Cikal bakal Kota Padang berawal dari suatu tempat yangt berada pada sisi barat muara sungai Batang Arau, suatu perkampuangan yang diduga dihuni oleh para migran orang-orang Nias. Di tempat inilah pelaut-pelaut Eropa mulai membangun pos perdagangan karena posisinya yang strategis terlindung dari lautan India.
Sketsa Kota Padang, 1879 |
Pada tahun 1819 ibukota Padang dihuni oleh berbagai
(suku) bangsa. Penduduk Eropa sebanyak 150 orang, Melayu sekitar 6.000-7.000
jiwa, Tionghoa sebanyak 200 orang, Bengalen sebanyak 200 orang dan Nias
sebanyak 1.500 jiwa (lihat PJ Veth, 1869).
Bangunan-bangunan utama terdapat di sepanjang
sisi barat sungai Batang Arau. Bangunan-bangunan yang sudah ada sejak lama
adalah benteng benteng yang melindungi kota, penjara, kantor pabean, gudang
impor, gudang ekspor rempah-rempah, barak, rumah sakit militer besar, kantor pemerintah, dan beberapa beberapa
gudang lainnya.