*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini
Kota-kota
di Indonesia yang sekarang adalah garis continuum dari masa lampau, sejak
kota-kota tersebut masih kecil (bahkan sebesar kampong). Ketika kota-kota
tersebut sudah tumbuh dan berkembang, lalu system pemerintahan dintroduksi
mengikuti politik desentralisasi (dalam hal ini dibatasi kota mengurus ruang kotanya
sendiri). Pemberlakuan desentralisasi itu dimulai tahun 1903. Apa relasinya?
Pengembangan Wilayah dan Kota di Indonesia: Dimensi Urbanisasi dan Desentralisasi. Pengarang Tommy Firman. Penerbit ITB Press. 2020. Pengembangan Wilayah dan Kota bersifat kompleks dan melibatkan banyak disiplin ilmu pengetahuan. Penulisan buku ini juga melihat PWK dalam konteks yang lebih luas tidak semata-mata sebagai pengembangan tata ruang wilayah dan kota. Bahasan pada buku ini terfokus pada kaitan PWK dan desentralisasi dan urbanisasi di Indonesia. Buku ini merupakan suatu koleksi atau kumpulan (antologi) sebagian karya-karya terpilih Jabatan Guru Besar dari ITB, sejak tahun 1998 hingga 2018, yang telah diterbitkan dalam bentuk artikel yang telah mengalami proses review oleh pakar (peer-reviewed articles) pada berbagai jurnal internasional dalam bahasa inggris, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Walaupun beberapa artikel ditulis pada awal tahun 2000-an, akan tetapi isunya masih sangat relevan dengan kondisi PWK di Indonesia pada saat ini. Buku ini terdiri atas dua bagian. Bagian pertama (Bab 2-bab 4) membahas pengembangan wilayah kota dikaitkan dengan urbanisasi, sedangkan bagian kedua (Bab 5-bab 7) dikaitkan dengan desentralisasi. (https://pu.go.id/pustaka/)
Lantas bagaimana sejarah tata kota dan pemberlakuan desentralisasi 1903 era Pemerintah Hindia Belanda? Seperti disebut di atas, pemberlakuan desentralisasi semasa Pemerintah Hindia Belanda tahun 1903, sementara kota sudah tumbuh dan berkembang sejak lama. Apa relasiya? Lalu bagaimana sejarah tata kota dan pemberlakuan desentralisasi sejak era Pemerintah Hindia Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.