Senin, 08 November 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (221): Pahlawan Nasional Wanita; Martha C Tiahahu Asal P. Nusa Laut, Cut Nyak Dien Asal Aceh Barat


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Ada sebanyak 17 orang Pahlawan Naisonal wanita Indonesia. Ada yang yang sudah berumur dan ada yang masih belia. Ada yang berasal dari zaman lampau dan ada yang muncul pada era perang kemerdekaan. Ada yang berjuang dengan senjata, ada yang berjuang lewat pendidikan dan pengembangan masyarakat. Empat Pahlawan Nasional dari wilayah berbeda antara lain adalah Martha Christina Tiahahu (Saparua, Maluku), Cut Nyak Dien (Aceh, Sumatra) Raden Ajeng  Kartini (Jepara, Jawa) dan Maria Walanda Maramis (Minahasas, Sulawesi), Empat Pahlawan Nasional ini dibuat dalam dua artikel.

Banyak tokoh perempuan Indonesia yang berasal dari masa lampau hingga masa ini. Mereka berjuang di berbagai bidang, termasuk di bidang pendidikan. Hingga sejauh ini baru sebanyak 17 orang yang ditabalkan sebagai Pahlawan Nasional. Martha Christina Tiahahu dari Nusa Laut, Maluku dan Cut Nyak Dien dari Atjeh disebut pahlawan wanita cerdas di jamannya. Selanjutnya tokoh perempuan Indonesia yang memiliki pendidikan Eropa terawal adalah Alimatoe’Sadiah di Padang dan kemudian disusul RA Kartini di Jepara. Diantara para tokoh perempuan yang berpendidikan ini terdapat sejumlah orang yang mencapai pendidikan tinggi. Salah satu yang mencapai pendidikan tinggi meraih gelar doktor (Ph.D) di bidang kedokteran di Belanda, Ida Loemongga Nasution tahun 1930. Ida Loemongga Nasution, putri Alimatoe’Sadiah, adalah perempuan Indonesia pertama yang meraih gelar akademik tertinggi (doktor) di Indonesia.

Lantas bagaimana sejarah Pahlawan Nasional wanita Indonesia? Seperti disebut di atas, terdapat sebanyak 17 orang yang sudah ditabalkan sebagai Pahlawan Nasional. Dalam hal ini akan diperhatikan empat diantara Pahlawan Nasional yang mewakili pulau yang berbeda yakni Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Dien, Raden Ajeng  Kartini dan Maria Walanda Maramis yang dideskripsikan dalam dua artikel. Lalu bagaimana sejarah Martha Christina Tiahahu asal Nusa Laut, Maluku dan Cut Nyak Dien dari sungai Woyla, Aceh di pantai barat Sumatra? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (220): Pahlawan Nasional Wanita di Indonesia; Dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga Rote

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Dalam daftar Pahlawan Nasional, juga terdapat sejumlah wanita. Seperti pada artikel sebelumnya, tidak hanya yangtua yang berjuang tetapi juga yang muda, dalam hal ini yang berjuang juga tidak hanya laki-laki juga perempuan. Di dalam daftar, Pahlawan Nasional Wanita berasal dari berbagai daerah: Dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga Rote. Ini artinya para pejuang terdapat dimana-mana, termasuk para permpuan yang berjuang yang tidak/belum ditabalkan sebagai Pahlawan Nasional.

Ada dua hari yang diperingati di Indonesia yang dihubungkan dengan peranan perempuan, yakni Hari Ibu dan Hari Kartini. Hari Ibu di Indonesia dirayakan secara nasional pada tanggal 22 Desember. Tanggal ini diresmikan oleh Presiden Soekarno di bawah Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959, pada ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928. Tanggal tersebut dipilih untuk merayakan semangat wanita Indonesia dan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Kini, arti Hari Ibu telah banyak berubah, dimana hari tersebut kini diperingati dengan menyatakan rasa cinta terhadap kaum ibu. Hari Kartini diperingati pada tanggal 21 April. Penghargaan terhadap usaha Kartini tertuang dalam instruksi Keputusan Presiden Republik Indonesia No 108 Tahun 1964, pada tanggal 2 Mei 1964, dimana Presiden Sukarno menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Sukarno juga menetapkan hari lahir Kartini, 21 April, diperingati sebagai Hari Kartini (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Pahlawan Nasional wanita Indonesia? Seperti disebut di atas, Pahlawan Nasional wanita Indonesia cukup banyak. Mereka berasal dari berbagai daerah di IndonesiL dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga Rote. Bagaimana Pahlawan Nasional wanita Indonesia berjuang? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.