*Untuk melihat semua artikel Sejarah Aceh dalam blog ini Klik Disini
Kita
tidak sedang berbicara sepak bola pada masa kini, membandingkan antara sepak
bola Indonesia dan sepak bola Jepang. Kita sedang membicarakan sepak bola di
Indonesia semasa pendudukan militer Jepang (1942-1945) dan era perang kemerdekaan
Indonesia (1945-1949). Apakah serdadu Jepang bermain sepak bola? Apakah orang
Belanda masih bermain sepak bola di kamp interniran? Bagaimana dengan pemain
sepak bola Indonesia?
Memori Sejarah: Timnas Indonesia Pernah Bantai Jepang Tanpa Ampun. Galih Priatmojo. Selasa, 21 Juni 2022. SuaraJogja.id. Dalam sejarahnya, Timnas Indonesia mampu kalahkan tim Jepang. Beberapa kali tim Merah-Putih pesta gol. Timnas Indonesia pernah menduduki ranking ke-97 tahun 1997. Namun kenyataan saat ini berbeda jauh dengan apa yang terjadi pada kejayaan masa silam. Dulunya, Jepang yang kerap dipecundangi oleh Timnas kini berada jauh di bawah level Jepang. Dari 15 kali pertemuan, Timnas Indonesia hanya mampu 5 kali meraih kemenangan dan 3 kali hasil imbang. Pertama kali bertemu pada 1 Mei 1954 di turnamen Asian Games. Indonesia menang dengan skor 5-3. Pertemuan kedua di Turnamen Merdeka 11 Agustus 1968. Skuad Garuda berhasil membantai tim Samurai Biru dengan skor telak 7-0. Terakhir terjadi pada laga persahabatan 24 Februari 1981 skor 2-0. Pertemuan terakhir skuad Garuda dengan tim Samurai Biru terjadi di ajang Kualifikasi Piala Dunia tahun 1990 (takluk dengan skor besar 0-5). Melihat pencapaian Timnas Indonesia dari zaman dulu hingga saat ini yang menunjukkan garfik menurun. (https://jogja.suara.com/)
Lantas bagaimana sejarah pendudukan Jepang dan era perang kemerdekaan Indonesia? Seperti disebut di atas, dunia sepak bola di Indonesia semasa pendudukan Jepang dan perang kemerdekaan Indonesia adalah fase yang tidak normal. Dalam hubungan ini bagaimana sepak bola di barak militer Hindia Belanda dan barak militer pendudukan Jepang. Lalu bagaimana sejarah pendudukan Jepang dan era perang kemerdekaan Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.