Senin, 17 Februari 2025

Sejarah Diaspora (4): Orang Indonesia Jauh di Suriname di Amerika Latin; Orang Jawa dan Cina, Mengapa Harus ke Suriname?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Diaspora dalam blog ini Klik Disini

Orang Jawa Suriname disingkat Jawa-Suriname adalah Suku Jawa yang berada di Suriname sejak akhir abad ke-19, di mana angkatan pertamanya dibawa oleh kolonis Belanda dari Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Sebagian keturunan mereka ada yang tinggal di Belanda. Sampai sekarang, mereka tetap menuturkan bahasa Jawa. 


Suriname, secara resmi bernama Republik Suriname (Sranan Tongo: Republik Sranan), dulu bernama Guyana Belanda atau Guiana Belanda adalah sebuah negara di Amerika Selatan bagian utara, terkadang dianggap sebagai bagian dari Karibia dan Hindia Barat. Terletak sedikit di utara khatulistiwa, lebih dari 90% wilayahnya ditutupi oleh hutan hujan. Suriname adalah negara terkecil di Amerika Selatan baik dari segi jumlah penduduk maupun wilayah, dengan sekitar 612.985 penduduk di wilayah seluas sekitar 163.820 kilometer persegi. Ibu kota dan kota terbesarnya adalah Paramaribo, yang merupakan rumah bagi sekitar setengah dari populasi Suriname. Suriname adalah satu-satunya negara di luar Eropa di mana bahasa Belanda adalah bahasa resmi Sranan Tongo, bahasa kreol dari bahasa Inggris, adalah lingua franca yang digunakan secara luas. Sebagian besar orang Suriname adalah keturunan budak dan buruh yang dibawa dari Afrika dan Asia oleh Belanda. Suriname sangat beragam, tidak ada kelompok etnis yang menjadi mayoritas (Wikipedia). 

Lantas bagaimana sejarah orang Indonesia di Suriname di Amerika Latin? Seperti disebut di atas orang Indonesia di Suriname umumnya berasal dari Jawa dan juga orang Cina di Indonesia. Mengapa itu terjadi? Lalu bagaimana sejarah orang Indonesia di Suriname di Amerika Latin? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.