*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Depok dalam blog ini
Klik Disini
Pada tanggal 10 Oktober 1834 terjadi gempa besar yang menghancurkan Istana
Buitenzorg. Gempa yang berpusat di Mega Mendoeng, telah menimbulkan beberapa
kawah di atas Gunung Gede. Gempa yang sangat dahsyat ini bahkan dirasakan
hingga ke Lampoeng (Soematra) di sebelah barat dan Tagal di sebelah timur.
Bangunan yang terbuat dari batu hancur, rumah yang terbuat dari kayu dan bambu
terjungkal, jalan pos antara Buitenzorg dan Tjiandjoer di sana sisi mengalami
keretakan parah yang menimbulkan longsor. Demikian berita resmi dari pemerintah
setelah sebulan kejadian sebagaimana dilaporkan surat kabar Javasche courant, 22-11-1834.
|
Javasche courant, 22-11-1834 |
Disebutkan Istana
Buitenzorg hancur. Bangunan istana ini awalnya didirikan pada tahun 1744 oleh Gubernur
Jenderal van Imhoff, lalu ditingkatkan pada tahun 1809 oleh Gubernur Jenderal
Daendels, dan dibangun kembali pada tahun 1818, diperbesar dan dipercantik oleh
Gubernur Jenderal van der Capellen. Bangunan utama lainnya yang hancur adalah
bangunan kantor/rumah Residen Buitenzorg (di sebarang istana), suatu bangunan
baru yang didirikan tahun 1821. Bangunan batu pasar (Babakan Pasar, Chinese
Kampement) juga runtuh.
Depok dan Sekitar
Di Depok dan sekitarnya juga mengalami dampak yang besar. Bangunan yang
terbuat dari batu landhuis Tjilangkap, landhuis Krangan, landhuis Tjimangis dan
landhuis Pondok Tjina rusak berat dan runtuh sebagian. Sementara landhuis Tjiliboet,
landhuis Pondok Terong, landhuis Sawangan, landhuis Tjineri, landhuis Koeripan
(Paroeng) dan lainnya rusak ringan.