Baru
saja kita melewati peristiwa alam yang spektakuler, gerhana bulan total yang
istimewa yang disebut Super Blue Blood
Moon tepatnya tanggal 31 Januari 2018 yang dimulai pukul 20.00 WIB. Gerhana
bulan total ini disebut istimewa karena hanya terjadi sekali dalam 150 tahun.
Berita-berita resmi (seperti LAPAN) menginformasikan bahwa peristiwa Super Blue Blood Moon ini terjadi pada tanggal
31 Maret 1866.
Gerhana bulan total istimewa (three lunar events collide) |
Berita-berita
Super Blue Blood Moon yang sekarang begitu heboh. Setiap orang tampaknya
mengetahui akan terjadinya peristiwa. Ini terbantu karena setiap orang di ear IT ini sudah
terhubung satu sama lain (era zaman now) sehingga informasi dari titik manapun di dunia ini menyebar dan beredar ke semua penjuru secara
cepat dan masif. Lantas bagaimana, fenomena alam yang sama ini di masa tempo
doeloe. Sebagaimana diyakini Super Blue Blood Moon terjadi pada tanggal 31
Maret 1866. Apakah berita Super Blue Blood Moon kala itu seheboh sekarang? Mari kita
lacak!
Gerhana Bulan
Total 31 Maret 1866
Berita
gerhana bulan total (totale maansverduistering) yang akan terjadi pada tanggal
31 Maret 1866 hanyalah sepotong berita kecil yang dimuat surat kabar
Provinciale Overijsselsche en Zwolsche courant: staats-, handels-, nieuws- en
advertentieblad, 28-03-1866. Berita ini
juga diterbitkan kembali oleh surat kabar tersebut pada edisi 30 Maret 1866
(sehari jelang terjadinya peristiwa). Berita yang sama juga dilansir surat
kabar Algemeen Handelsblad, 30-03-1866.
Algemeen Handelsblad, 30-03-1866 |
Mengapa berita Super Blue
Blood Moon pada saat itu (150 tahun lalu) tidak seheboh sekarang? Padahal di negeri
Belanda sudah ada belasan surat kabar bertiras sampai ke Nederlandsch Indie
(baca: Indonesia). Sementara surat kabar yang terbit di Nederlandsch Indie
sudah ada belasan jumlahnya. Apakah masalah gerhana bulan saat itu dianggap
tidak penting?
Anehnya berita gerhana bulan total (totale maansverduistering) yang akan terjadi
pada tanggal 31 September 1866 justru mendapat liputan berita yang luas dari
puluhan surat kabar. Surat kabar yang terbit di Semarag, De locomotief:
Samarangsch handels- en advertentie-blad, 28-09-1866 melaporkan gerhana bulan
yang akan terjadi telah membuat sensasi (heboh), terutama di kalangan
orang-orang kulit putih. Apakah ada yang salah? Apakah Super Blue Blood Moon terjadi
31 September 1866 dan bukan 31 Maret 1866? Tidak begitu jelas. Sebab
terminologi gerhana bulan total yang digunakan baik pada bulan Maret maupun
bulan September 1866 sama yakni totale maansverduistering. Tidak ada perbedaan
terminilogi yang membedakan hanya luasnya pemberitaan. Pemeberitaan bulan
September lebih luas dan masif jika dibandingkan pada bulan Maret 1866.
Boleh
jadi ilmu astronomi saat itu belum secara spesifik membedakan Super Blue Blood
Moon dengan gerhana bulan total (totale maansverduistering). Tentu saja
peralatan astronomi ini (2018) sudah berkembang jauh jika dibandingkan dengan
saat itu (1866). Lantas apakah statement bahwa Super Blue Blood Moon yang
terjadi di masa lampau (31 Maret 1866) suatu prakiraan saja? Faktanya, peristiwa
totale maansverduistering bulan September lebih heboh jika dibandingkan pada
bulan Maret 1866.
Teknologi
informasi di Batavia (baca: Jakarta) pada saat itu memang belum maju. Yang
sudah ada adalah percetakan dengan teknologi cetak offset sederhana, seperti
percetakan surat kabar Teknologi
komunikasi baru ada sebatas teknologi telegraf dengan menggunakan sandi morse.
Teknologi foto sederhana baru diintroduksi pada akhir tahun 1850an oleh James
adn Page (membuka studi foto di Batavia). Meski tingkat teknologi masih seperti
itu, tetapi pada dasarnya sudah cukup untuk mendokumentasikan secara baik dan
cepat tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi.
Jika
memang persitiwa apa yang disebut sekarang ‘Super Blue Blood Moon’ pada
hari-hari sekitar tanggal 31 Maret 1866 di Batavia justru tengah berlangsung
kongres asosiasi ilmuwan (fisikawan) bergengsi di Batavia. Para fisikawan
seperti ahli geologi FW Jung Huhn hadir dalam kongres tersebut.
De locomotief, 30-03-1866 |
Memang
kita tidak terlalu berharap pembicaraan gerhana bulan yang spektakuler akan
terjadi di dalam kongres ini, tetapi setidaknya surat-surat kabar dapat
mengaitkannya. Kongres fisikawan ini diliput surat kabar seaara luas tetapi tak
satu pun surat kabar di Nederlandsch Indie yang memberitakan bahwa gerhana
bulan total akan terjadi besok harinya. Di Belanda sendiri hanya ada dua surat
kabar yang melaporkan akan terjadinya peristiwa gerhana bulan total pada
tanggal 31 Maret 1866. Itu pun hanya satu paragraf berita saja.
*Dikompilasi
oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan
sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang digunakan lebih pada ‘sumber
primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya
digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga
merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam setiap
penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di
artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
ang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar