*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Dimana letak Tuban? Sudah tentu di wilayah (provinsi) Jawa Timur. Wilayah Tuban pada masa ini adalah kabupaten Tuban. Akan tetapi secara historis nama geografi Tuban jauh lebih luas dari hanya sekadar batas-batas wilayah administarif. Yang dimaksud lebih luas adalah bahwa wilayah Tuban berada di hook antara pantai utara (pulau) Jawa dan pantai timur Jawa. Uniknya, pada wilayah hook ini bermuara sungai besar sungai Bengawan Solo. Pada jalu daerah aliran sungai Bengawan Solo inilah dari doeloe dikenal keberadaan sumur-sumur minyak.
Lantas bagaimana sejarah ladang-ladang minyak di wilayah Tuban? Seperti disebut di atas, pada tahun-tahun terakhir ditemukan ladang minyak di (kabupaten) Tuban. Wilayah Tuban berada di wilayah hilir sungai Bengawan Solo yang di zaman kuno muaranya terus bergeser pada posisi hook, antara pantai utara Jawa dan pantai timur Jawa. Lalu bagaimana ladang-ladang minyak Tuban ini terkait dengan sungai Bengawan Solo? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Minyak Tuban dan Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo
Apakah wilayah kabupaten Tuban yang sekarang, pada zaman kuno adalah sebuah pulau? Sebuat saja pulau Tuban. Jika itu benar maka wilayah kabupaten Tuban telah meluas ke segala sisi. Pada sisi laut di pantai utara Jawa, lantas apakah Kota Tuban yang sekarang adalah kota yang relatif baru? Kota Tuban yang sekarang zaman kuno adalah perairan (laut). Namun karena ada proses sedimentasi jangka panjang, pulau Tuban meluas (membengkak).
Ladang-ladang minyak di kabupaten Tuban yang sekarang berada di wilayah selatan (pintui belakang) yang berada di daerah aliran sungai Bengawan Solo, seperti di kecamatan Senori.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Wilayah Hook Pulau Jawa: Antara Pantai Utara dan Pantai Timur
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar