*Untuk melihat semua artikel
Sejarah Papua dalam blog ini Klik Disini
Sejarah
peradaban baru (Hindoe, Islam, Eropa) di wilayah Indonesia yang sekarang
berbeda dari satu wilayah dengan wilayah lain. Oleh karenanya berbagai kemajuan
yang ada (eksis) ditanggapi oleh orang-orang Eropa secara berbeda, sejak era
Portugis-Spanyol. Kontak pertama orang Eropa dengan berbagai ragam penduduk di
Hindia Timur juga terjadi dalam waktu
yang berbeda dengan skala prioritas yang berbeda (yang dimulai di Malaka).
Tujuan orang Eropa hanyalah semata-mata untuk berdagang, lalu dengan terbentuknya
koloni Eropa dimungkinkan para misionaris (zending) Kristen mengambil peran.
Penyebaran Kristen di Hindia Timur (nusantara)
terbilang masih baru relatif dengan Islam (setelah eksisnya Hindoe-Boedha). Itu
baru dimulai pada era Portugis, sejak pelaut-pelaut Portugis menaklukkan (kota)
Malaka tahun 1511. Jauh sebelum kehadiran orang Portugis, sudah sejak lama
agama Islam berkembang di nusantara (dapat dikatakan menggantikan Hindoe).
Orang-orang Islam yang datang dari Timur Tengah via India (Suratte dan Goa) ke
Hindia Timur diperankan oleh pedagang-pedagang Arab dan pedagang-pedagang orang
Moor (dari Afrika Utara). Setelah Eropa Selatan takluk, orang-orang Moor
menyebar ke berbagai penjuru hingga mencapai Semenanjung Malaya (terbentuk
kesultanan Malaka) dan kepulauan Maluku via pantai utara Borneo dan Mindanao
(terbentuk kerajaan-kesultanan di Ternate dan sekitar). Seperti halnya di bagian utara Sumatra dan
Semenanjung, melalui orang-orang Ternate yang diperkaya oleh orang-orang Moor,
agama Islam menyebar ke (wilayah) Papoea. Proses ini sudah berlangsung
berabad-abad hingga pelaut-pelaut Portugis menemukan jalan ke Semenanjung dan
Maluku mengikuti rute dimana orang Moor sudah lama eksis. Orang Moor adalah
pendahulu (predecessor) orang-orang Portugis.
Lantas
bagaimana sejarah awal penyebaran Kristen di wilayah Papua? Seperti disebut di atas, sebelum munculnya para
misionaris, agama Islam sudah sejak lama tersebar di wilayah Papua melalui
orang-orang Ternate dan Tidore (pada era Portgis) dan lebih masif pada era VOC
(Belanda). Jejak Hindoe di wilayah Papoea terbilang sangat minim. Penyebaran
Kristen di wilayah Papua baru muncul pada era Pemerintah Hindia Belanda
(sebagaimana di Tanah Batak dan wilayah lainnya). Lalu mengapa ajaran Injil baru
belakangan memasuki wilayah Papua? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.