Sabtu, 01 Maret 2025

Sejarah Diaspora (11): Sejak Kapan Orang Indonesia Bermula di Rusia? Hubungan Indonesia dan Rusia Sudah Terbentuk Lama


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Diaspora dalam blog ini Klik Disini

Rusia pada masa ini, pada masa lalu lebih dikenal dengan nama Uni Soviet ibu kota di Moskow. Negara federasi ini dibentuk pada tahun 1922 dengan satu partai (Komunis), tetapi pada tahun 1919 pecah yang kemudian terbentuk menjadi 15 negara, termasuk Ukraina. Rusia pada masa ini identic dengan nama kota Moskow. Dalam konteks ini seberapa penting hubungan orang Indonesia dengan orang Rusia di masa lalu hingga di masa ini? 


Seberapa banyak orang Indonesia di Rusia pada masa ini umumnya adalah mahasiswa. Jumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah di Rusia meningkat dari waktu ke waktu. Dengan perkiraan kasar berdasarkan berbagai sumberu, pada tahun 2013 sebanyak 165 mahasiswa. Pada tahun 2019 diperkirakan sebanyak 650 mahasiswa; tahun 2022 sebanyak 700 mahasiswa. Peningkatan ini terjadi karena adanya beasiswa yang diberikan pemerintah Rusia. Sebagian besar jumlah mahasiswa Indonesia tersebut kuliah di Moskow. Selain mahasiswa juga ada yang bekerja di Rusia. Berdasarkan catatan KPU tahun 2019 jumlah pemilih terdafatr di Rusia sekitar 1022 orang. Sementara itu jumlah orang Rusia yang bermukim di Indonesia ada sekitar 1000 orang pada tahun 2024. Ke dalam daftar ini tidak termasuk turis yang Rusia yang jumlahnya terus meningkat dari waktu ke waktu terutama dengan destinasi Bali.

Lantas bagaimana sejarah orang Indonesia di Rusia, sejak kapan bermula? Seperti disebut di atas, Rusia masa kini, dulunya dikenal Uni Soviet. Hubungan antara Indonesia dan Rusia sudah terbentuk lama, sejak 1950. Bagaimana dengan hubungan antar orangnya? Lalu bagaimana sejarah orang Indonesia di Rusia, sejak kapan bermula? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Orang Indonesia di Rusia Sejak Kapan Bermula? Hubungan Antara Indonesia dan Rusia Sudah Terbentuk Lama

Hubungan antara negara Indonesia dan negara Rusia yang lama (sejak 1950), sejatinya hubungan antara orang Indonesia dan orang Rusia jauh lebih lama lagi, bahkan sebelum terbentuk negara Uni Soviet pada tahun 1922. Bagaimana bisa? Yang jelas ini tengah membicarakan orang Indonesia berada di Rusia. Lalu siapa yang pertama? 


