*Untuk melihat semua artikel Sejarah Filipina
dalam blog ini Klik Disini
Situasi dan kondisi perang semasa Perang Pasifik (melawan Jepang) adalah
satu hal, satu hal yang lain dala hal ini kisah seorang Indonesia yang ikut
berjuang di Filipina, anak Manado bernama Adolf Lembong. Saat terjadi
pendudukan militer Jepang di Indonesia, sersan KNIL Adolf Lembong ditangkap dan
ditahan di kamp Jepang di Pasifik dan kemudian dipindahkan ke kamp Jepang di
Filipina. Adolf tampaknya hanya mengenal satu musuh yakni (militer) Jepang,
musuh Belanda dan sebagian kecil rakyat di Indonesia dan musuh sebagian besar rakyat
di Filipina.
Pada saat Perang Pasifik dimulai di Asia
Tenggara, Filipina yang terbilang awal diduduki (militer) Jepang (Desember
1941). Kekuatan Amerika Serikat di Filipina sudah sejak lama berkurang sehingga
Filipina dengan mudah diduduki Jepang. Aksi militer Jepang di (wilayah)
Indonesia baru mulai pada pertengahan bulan Januari 1942. Sehubungan dengan
invasi Jepang ke Indonesia, (militer) Belanda meresponnya, tetapi meski sudah
ada ajakan dari Belanda tetapi sebagain besar rakyat Indonesia bersikap apatis
(wait en see). Orang-orang Eropa khususnya Belanda di Indonesia seakan berjuang
sendiri melawan agresivitas Jepang. Bombardir militer Jepang terjadi di lokasi
strategis seperti kilang minyak dan berbagai pertempuran hebat terjadi seperti
di selat Karimata, Laut Jawa dan Laut Bali. Australia ikut aktif membantu
Belanda menghadapi Jepang dan juga militer Amerika Serikat. Pada bulan Maret
1942 Gubernur Jenderal Hindia Belanda menyerah kepada Jepang di Kalijati,
Soebang. Sejak itu, praktis Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi dikuasai
Jepang.
Lantas bagaimana kisah Adolf Lembong, tentara KNIL (Belanda) yang direlokasi
ke kamp militer Jepang di Filipina? Seperti disebut di atas, tentu saja Adolf Lembong
dapat dengan mudah diterima di Filipina. Selain Adolf Lembong berasal dari
wilayah tetangga (Manado), juga Adolf Lembong dan sebagian besar rakyat
Filipina mengutuk Jepang. Lalu mengapa Adolf Lembong begitu antusias membantu
Filipina? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan
dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.