Jumat, 12 Maret 2021

Sejarah Papua (17): Papoea, Nova Guinea, Nieuw Guinea, Irian Barat, Irianjaya dan Papua; Sejarah Arsip Kuno hingga ANRI

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Papua dalam blog ini Klik Disini

Sejarah Papua juga mengindikasikan pergeseran nama Papua dari Nova Guinea menjadi Irian Barat (dan kembali lagi digunakan nama Papua). Dalam menyusun narasi sejarah Papua (idem dito dengan semua wilayah lainnya di Indonesia) sangat tergantung data lama (arsip) sejak era Portugis terutama era VOC (Belanda). Data lama, arsip lama itu sebagain besar sudah terkumpul pada masa ini. Dari data itulah disarikan untuk menulis narasi sejarah Papua.

Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) adalah lembaga pemerintah (Indonesia) untuk urusan arsip (lama). Arsip-arsip lama, sejak era VOC diwariskan Belanda kepada Indonesi, yang mana sebagian dari arsip-arsip lama itu dikelola ANRI, sehingga bisa diakses semua pihak pada saat ini. Tentu saja masih banyak yang belum atau tidak dtransfer ke Indonesia (bahkan masih banyak tersebar di luar kendali orang Belanda), meski sebagian besar dapat diakses tetapi tentu saja banya arsip lama yang bersifat terbatas (restricted). Okelah, arsip yang ada di (perpustakaan) ANRI, faktanya belum banyak dimaksimalkan. Sebagian dari sumber yang digunakan dalam penulisan artikel dalam blog ini, baru segelintir dari data (arsip lama) yang tersimpan di ANRI. 

Lantas bagaimana seharusnya sejarah Papua dinarasikan? Seperti disebutkan di atas banyak data (arsip) lama yang dapat diakses. Itu satu hal. Hal lain yang juga kurang terinforasikan adalah bagaimana data (arsip) lama itu terkumpul, disimpan, dipublikasikan serta digunakan, seperti halnya dalam penulisan sejarah Papua dalam blog ini. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Nama Papua dalam Konteks Data Sejarah: Narasi Sejarah Papua

Nama Papoea berasal dari bahasa Melayu. Orang-orang (berbahasa) Melayu sudah sejak lama ada di Maluku (Amboina, Ternate, Tidore dan Batjan). Sejak kehadiran orang Portugis di Maluku (bermula tahun 1511) nama (pulau) Papoea diidentifikasi orang Portugis dalam peta mereka menjadi (pulau) Nova Guinea (bahasa Portugis: Guinea Baru).

Pada tahun 1870an ditemukan arsip kuno berupa peta bertarih 1621 (yang dibuat van Buchel), bahwa diidentifikasi nama Nieuw Netherland (lihat Nederlandsche staatscourant, 10-09-1883). Namun tidak dijelaskan apakah yang dimaksud Nieuw Netherland itu merujuk pada pulau Papoea (pengganti naa Nova Guinea) atau merujuk pada nama daratan di selatan pulau Papoea (kini benua Australia). Dalam peta-peta pada era VOC benua Australia diidentifikasi sebagai Nova Hollandia.

Pada era VOC, peta-peta yang dibuat mengidentifikasi nama pulau Papua dengan nama Papoea atau Nova Guinea. Ada juga peta yang mengkombinasikan dua nama ini sebagai identifikasi Papoea Nova Guinea. Tampaknya orang-orang Belanda yang sudah mengunjungi Papoea pada tahun 1621 ingin mempertahankan nama Papoea (daripada nama Nova Guinea). Namun karena nama Nova Guinea kadung sudah dikenal sejak lama dan pembuat peta-peta di Eropa menggunakan nama Nova Guinea, lambat laun dalam peta-peta Belanda (VOC) mengidentifikasi pulau Papoea dengan nama Nieuw Guinea (bahasa Belanda).

Tunggu deskripsi lengkapnya

Peran ANRI dalam Penulisan Narasi Sejarah Indonesia

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar