*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Islam
adalah salah satu pengaruh yang masuk ke wilayah Nusantara (baca: Indonesia).
Sebelum kehadiran pengaruh Islam, pengaruh yang sangat kuat adalah Hindoe
Boedha. Dalam perkembangannya pengaruh Tiongkok muncul yang kemudian disusul
pengaruh Eropa. Dalam sejarah Islam di Indonesia (baca: Nusantara) pengaruh
Islam dari orang Moor nyaris tidak dibicarakan. Yang mengemuka adalah orang
Arab, Persia, India dan Tiongkok.
Menurut Thomas Walker Arnold, sulit
untuk menentukan masa Islam masuk ke Indonesia. Pada pertengahan abad ke-8
orang Arab telah sampai ke Kanton. Masuknya Islam di Nusantara sudah sejak abad
ke-7. Namun, perkembangan dakwah baru betul dimulai kala abad ke-11 dan 12. Ahmad
Mansur Suryanegara masuknya Islam dalam tiga teori besar. Pertama, teori
Gujarat. Islam datang dari Gujarat melalui peran pedagang India muslim pada abad
ke-13 Kedua, teori Makkah. Islam tiba di Indonesia langsung dari Timur Tengah
melalui para pedagang Arab muslim abad ke-7 M. Ketiga, teori Persia. Islam tiba
di Indonesia melalui peran pedagang asal Persia dalam perjalanannya singgah ke
Gujarat sebelum ke nusantara sekitar abad ke-13 M. Marco Polo juga menyatakan
sebagai dampak interaksi orang-orang Perlak di Aceh, mereka telah mengenal
Islam. Selama masa-masa ini, dinyatakan oleh Van Leur dan Schrieke, bahwa
penyebaran Islam lebih terbantu lewat faktor-faktor politik alih-alih karena
niaga. Abdul Malik Karim Amrullah berpendapat bahwa pada tahun 625 M sebuah
naskah Tiongkok mengkabarkan bahwa menemukan kelompok bangsa Arab yang telah
bermukim di pantai Barat Sumatra (Barus). Arnold menyatakan Islam telah masuk
ke Indonesia sejak abad-abad awal Hijriah. Meskipun kepulauan Indonesia telah
disebut-sebut dalam tulisan ahli-ahli bumi Arab, di dalam tarikh Cina telah
disebutkan pada 674 M orang-orang Arab telah menetap di pantai barat Sumatra. Pada
tahun 718 M raja Sriwijaya Sri Indravarman setelah pada masa khalifah Umar bin
Abdul Aziz (717 - 720 M) (Dinasti Umayyah) pernah berkirim surat dengan Umar
bin Abdul Aziz. Selama masa-masa abad pertengahan ini, pedagang-pedagang Muslim
turut memberi andil dalam bertumbuhnya perdagangan dan kota-kota yang terlibat
di sana. Bersamaan dengan kegiatan dagang orang Tionghoa dari Dinasti Ming,
Gresik, Malaka, dan Makassar berubah dari kampung kecil menjadi kota-kota besar
begitupun untuk Aceh, Patani, dan Banten. Pada abad ke-17 masehi Belanda datang
ke Nusantara untuk berdagang yang menyebabkan proses penyebaran dakwah
terpotong.
(Wikipedia)
Lantas
bagaimana sejarah Islam di Indonesia? Seperti disebut di atas, Islam berasal dari tanah Arab, tetapi yang
memberi pengaruh Islam di Nusantara tidak hanya orang Arab. Dalam hal ini orang
Moor jarang dibicarakan. Lalu bagaimana sejarah Islam di Indonesia? Seperti kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.