Tanah Rusia, Rusland tanah yang membentuk inti dari Muscovy dan kemudian Rusia, tanah di mana etnis Rusia berasal dan di mana etnogenesis Rusia (Raya) terjadi. Nama Rusland dipakai Tsar Rusia selama periode 1654–1721. Nama Rusland juga digunakan oleh para etnografer dan ahli bahasa pada abad ke-19. Pada tahun 1721 terbentuk Kekaisaran Rusia. Wilayah Rusia sangat luas memiliki populasi 14 juta jiwa, sistem pertanian masih tertinggal jauh dari Eropa Barat (revolusi industry di Eropa Barat). Setelah kekalahan Rusia dari Napoleon, mulai muncul gagasan reformasi konstitusional tetap selalu gagal. Setelah Rusia membebaskan sekutunya, Georgia, dari pendudukan Persia tahun 1802, Rusia terlibat konfrontasi dengan Persia akibat berebut pengaruh atas Azerbaijan. Di dalam negeri, Rusia berurusan dengan pemberontakan 1830. Lalu kemudian Rusia memutuskan sendiri untuk menghapuskan perbudakan. Rusia menginvasi Manchuria Luar dari Kekaisaran Qing Tiongkok antara 1858-1860 dan menjual wilayah Alaska yang kaya akan minyak ke Amerika Serikat pada tahun 1867. Pada tahun 1894, Kaisar Rusia, yang berkomitmen untuk mempertahankan sistem otokrasi di Rusia. Revolusi Industri Rusia mulai menunjukkan pengaruh yang signifikan. Sebaliknya Partai Sosialis-Revolusioner justru menuntut dilakukannya distribusi tanah untuk para petani. Kelompok radikal lain adalah Partai Tenaga Kerja Sosial-Demokrat, salah satu partai Marxisme di Rusia. Sosial-Demokrat berbeda dari Sosialis-Revolusioner, bahwa mereka percaya revolusi harus berawal dari para pekerja dan buruh di perkotaan, bukan oleh kaum tani. Dalam konferensi di Brussel pada tahun 1903 Partai Sosial Demokrat Rusia yang dalam pertemuan tersebut terdapat dua pemahaman yang dianut oleh masing-masing utusan: Marxisme dan Leninisme. Partai menjadi pecah menjadi dua fraksi, yakni Bolshevik (fraksi mayoritas yang bergaris keras) dan Menshevik (fraksi minoritas yang lebih moderat). Kaum Bolshevik berpikir perubahan masyarakat menuju ke arah yang lebih baik harus dimenangkan dengan revolusi. Dalam sejarah terbukti bahwa kelompok ini merupakan nucleus (inti perkembangan) dari Partai Komunis Rusia. Sedangkan kelompok kedua, kaum Menshevik, merupakan kelompok minoritas yang kemudian menjadi kelompok sosialis moderat yang membentuk sikap bahwa perubahan harus dilakukan dengan damai. Baik Bolshevik maupun Menshevik memiliki misi yang sama; menggulingkan pemerintahan Tsar, tetapi keduanya bergerak secara terpisah karena perbedaan ideologis. Sementara itu kekalahan dalam Perang Rusia-Jepang (1904-1905) adalah pukulan besar bagi rezim Rusia dan semakin meningkatkan potensi kerusuhan dan pemberontakan di dalam negeri. Pada Januari 1905, sebuah insiden yang dikenal sebagai "Minggu Berdarah" terjadi ketika Pastor Gapon memimpin kerumunan massa di Istana Musim Dingin, Sankt-Peterburg, untuk mengirimkan sebuah petisi kepada Kaisar. Ketika massa mencapai istana, angkatan bersenjata menembaki kerumunan dan menewaskan ratusan orang. Masyarakat Rusia begitu marah atas pembantaian tersebut. Hal ini menandai awal dari Revolusi Rusia tahun 1905. Soviet (dewan pekerja) muncul di kota-kota untuk mengarahkan aktivitas revolusioner. Rusia lumpuh, dan pemerintahan kekaisaran tak berdaya mengahadapi gejolak-gejolak yang terjadi di seluruh negeri. Pada bulan Agustus 1914, tentara Rusia menyerbu Provinsi Prusia Timur milik Jerman dan menduduki sebagian besar Austria. Namun, kontrol Jerman atas Laut Baltik dan kontrol koalisi Jerman-Utsmaniyah atas Laut Hitam mengakibatkan Rusia terputus dari sebagian besar pasokan bantuan asing dan pasar perdagangan yang potensial. Pada 3 Maret 1917, pemogokan massal terjadi pada sebuah pabrik di ibukota Sankt-Peterburg, dalam sepekan hampir semua pekerja di kota melakukan pemogokan serupa, dan kerusuhan jalanan pecah. Pada akhir Revolusi Maret 1917, Kaisar Rusia memilih untuk turun takhta. Selama Pemerintahan Sementara Rusia, pada bulan Oktober 1917 kaum Bolshevik berhasil merebut kekuasaan dari pemerintahan sementara. Berakhir sudah Kekaisaran Rusia. Uni Soviet didirikan pada tanggal 30 Desember 1922 dimana bergabung wilayah Rusland bersama dengan wilayah Volga-Ural, Kaukasus Utara dan Siberia, menjadi Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia, wilayah yang disebut Rusia Kecil yang menjadi Republik Sosialis Soviet Ukraina dan wilayah Rusia Putih yang menjadi Republik Sosialis Soviet Byelorusia. Pasca-kematian pemimpin Soviet yang pertama, Vladimir Lenin, pada tahun 1924, Josef Stalin menjadi penggantinya setelah memenangkan perebutan kekuasaan dan memimpin negara tersebut melewati proses industrialisasi besar-besaran dengan sistem ekonomi terencana dan penindasan politik. 

Saat eskalasi politik meningkat di Rusia, di Soerabaja seorang pemuda Semaoen di usia belia, 14 tahun tahun 1914 yang bekerja sebagai pegawai kereta api, bergabung dengan Sarekat Islam (SI) afdeeling Surabaya. Setahun kemudian, 1915, Semaoen bertemu dengan Sneevliet dan diajak masuk ke Indische Sociaal-Democratische Vereeniging, organisasi sosial demokrat Hindia Belanda (ISDV) afdeeling Surabaya yang didirikan Sneevliet dan Vereeniging voor Spoor-en Tramwegpersoneel, serikat buruh kereta api dan trem (VSTP) afdeeling Surabaya.


Pada saat kaum Bolshevik mulai menguat di Rusia, Sneevliet, seorang aktivis Sociaal-Democratische Arbeiderspartij (Partai Buruh Sosial Demokrat - SDAP) serta serikat buruh kereta api di Belanda, yang kemudian menjadi lebih radikal, tetapi kurang mendapat simpati dari rekan-rekannya. Sneevliet menyingkir ke Indonesia tahun 1913 dengan menyebarkan ideologi Marxisme dengan menggunakan komunisme sebagai basisnya. Sneevliet dana kawan-kawan mendirikan Perhimpunan Demokratis Sosial Hindia (ISDV) di Surabaya tanggal 9 Mei 1914. Para anggotanya merupakan gabungan dari orang-orang Belanda dan Indonesia. Sneevliet juga kembali ke dalam kegiatan serikat buruh, menjadi anggota dari VSTP, Vereeniging van Spoor- en Tramwegpersoneel (Serikat Buruh Kereta Api dan Trem), sebuah serikat buruh di Indonesia yang anggotanya terdiri atas orang Belanda dan Indonesia.

Pada tahun 1916 Semaoen keluar dari pekerjaannya di Soerabaja dan pindah ke Semarang sebagai propagandis VSTP yang digaji. Hubungan Semaoen dan Henk Sneevliet semakin menguat. ISDV, organisasi politik berhaluan Marxisme pertama yang berdiri di Hindia Belanda membuka pintu selebar-lebarnya bagi Semaoen. Partai berhaluan Marxisme di Belanda dianggap biasa-biasa saja, tetapi di Indonesia ISDV, partai berhaluan Marxisme dianggap paling membahayakan bagi otoristas Pemerintah Hindia Belanda.


