Sabtu, 28 Mei 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (618):Kurikulum Pendidikan di Indonesia; Kurikulum Hindia Belanda hingga Era Republik Indonesia

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Bagaimana sejarah kurikulum pendidikan di Indonesia? Siapa yang peduli. Kita hanya mengenal kurukulum pendidikan Indonesia masa kini. Lalu bagaimana kurikulum pendidikan Indonesia di jaman doeloe? Sudah barang tentu kurikulum pendidikan Indonesia terbentuk pada era Pemerintah Hindia Belaanda.

Sejarah Pergantian Kurikulum di Indonesia (Kompas.com). Pemerintah sudah menerapkan berbagai model kurikulum pendidikan Indonesia sejak masa pasca kemerdekaan sampai saat ini. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) meluncurkan Kurikulum Merdeka yang disiapkan untuk tingkat sekolah menengah atas atau umum (SMA/SMU). Kurikulum itu mulai diterapkan pada Tahun Ajaran 2022/2023. Lewat kurikulum ini, siswa SMA (Sekolah Menengah Atas), SMA LB (Luar Biasa), dan Madrasah aliyah (MA), bisa memilih kombinasi mata pelajaran sesuai dengan minatnya. Selain itu, Kurikulum Merdeka tidak akan membuat sekat-sekat penjurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Bahasa yang selama diterapkan kepada para pelajar SMU. Berikut ini paparan singkat mengenai perjalanan dan perubahan kurikulum di Indonesia: 1. Kurikulum 1947 (Rentjana Pelajaran 1947) Kurikulum 1947 dibuat dua tahun setelah proklamasi kemerdekaan. Saat itu Indonesia masih bergolak karena agresi militer Belanda dan Sekutu serta terjadi sejumlah pemberontakan. Awalnya kurikulum itu masih menggunakan istilah Belanda yaitu Leerplan. Di dalam kurikulum itu pemerintah mencoba merancang sistem pembelajaran bagi para pelajar di masa revolusi dengan menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia merdeka, berdaulat, dan sejajar dengan bangsa lain di muka bumi ini. Kurikulum 1947 tidak menekankan pendidikan pikiran, melainkan hanya pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat. Kurikulum itu baru bisa dilaksanakan pada 1950 setelah Republik Indonesia meneken kesepakatan dengan Kerajaan Belanda yang dikenal dengan Konferensi Meja Bundar pada 2 November 1949 dan mulai berlaku pada 27 Desember 1949. 2. Kurikulum 1952 (Rentjana Pelajaran Terurai 1952); 3. Kurikulum 1964 (Rentjana Pendidikan 1964); 4. Kurikulum 1968; 5. Kurikulum 1975; 6. Kurikulum 1984; 7. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999; 8. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004; 9. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006; 10. Kurikulum 2013 (K-13).

Lantas bagaimana sejarah kurikulum pendidikan di Indonesia? Seperti disebut di atas, kurikulum pendidikan di Indonesia sudah beberapa kali diganti. Namun nyaris tidak terinformasikan bagaimana kurikulum pendidikan pada era Hindia Belanda. Lalu bagaimana sejarah kurikulum pendidikan di Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..

Sejarah Menjadi Indonesia (617): Kongres: Kongres Hindia Kongres Pendidikan Kongres Pemuda Kongres Bahasa Indonesia

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Kongres adalah pertemuan besar para wakil organisasi (politik, sosial, profesi) atau pihak-pihak yang memiliki kepentingan untuk mendiskusikan dan mengambil keputusan. Di lingkungan Islam, perhelatan ini menggunakan istilah muktamar. Kongres Bahasa Indonesia adalah kongres yang membicarakan hal Bahasa Indonesia. Disebutkan kongres Bahasa Indonesia pertama diadakan tahun 1938. Belum merdeka tetapi sudah pernah diputusakan dalam Kongres Pemuda 1928. Kongres Bahasa Indonesia yang pertama secara formal bariu diadakan di Medan tahun 1954.

Kongres Bahasa Indonesia adalah pertemuan rutin lima tahunan yang diadakan oleh pemerintah dan praktisi bahasa dan sastra Indonesia untuk membahas Bahasa Indonesia dan perkembangannya. Kongres ini pertama kali diadakan di kota Solo pada tahun 1938. Pada mulanya kongres diadakan untuk memperingati hari Sumpah Pemuda yang terjadi pada tahun 1928, selanjutnya ajang ini tidak hanya untuk memperingati Sumpah Pemuda tetapi juga untuk membahas perkembangan bahasa dan sastra Indonesia dan rencana pengembangannya.Kongres Bahasa Indonesia I di Solo, Jawa Tengah, 25—27 Juni 1938; Kongres Bahasa Indonesia II di Medan, Sumatra Utara, 28 Oktober—2 November 1954; Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta, 28 Oktober—3 November 1978; Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta, 21—26 November 1983; Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta, 27 Oktober—3 November 1988; Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta, 28 Oktober—2 November 1993; Kongres Bahasa Indonesia VII, Jakarta, 26—30 Oktober 1998; Kongres Bahasa Indonesia VIII, Jakarta, 14—17 Oktober 2003; Kongres Bahasa Indonesia IX, Jakarta, 28 Oktober—1 November 2008; Kongres Bahasa Indonesia X, Jakarta, 28 Oktober—31 Oktober 2013; Kongres Bahasa Indonesia XI, Jakarta, 28—31 Oktober 2018. (Wikipedia)  

Lantas bagaimana sejarah Kongres Bahasa Indonesia? Seperti disebut di atas, Kongres Bahasa Indonesia baru secara formal diadakan pada tahun 1954. Namun sdebelum itu berbagai kongres telah dilaksanakan, termasuk Kongres Pemuda 1928. Lalu bagaimana sejarah Kongres Bahasa Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.