*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Sejauh ini tidak ada yang membahas asal usul lambang
bilangan dalam aksara Batak. Tidak ada, sama sekali tidak ada. Yang ada adalah
India, Tiongkok, Arab dan Eropa. Bagaimana dengan lambang bilangan Mesir dan
lambang bilangan Batak. Di nusantara juga ada lambang bilangan lainnya seperti
lambang bilangan Jawa. Sejarah asal usul aksara dan lambang bilangan Batak
tidak
Aksara Latin, dikenal sebagai Aksara Romawi, sistem penulisan alfabet berdasarkan huruf-huruf alfabet Latin klasik, berasal dari bentuk alfabet Yunani yang digunakan di kota Cumae, Yunani kuno, di Italia selatan (Magna Graecia). Alfabet Yunani diubah bangsa Etruria, dan selanjutnya diubah lagi bangsa Romawi. Ada beberapa alfabet aksara Latin, yang berbeda dalam grafem, susunan, dan nilai fonetik dari alfabet Latin klasik. Aksara Latin merupakan sistem penulisan yang paling banyak diadopsi di dunia, sebagai metode penulisan standar bahasa-bahasa di Eropa Barat dan Tengah, serta banyak bahasa di belahan dunia lain. Disebut aksara Latin atau Romawi, mengacu pada asal usulnya di Roma kuno (meskipun beberapa huruf kapital berasal dari bahasa Yunani). Dalam konteks transliterasi, istilah "romanisasi" sering ditemukan. Sistem bilangan disebut sistem bilangan romawi, dan kumpulan unsur-unsurnya disebut dengan bilangan romawi. Angka 1, 2, 3 ... adalah angka aksara Latin/Romawi untuk sistem angka Hindu–Arab. (Wikipedia)
Lantas bagamaimana sejarah lambang geometri, bilangan dan waktu di Nusantara? Seperti disebut di atas aksara yang banyak digunakan adalah aksara Latin. Bagaimana dengan bahasanya sendiri dan lambanga bilangan? Sejarah aksara Batak versus evolusi aksara di Eropa. Lalu bagamaimana sejarah bahasa geometri dan bahasa waktu di Nusantara? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982