ISDV sendiri sepenuhnya anti kapitalis dan banyak melakukan agitasi terhadap rezim kolonial Belanda dan elite Indonesia yang mendapatkan hak-hak khusus. Ini menyebabkan banyak perlawanan terhadap ISDV dan Sneevliet sendiri, baik dari kalangan konservatif maupun dari pihak yang lebih moderat (SDAP). Karena itu pada 1916 ia meninggalkan SDAP dan bergabung dengan SDP, pendahulu dari Partai Komunis Belanda (CPH, belakangan CPN). Setelah Revolusi Rusia 1917, radikalisme Sneevliet mendapatkan cukup dukungan dari simpatisannya maupun dari tentara Belanda, dan khususnya para pelaut Belanda sehingga pemerintah Belanda menjadi gelisah. Karena itu Sneevliet dipaksa meninggalkan Hindia Belanda tahun 1918.

Semaoen segera muncul ke permukaan seiring dengan Henk Sneevliet diusir oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1918 (setahun setelah Kaisar Rusia turun tahta seiring dengan kemenangan Kaum Bolshevik). Pada tahun 1920 ISDV berubah nama menjadi Indische Communisten Partij atau Partai Komunis Indonesia (PKI).


Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 24-05-1920:Semabang, 24 Mei 1920. "Partai Komunis Indonesia". Dari ISDV dilaporkan bahwa rapat tahunan ISDV yang ketujuh telah diselenggarakan pada hari Minggu. Rapat tersebut dipimpin oleh Mr Hartog, yang dalam sambutan pembukaannya menyatakan bahwa rapat ini diselenggarakan sehubungan dengan situasi umum saat ini, meskipun rapat umum baru saja diselenggarakan beberapa bulan yang lalu. Pertemuan tersebut dihadiri oleh delegasi dari Semarang, Soerabaja dan Bandoeng yang mewakili 1.250 suara. Usulan Semarang diterima untuk mengubah nama perkumpulan menjadi Indische Communisten Partij. Samaoen terpilih sebagai ketua dewan utama, Darsono wakil ketua, Bergsma sekretaris, Dekker bendahara, Baars, Stam, Soegono, Dengah dan Kraan anggota dewan eksekutif. Baars, Bergsma Darsono dan Dengah terpilih sebagai editor untuk organ baru yang diberi nama Vrije Woord.

Semaoen Semaoen dan Henk Sneevliet terbilang sama-sama militant di Indonesia. Sebagai orang asing di Indonesia, Henk Sneevliet dengan mudah diusir dari Indonesia oleh Pemerintah Hindia Belanda. Tidak demikian dengan Semaoen. Segera setelah Semaoen menjadi ketua ISDV/PKI langsung membuat pernyataan yang menghebohkan (lihat Sumatra-bode, 25-06-1920). Disebutkan pernyataan Samaoen yang ingin bekerja sama dengan kaum Boiskevist dari negara lain. Semaoen menjadi target pemerintah.


Perang Dunia I memang sudah berakhir tetapi dampaknya masih terasa. Perang ini adalah sebuah perang global terpusat di Eropa yang dimulai pada tanggal 28 Juli 1914. Perang ini melibatkan semua kekuatan besar dunia, yang terbagi menjadi dua aliansi bertentangan, yaitu Sekutu (terdiri Britania Raya, Prancis, dan Rusia) dan Blok Sentral (Jerman, Austria-Hungaria, dan Italia; namun saat Austria-Hungaria melakukan serangan sementara persekutuan ini bersifat defensif, Italia tidak ikut berperang). Kedua aliansi ini melakukan reorganisasi (Italia berada di pihak Sekutu) dan memperluas diri saat banyak negara ikut serta dalam perang. Setelah pawai Jerman di Paris tersendat, Front Barat melakukan pertempuran sampai tahun 1917. Di Timur, angkatan darat Rusia berhasil mengalahkan pasukan Kesultanan Utsmaniyah, namun dipaksa mundur dari Prusia Timur dan Polandia oleh angkatan darat Jerman. Front lainnya dibuka setelah Kesultanan Utsmaniyah ikut serta dalam perang tahun 1914, Italia dan Bulgaria tahun 1915, dan Rumania tahun 1916. Kekaisaran Rusia runtuh bulan Maret 1917, dan Rusia menarik diri dari perang setelah Revolusi Oktober pada akhir tahun itu. Setelah serangan Jerman di sepanjang front barat tahun 1918, Sekutu memaksa pasukan Jerman mundur dalam serangkaian serangan yang sukses dan pasukan Amerika Serikat mulai memasuki parit. Jerman, yang bermasalah dengan revolusi pada saat itu, setuju melakukan gencatan senjata pada tanggal 11 November 1918 yang kelak dikenal sebagai Hari Gencatan Senjata. Perang ini berakhir dengan kemenangan di pihak Sekutu.

Tidak lama setelah pernyataan Semaoen yang menghebohkan, terinformasikan Semaoen menghilang (lihat Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 07-11-1921). Disebut Semarang, 7 Nov. 1921. Polisi tengah menyelidiki apakah benar Samaoen berangkat ke Shantung. Disebutkan pula bahwa ia berangkat ke Soerabaja seminggu yang lalu. Namun setelah dicek kesitu, Semaoen tidak datang ke tempat itu.


