*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyumas dalam blog ini Klik Disini
Berdasarkan situs pemerin0tah kabupaten
Purbalingga (perda) No. 15/1996 hari jadi Kabupaten Purbalingga 18 Desember
1830. Itu berarti pasca Perang Jawa (1825-1830). Namun bagaimana dengan nama
tempat Purbalingga? Yang jelas ada batu lingga di desa Candinata (kecamatan Kutasari,
8 Km dari kota Purbalingga) yang didekatnya ditemukan gua di lereng bukit
terbentuk dari lelehan lava yang membeku. Juga ditemukan lingga, yoni dan palus
di desa Kedungbenda (kecamatan Kemangkon, 14 Km dari kota Purbalingga).
Purbalingga sebuah wilayah kabupaten ibu kotanya di kecamatan Purbalingga Kota (21 Km sebelah timur laut Purwokerto); berbatasan Pemalang di utara, Banjarnegara di timur/ selatan, Banyumas di barat/selatan. Wilayah Purbalingga altitude 40 -1.500 M berada di cekungan diapit beberapa rangkaian pegunungan; di sebelah utara rangkaian pegunungan (Gunung Slamet dan Dataran Tinggi Dieng); bagian selatan merupakan Depresi Serayu (dialiri dua sungai besar Serayu dan Pekacangan). Disebut Kyai Arsantaka, seorang tokoh menurunkan tokoh-tokoh Bupati Purbalingga. Putra dari Bupati Onje II ini di desa Masaran jadi anak angkat Kyai Wanakusuma yang masih anak keturunan Kyai Ageng Giring dari Mataram. Pada tahun 1740-1760, Kyai Arsantaka menjadi demang di Kademangan Pagendolan (wilayah desa Masaran), berada dibawah pemerintahan Karanglewas (kecamatan Kutasari, Purbalingga) yang dipimpin oleh Tumenggung Dipayuda I. Adipati Banyumas Tumenggung Yudanegara mengangkat putra Kyai Arsantaka yang bernama Kyai Arsayuda menjadi menantu. Putra Kyai Arsantaka yakni Kyai Arsayuda yang menjadi Tumenggung Karangwelas dan bergelar Raden Tumenggung Dipayuda III. pusat pemerintahan dipindah dari Karanglewas ke desa Purbalingga. (https://www.purbalinggakab.go.id/).
Lantas bagaimana sejarah Purbalingga, kota lama seberapa tua? Seperti disebut di atas, kabupaten Purbalingga hari jadinya merujuk pada awal Pemerintah Hindia Belanda membentuk xabang pemerintahan di Purbalingga tahun 1830. Bagaimana dengan nama Purbalingga sendiri? Apakah terkait dengan Lingga dan Kalingga dari Zaman Kuno? Lalu bagaimana sejarah Purbalingga, kota lama seberapa tua? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.
Purbalingga, Kota Lama Seberapa Tua? Apakah Nama Purbalingga Terkait Lingga dan Kalingga Zaman Kuno?
Tunggu deskripsi lengkapnya
Apakah Nama Purbalingga Terkait Lingga dan Kalingga Zaman Kuno? Purbalingga Era Pemerintah Hindia Belanda
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar