*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Belum
lama ini, heboh lagi tentang tenggelamnya kapal van der Wijck di pantai utara
Jawa dekat Lamongan pada tahun 1936. Mungkin tidak seramai pada saat terbitnya
novel Hamka yang berjudul ‘Tenggelamnya Kapal van der Wijck’ yang terbit tahun
1976. Ada perbedaan antara kejadian nyata tahun 1936 dan cerita fiksi (novel)
tahun 1976. Tapi kali ini, yang menjadi heboh masuk dalam ranah akademik. BPCP
Jawa Timur tampaknya tertarik meneliti situs kapal van der Wijck yang jatuh di
dasar laut. Apa ruginya? Apa untungnya? Rugi jika nilai sejarahnya lebih kecil
dari biaya yang dikeluarkan; untung jika hasil penyelidikan itu memiliki
manfaat lebih besar. Apakah penyelidikan kapal van der Wijck pada masa ini bisa
dimanfaatkan untuk menjelaskan teori Paparan Sunda.
Soal tenggelamnya kapal van der Wijck pernah saya tulis
pada blog ini pada tahun 2019, Jadi, tidak asing bagi saya kejadian nyata tahun
1936 tersebut. Yang jelas dalam artikel itu diketahui bahwa dimana posisi GPS
jatuhnya ke dasar laut kapal van der Wijck sudah diketahui secara akurat dan
dicatat. Saat itu, setelah evakuasi selesai, bangkai kapal itu dibiarkan saja,
tanpa ada upaya untuk mengangkatnya. Satu yang pasti alasannya adalah kapal itu
sudah masuk karegori tua (telah berumur 15 tahun). Kapal itu jelas nilai
ekonomisnya sudah kembali. Kejadiannya hanya bersifat random sebagai kecelakaan
kapal dan laut saja. Itu berbeda dengan tenggelamnya kapal Titanic ada nilai
sejarahnya. Lantas apakah gara-gara ada novel berjudul Tenggelamnya Kapal van
der Wijck karangan Hamka menjadi ada nilai sejarahnya? Entahlah. Yang jelas
BPCP Jawa Timur adalah lembaga kompeten untuk urusan akademik di bidak
kepurbakalaan dan budaya. Bangkai kapal itu jelas bukan situs purbakala, nilai
budanyanya juga kecil. Yang lebih tinggi nilai budayanya hanya pada sisi gotong
royong penduduk Lamongan turut membantu penyelamatan.
Lantas
bagaimana sejarah peta wilayah pantai utara Jawa? Seperti disebut di atas,
wilayah perairan pantai utara Jawa menjadi heboh lagi karena soal situs van der
Wijck yang dihubungkan dengan BPCP Jawa Timur. Kita tidak membicarakan itu,
tetapi adalah apakah yang dapat kita pelajari tentang wilayah pantai utara,
apakah terkait dengan jatuhnya kapal van der Wijck atau kejadian/kecelakaan lain
seperti jatuhnya pesawat yang dapat dihubungkan untuk menjelaskan teori Paparan
Sunda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.