Tiongkok merupakan negara yang diperintah oleh para kaisar selama 2000 tahun dengan sebuah pemerintahan pusat yang kuat dengan pengaruh Konfusianisme. Setelah era monarki berakhir pada tahun 1911, pada tanggal 29 Desember 1911, pertemuan perwakilan dari tiap provinsi di Nanjing memilih Sun sebagai presiden sementara Republik Rakyat Tiongkok. Tiongkok diperintah secara otokratis oleh Partai Nasionalis Kuomintang dan beberapa panglima perang. Tiongkok selanjutnya menjadi Republik Tiongkok pada tahun 1911 yang didirikan oleh Sun Yat-sen. Ia juga merupakan pendiri Partai Kuomintang (KMT). Sun melihat bahaya dan kembali ke Tiongkok pada tahun 1916 untuk menganjurkan reunifikasi Tiongkok. Pada 10 Oktober 1919, Sun menghidupkan kembali KMT dengan nama baru Chung-kuo Kuomintang, atau "Partai Nasionalis Tiongkok". Pada tahun 1921, ia memulai pemerintahan militer yang memproklamirkan diri di Guangzhou dan terpilih sebagai Grand Marshal. Shandong atau Shan-tung adalah sebuah provinsi di pesisir di timur Republik Rakyat Tiongkok. 

Dalam perkembangannya, diketahui Semaoen ke Shanghai (lihat Nieuwe Rotterdamsche Courant, 10-11-1921). Disebutkan Semaoen polisi melakukan investigasi terhadap rumor bahwa Semaoen telah beremigrasi ke Shanghai. Samaoen meninggalkan Semarang seminggu yang lalu. Dari Tiongkok inilah kemudian, Semaoen memasuki wilayah Rusia di Vladivostok dan seterusnya ke Moskou.


Vladivostok merupakan kota pelabuhan terbesar Rusia di tepi pantai Samudera Pasifik yang terletak di wilayah Rusia Timur Jauh dan merupakan ibu kota dari provinsi Primorsky Krai. Terletak di ujung Teluk Tanduk Emas dan tidak jauh dari perbatasan Rusia dengan Tiongkok dan Korea Utara. Wilayah ini dahulunya pernah dikuasai oleh berbagai bangsa, seperti kekaisaran Mongol dan kekaisaran Tiongkok, sebelum Rusia mengambil alih seluruh Wilayah Maritim dan Pulau Shakalin melalui Perjanjian Aigun. Pada tahun 1880, kawasan ini secara resmi diberi status sebagai kota. Tahun 1890-an terjadi ledakan demografis dan ekonomi yang berkaitan dengan selesainya pembangunan jalur Ussuriyskaya dari Kereta Api Trans-Siberia dan Kereta Api Timur-Tiongkok. Sejak 1907, tahap baru dalam pengembangan kota dimulai menjadikan Vladivostok sebagai pelabuhan utama Rusia di Samudra Pasifik. Sebuah pelabuhan bebas diperkenalkan, dan sampai tahun 1914 kota ini mengalami pertumbuhan yang pesat, sehingga menjadi pusat ekonomi utama di Asia-Pasifik, serta kota yang beragam etnis dengan populasi lebih dari 100.000 penduduk: di waktu itu etnis Rusia hanya kurang dari setengah populasi, sedangkan komunitas etnis Asia mulai berkembang pesat di kota ini. Kehidupan publik kota berkembang.

Semaoen diduga kuat adalah orang Indonesia pertama yang memasuki wilayah Rusia. Seperti disebut di atas, pasca Perang Dunia I, wilayah barat Rusia (Uni Soviet) tidak aman dilalui. Hal itulah mengapa penting Vladivostok sebagai pintu masuk ke Rusia. Sementara Semaoen di Rusia, beberapa pentolan ISDV/PKI diadili.


Bataviaasch nieuwsblad, 24-02-1922: ‘Di pengadilan, Bergsma diinterogasi dengan sebanyak 63 pertanyaan dari hakim, diantaranya adalah: (10) Apakah Anda anggota atau anggota dewan PKI? Sejak kapan? B(ergsma): Anggota dan pengurus PKI sejak perubahan nama ISDV menjadi PKI sekitar pertengahan tahun 1920. (11) Apakah Anda sebelumnya menjadi anggota atau anggota dewan PIDV? B: Ya, anggota dari yayasan, anggota dewan kemudian. (12) Benarkah Anda satu-satunya editor "Vrije Woord", organ PKI? B: Ya. (13) Sejak kapan? B: 1919. (14) Berapa eksemplar yang didistribusikan, dan siapa pembacanya? B: Sekitar 600 pembaca adalah penduduk asli dan orang Eropa. (15) Benarkah Anda sering berjumpa dengan anggota dewan terkemuka PKI lainnya, seperti Dekker, Mohamad Kassan, Ny. Sneevliet, Najoan, Semaoen, Malaka, dan lain-lain? B: Ya, kami berteman dan sezaman. (16) Benarkah saudara menghadiri suatu acara rapat di kantor VSTP di sini pada malam tanggal 1-2 Oktober? Apakah Anda juga menunjukkan dan menjelaskan slide terkait situasi terkini di Rusia, yang beberapa di antaranya dikirim oleh Sneevliet dari Shanghai untuk tujuan tersebut? B: Saya telah menjawab pertanyaan sebelumnya dengan sopan. Karena saya telah memperoleh kesan dari eksternalisasi Sneevliet, Baars, dan Brandsteller bahwa mengajukan berbagai pertanyaan kepada orang-orang yang siap untuk eksternalisasi dalam bentuk yang harus dipatuhi Pemerintah dan jawaban yang dapat saya berikan, tidaklah penting bagi saya atau partai saya, di mana saya menjadi anggota, saya menolak untuk menjawab pertanyaan apa pun lebih lanjut. 

