*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Ada
sebanyak 27 pahlawan Indonesia yang telah ditabalkan sebagai Pahlawan nasional
berasal dari (provinsi) Jawa Timur, salah satu diantaranya Mr Moehammad
Mangoendiprodjo. Pada akhir karirnya, Mr
Moehammad Mangoendiprodjo menjabat sebagai Residen Lampung. Moehammad
Mangoendiprodjo mengawali karir sebagai pegawai pemerintah di wilayah Jawa
Timur pada era Pemerintah Hindia Belanda.
Raden Muhammad Mangoendiprodjo (5 Januari 1905–13
Desember 1988) adalah seorang pejuang kemerdekaan dan perwira militer Indonesia
(pangkat terakhir Mayor Jenderal TNI) yang ikut serta dalam Pertempuran
Surabaya pada tanggal 10 November 1945. HR Muhammad Mangoendiprodjo lahir di
Sragen, Jawa Tengah. Dia adalah cicit dari Setjodiwirjo atau Kiai Ngali
Muntoha, salah seorang keturunan Sultan Demak. Setjodiwirjo sendiri merupakan
teman seperjuangan Pangeran Diponegoro melawan penjajah Belanda. Keduanya
memperluas pemberontakan melawan penjajah Belanda hingga ke daerah Kertosono
Ngawi, dan Banyuwangi, Jawa Timur. Ia merupakan ayah dari mantan Pangkostrad
Letjen TNI (Purn.) Himawan Soetanto. Garis hidup sebenarnya memberi kesempatan
kepada Muhammad Mangoendiprodjo untuk bisa hidup berkecukupan dengan menjadi
Pamong Praja, wakil kepala jaksa, dan kemudian asisten wedana, di Jombang, Jawa
Timur, setelah lulus dari OSVIA pada tahun 1927. Namun setelah Jepang menduduki
Indonesia, ia memilih untuk menjadi tentara dengan bergabung menjadi anggota
Pembela Tanah Air (PETA) pada tahun 1944. Setelah mengakhiri karier militer,
Muhammad ditugaskan sebagai Bupati Ponorogo dari tahun 1951 sampai 1955.
Prestasinya ini kemudian mengantar Muhammad Mangundiprojo menjadi Residen pertama
Lampung dengan misi utama mengendalikan keamanan di daerah Lampung. Muhammad
Mangundiprojo tutup usia di Bandar Lampung pada 13 Desember 1988 dan dimakamkan
di Taman Makam Pahlawan Bandar Lampung. Atas jasa-jasanya dalam mempertahankan
kemerdekaan, Muhammad Mangundiprojo ditabalkan sebagai Pahlawan Nasional tanggal
7 November 2014 yang diwakili oleh cucunya, Menteri Kemaritiman Indonesia
Indroyono Soesilo. (Wikipedia).
Lantas
bagaimana sejarah Mr Moehammad Mangoendiprodjo? Seperti disebut di atas, Moehammad Mangoendiprodjo mewakali karir sebagai pegawai
pemerintah pada era Pemerintah Hindia Belanda dan pada masa perang ikut
berjuang yang kemudian sebagai perwira tinggi TNI diangkat menjadi Residen
Lampung. Lantas
bagaimana sejarah Moehammad Mangoendiprodjo? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk menambah
pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.