*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Kota Bekasi dalam blog ini Klik Disini
Kota Bekasi kini dijuluki sebagai Kota Patriot. Bahkan tidak jauh dari kota tua dibangun stadion yang diberi nama Patriot. Kota tua berada di jalan Veteran, stadion baru yang diberi nama Patriot berada di jalan Jenderal Ahamad Yani. Pada awal terbentuknya kota Bekasi tahun 1857 sebagai ibukota distrik, penduduk mulai resah karena pajak kuda dan jalan, Lalu muncul perang melawan kompeni (Pemerintah Hindia Belanda) tahun 1869 yang dipimpin oleh Rama van Ratoe Djaja. Setelah perang, orang Eropa/Belanda enggan di Bekasi dan sejak itulah semua land di Bekasi menjadi milik orang Tionghoa. Orang Eropa/Belanda menyebut Distrik Bekasi bagaikan ‘Provinsi China’ (baca: pengaruh Eropa/Belanda minim).
Kota Bekasi kini dijuluki sebagai Kota Patriot. Bahkan tidak jauh dari kota tua dibangun stadion yang diberi nama Patriot. Kota tua berada di jalan Veteran, stadion baru yang diberi nama Patriot berada di jalan Jenderal Ahamad Yani. Pada awal terbentuknya kota Bekasi tahun 1857 sebagai ibukota distrik, penduduk mulai resah karena pajak kuda dan jalan, Lalu muncul perang melawan kompeni (Pemerintah Hindia Belanda) tahun 1869 yang dipimpin oleh Rama van Ratoe Djaja. Setelah perang, orang Eropa/Belanda enggan di Bekasi dan sejak itulah semua land di Bekasi menjadi milik orang Tionghoa. Orang Eropa/Belanda menyebut Distrik Bekasi bagaikan ‘Provinsi China’ (baca: pengaruh Eropa/Belanda minim).
Eksekusi Patriot di Bekasi (1870) dan kota Bekasi (Peta 1901) |
Itulah sejarah singkat soal patriotisme di Bekasi: diawali Bapak Rama
dari Ratoe Djaja dan diakhir Mayor Hasibuan. Lantas bagaimana sejarah keseluruhannya
dari awal, tengah dan hingga akhir? Itulah yang akan disarikan. Untuk menulis
sari patriotisme di Bekasi, kita harus menelusuri peristiwa-peristiwa yang
pernah terjadi dari masa lampau ketika Bekasi masih sebuah kampong, lalu menyajikannya
secara utuh agar warga metropolis Bekasi tidak gagal paham.