*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Larantuka sebuah
kecamatan sebagai ibukota dari Kabupaten Flores Timur. Larantuka tujuan wisata
rohani bagi umat Katolik Nusa Tenggara Timur. Kota terletak di kaki gunung Ile
Mandiri memiliki tradisi peninggalan Portugis. Kerajaan
Larantuka sebuah kerajaan di Nusa Nipa (Pulau Naga) dalam bahasa Portugis
disebut Cabo de Flores (sebagai Pulau Flores). kerajaan Kristen-Katolik pertama
di Nusantara.
Bahasa Melayu Larantuka atau yang sering disebut bahasa Nagi adalah bahasa yang digunakan orang Larantuka. Penuturnya terdapat di Larantuka, Flores Timur, desa Wure di pulau Adonara serta tersebar di Kab. Flores Timur dan sekitarnya. Bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia. Beberapa kata dalam bahasa Nagi diserap dari bahasa Portugis. Kata ganti orang, Kata ganti orang pertama tunggal: kita; Kata ganti orang kedua tunggal: engko; Kata ganti orang pertama jamak: torang; Kata ganti orang kedua jamak: korang; Kata ganti orang ketiga jama: dorang. Ada beberapa kata Bahasa Indonesia yang disingkat dalam pergaulan harian, misalnya mana disingkat menjadi na. Agar bunyinya terdengar menarik biasa disisipkan huruf e di depan menjadi ena. Contoh kalimat, Engkau dari mana? menjadi Engko dari (e)na? Saya tidak bisa, menjadi kita te bisa le. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah bahasa Melayu Larantuka di Larantuka di Flores Timur? Seperti disebut di atas bahasa Melayu Larantuka dituturkan di Larantuka dan sekitar. Portugis, Cabo de Flores dan daerah tujuan wisata Katolik. Lalu bagaimana sejarah bahasa Melayu Larantuka di Larantuka di Flores Timur? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982