Dari sidang
Bergsma di pengadilan, yang juga menjadi tokoh anggota ISDV/PKI antara lain adalah Dekker, Mohamad Kassan, Ny. Sneevliet, Najoan, Semaoen dan (Tan) Malaka. Henk Sneevliet sejak 1918 terlah diusir dari Hindia dan dari keterangan Bergsma di pengadilan Henk Sneevliet di Shanghai. Kota ini juga menjadi tempat transit Semaoen sebelum ke Vladivostok untuk menuju Moskou.


De Sumatra post, 06-03-1922: ‘Bergsma en Tan Malaka. Semarang. Locomotief melaporkan bahwa Bergsma dibebaskan pada Sabtu pagi selama tiga hari, setelah itu pemindahannya akan dilakukan. Tan Malaka akan tetap ditahan sampai keputusan dibuat mengenai permintaan pemindahannya ke Belanda. Residen Timor diberi wewenang untuk mengeluarkan biaya sebesar f50 untuk perawatan Malaka. Pertimbangan di balik keputusan untuk eksternalisasi terutama didasarkan pada upaya untuk melaksanakan program Moskow oleh Bergsma dan Malaka. De Volkskrant, 07-03-1922: ‘Seorang tahanan komunis. guru komunis Malaka, yang bekerja di Hindia Belanda, di internernir di Koepang, pulau Timor. Ia akan tetap ditahan sampai keputusan dibuat mengenai permohonannya untuk diizinkan tinggal di Belanda. Penahanan Malaka terutama didasarkan pada upaya untuk melaksanakan program Moskow.

Semaoen kemudian menjadi lebih di kenal di Rusia (lihat Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 08-03-1922). Disebutkan Semaoen muncul di Moskow dan berbicara di sana pada kongres partai komunis Asia Timur atas nama "proletariat Jepang dan Hindia Belanda. Pembicara yang terhormat mengatakan bahwa "proletariat" yang disebutkan di atas telah menderita di bawah rezim kapitalis selama beberapa waktu hingga sekarang. Sekarang lihat itu! Anda mengajarkan anak-anak muda itu untuk membaca, menulis, dan berhitung, dan ketika mereka bisa melakukannya, mereka pergi ke pedesaan menemui orang-orang yang sama sekali tidak mereka kenal dan memberi tahu mereka bahwa mereka berada di bawah "belenggu". Sementara itu, disebutkan pemerintah (Hindia belanda) sebaiknya menangkapnya segera setelah ia kembali ke sini (Indonesia) untuk melakukan propaganda komunis lagi dengan — seperti sebelumnya tentang Bolshevik, sambil menunggu keputusan untuk menahannya. Disebutkan Semaoen lebih berbahaya daripada Tan Malaka, dan Semaoen memiliki cukup banyak alasan dalam hati nuraninya untuk membenarkan tindakan seperti itu.


De Preanger-bode, 06-04-1922: ‘Berhasil mendapatkan artikel perpisahan Tan Malaka yang dimuat di Sinar Hindia. Di bawah judul ‘Hindia, Selamat Tinggal’, ia membahas alasan yang memaksanya meninggalkan negara asalnya. Tan Malaka mengatakan bahwa ia didakwa dengan tuduhan mengganggu kedamaian dan ketertiban dan sebagainya. Dia menunjukkan bahwa tidak ada gunanya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang biasanya ditanyakan kepada penghuni saat pengusiran. Anda dapat berbicara sebanyak yang Anda inginkan, tetapi keputusan telah dibuat. Itu sebabnya Tan Malaka tidak menjawab apa pun. Dia juga harus memiliki akses ke dokumen rahasia yang tak terhitung jumlahnya yang membahas tentang pengusiran tersebut, dan itu bukanlah sesuatu yang bisa didapatkan seseorang. Penulis kemudian menjelaskan bahwa ada banyak perpecahan dalam kehidupan bermasyarakat, yang ia coba hilangkan. Haruskah kita terlebih dahulu meminta izin kepada Moskow untuk mempromosikan persatuan kaum proletar? — tanya Tan Malaka — dan kemudian melanjutkan: —Saya yakin bahwa Moskow tidak akan berani memberi nasihat tentang jalan yang harus ditempuh seorang komunis di negara tertentu. Karena setiap negara memiliki kebutuhan dan persyaratannya sendiri. Tan Malaka kemudian mencatat bahwa ia memahami bahwa kekalahan Ikatan Pegadaian juga berarti kekalahan asosiasi lainnya. Lalu dia menulis beberapa kata pembelaan. “Saya ingin mendidik kelas yang mencintai pekerjaan, kuat, mandiri, dan memiliki prinsip kebebasan dalam diri mereka. Hanya kelas seperti itu yang dapat mengangkat India keluar dari kubangan perbudakan, konservatisme, dan kelemahan. Tetapi mungkin hal seperti itu tidak akan begitu buruk jika tidak dilakukan oleh seorang komunis. Tetapi bagaimana orang-orang atau sebagian dari mereka dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi selama pendidikan dikaitkan dengan kapitalisme? Ketika ilmu pengetahuan Barat diajarkan hanya untuk mendukung kebutuhan pabrik gula atau masyarakat kapitalis lainnya?". Hendaknya penduduk negeri ini bersatu padu, sehingga mereka dapat membuang segala kuk yang menindas mereka. Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa pikiran tidak dapat dibunuh. Bahwa yang lama harus digantikan dengan yang baru. Awaslah! kalian semua yang mengabaikan hukum dunia ini. Dengan ancaman ini artikel ditutup. P. Bergsma juga mengucapkan selamat tinggal kepada Hindia. Dia menulis beberapa baris di bawah artikel rekan senegaranya itu. Kita baca di dalamnya, antara lain, sebagai berikut: Aku tidak diberi banyak waktu untuk menjawab asosiasiku dan teman-teman pikiranku. Saudara di negeri ini! Saya berharap Anda baik-baik saja dan rakyat India segera meraih kemenangan, sebagai hasil kerja kita yang tidak pernah berakhir dan bertujuan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Kesedihan yang disampaikan di Markas Besar Revolusi di Semarang itu sangat menyayat hati dan menjadi bahan diskusi antara saya dan kawan Malaka dan kami begitu sedih hingga harus menangis. Dan kami memahami penderitaan yang dialami anak-anak sekarang karena guru yang mereka cintai telah dibuang. Wahai saudara-saudara! Kehidupan kaum proletar adalah kehidupan yang sulit, dan anak-anak yang tidak memahami hal ini sering kali melemahkan perasaan kita. Misalnya, pada hari penangkapan saya, sepertinya anak-anak itu tidak mengerti mengapa saya menangis. Saya telah bekerja untuk kebutuhan kaum proletar selama tidak kurang dari tiga tahun. Saya melihat bahwa tahun-tahun itu lebih baik digunakan daripada tahun-tahun yang dihabiskan untuk melayani modal. Saudara-saudara, saya terpaksa meninggalkan lingkaran saudara-saudara. Mereka memaksaku! Tetapi saya ingin dan akan kembali! Jadi—sampai jumpa nanti! "Salam dari temanmu yang diasingkan".

