Rabu, 24 Agustus 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (794): Temuan Harta Karun Barang Kuno Jatuh di Dasar Laut/Tanah; Kapal Karam dan Harta Karun

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Sejarah Indonesia (baca: Nusantara) adalah sejarah yang panjang dari zaman kuno. Peninggalan dari masa ke masa itu ada yang sudah ditemukan dan dilestarikan seperti candi dan prasasti, namun diduga masih banyak yang belum ditemukan. Penemuan baru akan terus berlangsung selama proses pencarian terus dilakukan, apakah dengan segaja atau tidak sengaja. Belum lama ini ada dua tempat ditemukan peninggalan zaman kuno di daerah aliran sungai Musi, Palembang dan di daerah aliran sungai Pinangsori/Lumut, Tapanuli.


Pada bulan Oktober 2021 diberitakan ada penemuan perhiasan emas yang mana ada yang menduga peninggalan masa kerajaan Melayu kuno atau Kerajaan Sriwijaya di Palembang. Perhiasan emas tersebut ditemukan warga di dasar sungai Musi Palembang (Pulau Kemaro). Selama lima tahun terakhir harta yang ditemukan itu nilainya mencapai miliaran rupiah.  Salah satu harta karun tersebut berupa patung Buddha abad ke-8 yang dihiasi permata dan harganya ditaksir mencapai miliaran rupiah. Seorang arkeolog dari Inggris, Dr Sean Kingsley, mengatakan penemuan harta karun di sungai Musi Palembang selama lima tahun terakhir sangat luar biasa. Dia pun mengaitkan harta karun yang diduga peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Selanjutnya pada bulan Desember 2021 diberitakan penemuan harta karun di wilayah Tapanuli Tengah di (desa) Jago-Jago, Kecamatan Badiri (yang kemudian disebut situs Bongal). Penemuan warga tersebut antara lain pecahan gerabah, keramik, gelas-gelas, patung kayu, batu-batuan, koin-koin kuno yang diperkirakan berasal dari masa dinasti Umayyah dan Abbasiyah pada abad ke-6. Untuk menemukan para warga menyelam di kanal dengan kedalaman satu hingga tiga meter bermodal sekop dan ember.

Lantas bagaimana sejarah temuan harta karun barang kuno jatuh di dasar laut? Seperti disebut di atas, dalam tahun-tahun terakhir ini ditemukan berbagai harta karun di dasar laut yang diduga berasal dari masa lampau. Dua tempat yang terkait barang-barang kuno berharga ditemukan di daerah aliran sungai Musi dan daerah aliran sungai Pinangsaori/Lumut (Tapanuli). Lalu bagaimana sejarah temuan harta karun barang kuno jatuh di dasar laut? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (793): Penemuan Kapal Tua di Pantai Jambi-Pantai Rembang; Kapal Hang Tuah-Kapal Relief Borobudur?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Dunia sejarah kita pada masa ini kerap tergunjang karena penemuan baru. Yang membuat kita lebih terguncang adalah setiap penemuan, para ahli yang menemukannnya selalu memberi analisis dan interpretasi yang seringkaali berita hebohnya yang ditinjolkan daripada bagaimana penemuan itu dapat dijelaskan. Hal itulah yang terjadi pada penemuan serpihan kapal tua di Muaro Jambi dan rongsokan kapal-kapal tua di Rembang. Seperti biasa, berita penamuan kuno dihubungkan dengan hal yang heboh lagi. Penemuan di Jambi dihubungkan dengan kapal Hang Tuah dan penemuan di Rembang dihubungkan dengan kapal layar pada relief candi Borobudur.


Dimana temuan kapal kuno di dua tempat itu ditemukan? Di wilayah Jambi temuan itu berada di desa Kota Harapan, kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Juga penemuan dihubungkan dengan penemuan di desa Lambur di kecamatan yang sama. Temuan di wilayah Rembang ditemukan di desa Punjulharjo di kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Satu yang pasti penemuan kapal kuno di dua wilayah itu sama-sama berada di pantai/pesisir laut. Pertanyaannya: Apakah penemuan di Jambi itu dapat dihubungkan dengan era Hang Tuah apalagi era Srieijaya? Juga apakah penemuan di Rembang itu dapat dihubungkan dengan Mataram Kuno? Menurut ahli sejarah, jika sesuatu yang hilang di masa lampau dan masih gelap, carilah ditempat yang terang.

Lantas bagaimana sejarah penemuan kapal tua di pantai Jambi dan pantai Rembang? Seperti disebut di atas, penemuan itu berada di garis pantai pada masa ini. Apakah garis pantai masa kini sama dengan garis pantai masa lalu di zaman kuno? Lalu bagaimana sejarah penemuan kapal tua di pantai Jambi dan pantai Rembang? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.