di kampong Mowewe? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.