Rabu, 22 November 2023

Sejarah Bahasa (132): Bahasa Kayeli di Pulau Buru dan Nama Kaili di Pantai Barat Sulawesi; Kerajaan Ternate Semasa VOC


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Kayeli adalah sebuah bahasa Austronesia yang dipertuturkan di daerah Maluku Tengah, Pulau Buru utara dan Teluk Namlea di selatan, provinsi Maluku. Bahasa Kayeli mendekati kepunahan. Bahasa Kayeli memiliki beberapa dialek, antara lain: Kayeli, Leliali (Liliali), Lumaete (Lumaiti, Mumaite, Lumara).


Kayeli adalah kelompok etnis yang sebagian besar tinggal di pantai selatan Teluk Kayeli, Buru, Indonesia. Secara etnografis, Kayeli dekat dengan penduduk asli Buru lainnya, seperti Lisela dan Buru. Komunitas Kayeli terbentuk pada masa penjajahan Belanda di wilayah Indonesia modern dan selama abad ke-17 hingga ke-19, Belanda menempati lokasinya yang strategis dibandingkan dengan penduduk Pulau Buru lainnya. Sejak pertengahan abad ke-20, populasi kelompok etnis tersebut mengalami penurunan populasi yang cepat dan tersisa sekitar 800 orang pada awal abad ke-21. Dalam hal agama, mayoritas orang Kayeli adalah Islam Sunni, dengan sisa-sisa kepercayaan animisme lokal. Perwakilan kelompok etnis telah benar-benar kehilangan bahasa Kayeli asli mereka pada akhir abad ke-20 ketika mereka mulai mengadopsi bahasa Buru asli lainnya atau bahasa Indonesia. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bhasa Kayeli di pulau Buru dan nama Kaili di pantai barat Sulawesi? Seperti disebut di atas orang Kayeli sudah lama dikenal namun kini bahasa Kayeli nyaris punah. Wilayah Kerajaan Ternate semasa VOC. Lalu bagaimana sejarah bhasa Kayeli di pulau Buru dan nama Kaili di pantai barat Sulawesi? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Catur (24): Catur Indonesia dalam Dunia Catur Asia; Pecatur Indonesia,Pecatur Asia dalam Turnamen Catur Internasional


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Catur dalam blog ini Klik Disini

Catur Indonesia ttermasuk salah satu negara terawal di Asia dan Pasifik yang masuk radar dalam organisasi catur dunia FIDE. Hal itu karea intensitas permainan dan pertandingan catur di Indonesia sejak era Hindia Belanda. Dalam konteks inilah kita berbicara peta catur di Asia dan keutamaan Indonesia dalam percaturan dunia. Indonesia yang dalam hal ini Percasi pada masa ini berada di Zona Asia.


GM Utut Adianto Terpilih Sebagai Presiden FIDE Zona 3.3 Asia. Eiben Heizar. Sabtu, 6 Agustus 2022. TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PB Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Grandmaster Utut Adianto terpilih sebagai Presiden Federasi Catur Internasional (FIDE) Zona 3.3 Asia. Utut terpilih secara aklamasi dalam Kongres FIDE yang berlangsung di Chennai, India, pada Jumat, 5 Agustus 2022. Zona 3.3 Asia terdiri dari 17 negara atau perwakilan anggota Federasi Catur Internasional (FIDE) yaitu negara ASEAN (Brunai Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, Timor Leste dan Vietnam) ditambah Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Macau, Mongolia, dan Taiwan. Puncak agenda Kongres FIDE adalah Pemilihan Presiden FIDE untuk periode 2022-2026 yang akan dilaksanakan pada 7 Agustus 2022. FIDE membagi 185 negara anggotanya ke dalam beberapa Zona. Untuk kawasan Asia, Oceania hingga Australia yang terdiri dari 52 negara, dibagi ke dalam Zona 3.1 sampai Zona 3.7. Demikian juga untuk kawasan Eropa, Amerika, Amerika Latin, Rusia hingga Afrika dibagi ke dalam beberapa zona yang berbeda. (https://sport.tempo.co/)

Lantas bagaimana sejarah catur Indonesia dalam dunia catur di Asia? Seperti disebut di atas organisasi catur dunia FIDE membagi ke dalam beberapa zona, termasuk zona Asia. Bagaimana pecatur Indonesia, pecatur Asia dalam turnamen catur internasional? Lalu bagaimana sejarah catur Indonesia dalam dunia catur di Asia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982