*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Bahasa Devayan merupakan sebuah bahasa yang
dituturkan oleh suku Devayan yang mendiami Pulau Simeulue bagian tengah dan selatan.
Bahasa ini dituturkan di kecamatan Simeulue Cut, Simeulue Timur, Simeulue
Tengah, Teupah Barat, Teupah Tengah, Teupah Selatan dan Teluk Dalam (Wikipedia).
Selain bahasa Devayan juga ada bahasa Simeulue dan bahasa Sigulai.
Bahasa Simeulue adalah salah satu bahasa daerah di pulau Simeulue. Dalam penelitian Morfologi Nomina Bahasa Simeulue, Asyik & Daud, dkk (2000:1) menemukan bahwa kesamaan nama pulau dan bahasa ini telah menimbulkan salah pengertian bagi kebanyakan masyarakat Aceh di luar pulau Simeulue: mereka menganggap bahwa di pulau Simeulue hanya terdapat satu bahasa daerah, yakni bahasa Simeulue. Padahal di Kabupaten Simeulue kita jumpai tiga bahasa daerah, yaitu bahasa Simeulue, bahasa Sigulai (atau disebut juga bahasa Lamamek), dan bahasa Devayan. Ada perbedaan pendapat di kalangan para peneliti bahasa tentang jumlah bahasa di pulau Simeulue. Wildan (2000:2) misalnya, mengatakan bahwa di pulau Simeulue hanya ada satu bahasa, yaitu bahasa Simeulue. Akan tetapi bahasa ini memiliki dua dialek, yaitu dialek Devayan yang digunakan di wilayah Kecamatan Simeulue Timur, Simeulue Tengah dan di Kecamatan Tepah Selatan, serta dialek Sigulai yang digunakan oleh masyarakat di wilayah Kecataman Simeulue Barat dan Kecamatan Salang. Ketiga bahasa yang ada di pulau tersebut merupakan bahasa yang berbeda dan terpisah. (http://wadaya.rey1024.com/)
Lantas bagaimana sejarah bahasa Simeulue dan bahasa Devayan di pulau Simeulue pantai barat Sumatra Residentie Atjeh? Seperti disebut di atas, di kabupaten Simeulue tidak hanya ada bahasa Simeulue, juga ada bahasa Devayan dan bahasa Sigulai. Lalu bagaimana sejarah bahasa Simeulue dan bahasa Devayan di pulau Simeulue pantai barat Sumatra Residentie Atjeh? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.