Setelah cukup lama di Moskow, Semaoen dikabarkan kembali ke tanah air (lihat De standaard, 31-05-1922). Disebutkan Semarang, 26 Mei (Aneta.) Lokomotif melaporkan bahwa Samaoen telah kembali ke Jawa dan saat ini tinggal di rumah ayahnya di dekat kota Soerabaja. 

Tunggu deskripsi lengkapnya

Hubungan Antara Indonesia dan Rusia Sudah Terbentuk Lama: Bagaimana dengan Hubungan Antara Orang Rusia dengan Orang Indonesia?

Sejak kedatangannnya di Belanda tahun 1913, nama Tan Malaka hingga tahun 1918 tidak terinformasikan, baik di kongres Indisch/Indonesia Congres maupun di dalam lingkungan Indonesisch Verbond van Studeerenden dan lingkup Indische Vereeniging. Lantas, mengapa nama Tan Malaka sejauh ini belum terinformasikan. Fakta bahwa Tan Malaka terdaftar sebagai mahasiswa di Rijkskweekschool di Haarlem.


Nama Tan Malaka baru terinformasikan pada awal tahun 1919 (lihat Het nieuws van den dag, 21-01-1919). Disebutkan Tan Malaka hadir di Vereeniging "Hou' en Trouw". Ibnahim Datoek Tan Malaka, Rabu 29 Januari 1819. Tan Malaka memberikan kuliah di "Parkzicht" tentang ‘Refleksi seorang rekan senegaranya tentang orang Melayu Menangkabau. Dalam hal ini „Parkzicht" adalah suatu gedung pertemuan di kota Amsterdam. 

Pada bulan September 1919 Tan Malaka disebutkan menghadiri kongres hari ketiga Indonesisch verbond van Studeerenden (lihat Provinciale Overijsselsche en Zwolsche courant, 06-09-1919). Rapat ini diadakan di Deventer, 5 September 1919. Dalam rangkaian kongres-kongres Indonesisch verbond van Studeerenden di Den Haag, Wageningen dan Leiden, Tan Malaka tidak terinformasikan. Dalam kongres di Deventer ini yang dibahas adalah topik tentang ‘Apa yang Belanda inginkan, dapat dan harapkan dari Indonesia?’. Topik sebelum itu adalah tentang ‘Apa yang dapat diharapkan Hindia Belanda dari Belanda?’. Dalam kongres ini Ibrahim D. Tan Malaka turun berbicara di forum. 


Menurut Ibrahim Malaka, bahwa Sarekat Islam setelah tahun 1916 sebenarnya tidak berbuat apa-apa selain menebar ketidakpuasan di kalangan rakyat Indonesia terhadap kepentingannya sendiri. Ibrahim Malaka menyebut aneksasionisme Belgia menjengkelkan, tetapi mengapa orang Hindia harus mengizinkan Belanda untuk mencaplok seluruh Aceh? Apa yang disebut perusuh di Hindia bagi penduduk adalah pembebas dari Belanda?

Untuk urusan politik, baru pada kongres Indonesisch verbond van Studeerenden 1919 inilah Tan Malaka terinformasikan. Sebelumnya Sorip Tagor telah mengingatkan rekan-rekan pribumi asal Hindia bahwa 'studi dan politik sama pentingnya'. Sorip Tagor kembali mengingatkan di dalam majalah Hindia Poetra, organ Indische Vereeniging pada edisi Januari 1919 dimana Sorip Tagor menulis artikel yang pada intinya menyatakan bahwa 'studi dan kegiatan politik sejalan dalam organisasi'. Sorip Tagor dengan kata-kata pedas mengatakan 'jika Indische Vereeniging menghindari politik, organisasi tidak akan mencapai apapun dalam bentuk manfaat bagi penduduk Indonesia, baik hari ini maupun masa datang'. Usai kongres tahun 1919 ini Tan Malaka kembali ke tanah air (lihat Algemeen Handelsblad, 07-11-1919). Disebutkan kapal ss Jan Pieterszoon Coen berangkat dari Amsterdam dengan tujuan akhir Batavia pada tanggal 8 November 1919. Dalam manifes dicatat nama Ibrahim gelar Datoek Tan Malaka. Kapal ss Jan Pieterszoon Coen akan merapat di Tandjoeng Priok, Batavia pada tanggal 14 Desember (lihat De Preanger-bode, 10-12-1919). Nama Ibrahim gelar Datoek Tan Malaka yang terdapat di dalam manifes kapal adalah satu-satunya nama non Eropa/Belanda.

 

Kapal ss Jan Pieterszoon Coen adalah kapal besar yang mewah (hanya naik dan turun di Batavia). Biasanya kapal ini penumpangnya adalah orang penting yang mampu membayar mahal seperti pejabat pemerintah, pengusaha dan oleh pribumi umumnya menjadi prioritas para keluarga pangeran dan orang kaya Cina. Ibrahim gelar Datoek Tan Malaka ada di dalam kapal ini. Lantas apakah Ibrahim gelar Datoek Datoek Tan Malaka telah bekerja? Tampaknya tidak. Ibrahim belum lama lulus studi di Belanda sebagai guru dengan akta guru MO (akta tertinggi bagi guru, semacam sarjana keguruan lulusan IKIP pada masa kini). Apakah Ibrahim gelar Datoek Tan Malaka sudah banyak uang? Setiba di tanah air, Ibrahim gelar Datoek Datoek Tan Malaka menjadi guru di (lingkungan) Senembah Mij, suatu perusahaan besar yang berpusat di Tandjoeng Moerawa. Ibrahim gelar Datoek Datoek Tan Malaka tidak bekerja untuk pemerintah atau mendirikan sekolah sekolah sendiri (swasta). Akan tetapi dalam hal ini, menjadi guru di Senembah Maatschappij, suatu perusahaan perkebunan skala besar, suatu perusahaaa kaya. Lalu apakah perusahaan ini yang menyediakan tiket kapal ss Jan Pieterszoon Coen bagi Ibrahim dari Belanda. Senembah Maatschappij perusahan berbadan hukum dan terdaftar di Amsterdam. Senembah Maatschappij juga sudah diketahui memiliki klink/rumah sakit yang bagus dan bahkan telah memiliki laboratorium. Sejak Ibrahim gelar Datoek Datoek Tan Malaka di Senembah Mij., Namanya menjadi cepat dikenal luas di pers. Ibrahim tidak hanya karena tempatnya bekerja di Senembah Mij, juga Ibrahim adalah guru lulusan/berlisensi Eropa/Belanda. Ibrahim gelar Datoek Datoek Tan Malaka yang sudah mulai dikenal di Hindia, dari Medan dilaporkan Ibrahim diusulkan sebagai kandidat untuk dewan pusat Volksraad di Batavai (lihat Deli courant, 11-11-1920). Dalam pencalonan tampaknya Ibrahim menjadi bagian dari NIP.

Ibrahim gelar Datoek Datoek Tan Malaka diketahui pada bulan Februari berangkat ke Batavia dengan kapal ss Rumphius dari Medan (lihat Deli courant, 24-02-1921). Hanya Ibrahim bernama non Eropa/Belanda dalam manifes kapal. Ibrahim tidak lagi guru di Senembah Mij, (lihat De Sumatra post, 01-03-1921). Lalu mengapa Ibrahim gelar Datoek Datoek Tan Malaka berhenti guru di Senembah Mij dan ada apa ke Batavia?


Bataviaasch nieuwsblad, 27-12-1921: ‘Koresponden kami di Semarang menulis kepada kami pada tanggal 25 Desember: Kemarin, menjelang malam, kongres komunis dimulai yang didahului dengan rapat umum besar-besaran di gedung SI Semarang. Komunis versi SI sekitar 1.500 orang berkumpul di aula, mendengarkan janji-janji komunisme yang terdengar indah dan apa yang dikatakan tentang Rusia. Kami tidak menganggap diri kami terikat untuk memberikan penjelasan rinci tentang kletsika yang dijual di sana. Kepemimpinan (ketua pertemuan) berada di tangan T. Malaka yang fanatik, sementara Kadaroesman, Mas Bergsma dan Raden Dekker juga duduk di meja dewan. Diumumkan bahwa sobat Semaoen tidak dapat hadir karena cuti. Dekker wakil inspektur NIS, seseorang yang dalam pekerjaannya sehari-hari masih bergaul dengan orang-orang baik, bertindak melawannya dengan cara yang hanya bisa diharapkan dari para pelanggar jalanan Amsterdam. T. Malaka mengulangi dengan teriakan dalam bahasa Melayu dan melangkah lebih jauh: kami telah menarik perhatian pihak berwenang pada fanatismenya. Dalam pertemuan Volksraad diserang dan…diksi yang mengerikan... memutuskan untuk memboikot dewan tersebut. Mereka bisa menggunakan biaya kehadiran 30 gulden untuk seorang anggota komunis, jika hanya untuk membantu sekolah komunis sedikit lebih baik. Menjelang tengah malam, rapat umum diubah menjadi rapat tertutup. Polisi terlebih dahulu memastikan, apakah pesertanya benar, memiliki sertifikat keanggotaan PKI.’

Ibrahim gelar Datoek Datoek Tan Malaka sudah menjadi PKI? Ibrahim tidak lagi menjadi guru, sudah menjadi sosok penting di dalam lingkaran PKI. Apakah Tan Malaka masih menjadi guru, tidak terinformasikan, tetapi yang jelas Tan Malaka dengan dukungan partai sudah menjadi anggota dewan kota (gemeenteraad) Semarang.

 

Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 28-12-1921: ‘Empat anggota dewan Semarangsehe, yaitu Moh Kasan, Malaka, Soelinkar dan Dekker, mengajukan mosi ke Dewan Kota (Gemeenteraad) untuk menyediakan sejumlah emas untuk meringankan penderitaan kaum Bolsjewisten di wilayah Wolga, Rusia. Anggota (lainnya di dewan) masih cukup waras untuk mempertimbangkan kembali mengirim pesanan pos ke Lenin sama gegabahnya dengan pekerjaan yang tidak dipikirkan, tetapi itu menunjukkan betapa banyak anggota dewan baru yang kita miliki’.

Bagaimana Ibrahim gelar Datoek Datoek Tan Malaka menjadi bagian dari lingkaran partai komunis? Besar dugaan bukan dimulai dari Tandjoeng Morawa di Senembah Mij. Akan tetapi besar dugaan dimulai dari Belanda. Bagaimana bisa? Sikap Tan Malaka diantara anggota Indische Vereeniging di Belanda tampak berbeda dibanding rekan-rekannya yang lain. Lalu apakah Tan Malaka selama di Belanda pernah ke Moskou, Rusia?


Seperti disebut di atas, sejak kedatangannya di Belanda pada akhir tahun 1913 hampir tidak terinformasikan. Nama Tan Malaka baru terinformasikan pada bulan September 1919. Kemana saja Tan Malaka? Yang jelas Tan Malaka di Belanda dapat menyelesaikan studinya di bidang keguruan di Haarlem. Di Belanda sendiri belum lama dibentuk partai komunis. Apakah Tan Malaka aktif di dalamnya? Tidak terinformasikan. Catatan: Partai Komunis Belanda Communistische Partij Nederland didirikan pada tahun 1909 sebagai Partai Sosial Demokrat (SDP). Ketika Revolusi Jerman (dan Dewan Prajurit Brussels yang terkait) berkembang melintasi perbatasan pada bulan November 1918, Belanda juga dipengaruhi oleh pemogokan dan pemberontakan. Pada tanggal 10 November, SDP menyerukan pembentukan dewan prajurit dan pekerja dengan tujuan untuk membentuk pemerintahan rakyat. Seminggu kemudian di Kongres Leiden mereka, nama partai diubah menjadi Partai Komunis Belanda (CPH), untuk menekankan identifikasinya dengan dewan pekerja. Tahun berikutnya, pada tanggal 10 April 1919 CPH bergabung dengan Kominternyang membantu mengubah partai dari campuran anarkis, sindikalis dan Marxis ortodoks menjadi komunitas Leninis yang erat. 

Tan Malaka di Semarang menjadi salah satu tokoh penting diantara pentolan PKI. Ketua partai PKI pada bulan November 1921 disebutkan menghilang dan telah berada di Shanghai. Dalam sidang gemeenteraad Semarang pada bulan Desember 1921 Moh Kasan, Malaka, Soelinkar dan Dekker mengajukan mosi untuk menyediakan sejumlah emas untuk meringankan penderitaan kaum Bolsjewisten di wilayah Wolga, Rusia. Anggota dewan lain (non PKI) memberikan respon sendiri-sendiri. Tidak lama kemudian pada bulan Februari 1922 dua tokoh penting PKI, Bergsma en Tan Malaka diadili. Hasil keputusan pengadilan pada bulan Maret 1922 akan diasingkan. Pada awal April 1922 terinformasikan Tan Malaka juga diasingkan. Pada bulan Mei 1922 Semaoen terinformasikan sudah di tanah air.


Bataviaasch nieuwsblad, 05-09-1922: ‘Federasi Pribumi. Modjokerto, 4 September. (Aneta). Kemarin sepuluh serikat pekerja pribumi, termasuk (VSTP, VIP-BOW), PGB, Kweekschool-bond, OIBA, bertemu di Madioen dan membentuk sebuah federasi. Dewan utama VIP-BOW telah ditugaskan untuk menyusun statute dan program kerja. Selanjutnya diputuskan untuk mengirim telegram ke Majelis Rendah untuk memprotes pencabutan tunjangan biaya hidup dan merekomendasikan Samaoen kepada Pemerintah untuk menjadi anggota komite gaji. Kegiatan sehari-hari dilaksanakan sementara oleh pengurus utama VIP-BOW, sampai anggaran dasar (statute) dan program kerja disetujui dan pengurus definitif dipilih.

Para pentolan anggota ISDV/PKI memiliki masalahnya sendiri-sendiri. Henk Sneevliet telah lama diusir.  Bergsma en Tan Malaka belum lama telah diasingkan. Bagaimana dengan Semaoen? Setelah tujuh bulan di Moskow. Rusia, apakah di tanah air, Semaoen aman atau sudah diadili?

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar