Selasa, 01 Februari 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (391): Pahlawan Indonesia Poerbatjaraka, Ahli Naskah Jawa Kuno; Mengapa Bisa Meraih Gelar Doktor?

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Siapa Perbatjaraka? Orang akan menghubungkan nama Poerbatjaraka sebagai ahli budaya Jawa. Sebenarnya lebih dari itu. Poerbatjaraka bahkan dapat dikatakan ahli bahasa-bahasa Hindia sebagai penerus Prof Kern dan Dr HN van der Tuuk. Poerbatjaraka juga dalam penerjemahan naskah-naskah Jawa kuno.

Prof. Dr. Raden Mas Ngabehi Poerbatjaraka (1 Januari 1884-25 Juli 1964) adalah seorang budayawan, ilmuwan Jawa, filolog otodidak, dan terutama pakar sastra Jawa Kuno. Poerbatjaraka adalah putra seorang bangsawan, Kanjeng Raden Mas Tumenggung Poerbodipoero, yang merupakan sentono dalem Keraton Kasunanan Surakarta. Poerbodipoero adalah kerabat keluarga kesayangan Sunan Pakubuwono X. Sekaligus menjabat sebagai Bupati Anom, ia adalah seorang sastrawan dan sering kali mengubah perjalanan-perjalanan Sunan Pakubuwono X dalam bentuk tembang. Poerbatjaraka menunjukkan minat pada sastra Jawa sejak usia dini, membaca dari buku-buku dalam koleksi keraton. Meskipun hanya bersekolah di sekolah dasar, pengetahuannya tentang sastra Belanda dan Jawa memungkinkannya untuk mengambil posisi di Dinas Purbakala di Batavia. Karena intelektual akademinya, ia dikirim oleh pemerintahan Hindia Belanda ke Universitas Leiden di Belanda. Dia diizinkan mendapatkan gelar doktor di Leiden. Dia kemudian kembali ke Hindia Belanda untuk bekerja di Museum Gajah, Batavia, membuat katalog teks-teks Jawa dan menulis karya ilmiah. Setelah kemerdekaan Indonesia, ia menjadi profesor di Universitas Indonesia, Gajah Mada, dan Udayana. Berkat penelitiannya, Poerbatjaraka dijuluki sebagai "Bapak dan perintis ilmu Sastra Indonesia.". (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Poerbatjaraka? Seperti disebut di atas, Poerbatjaraka tidak hanya ahli budaya Jawa tetapi juga ahli naskah Jawa kuno. Poerbatjaraka berhasil meraih gelar doktor pada bidang sastra di Universiteit Leiden dengan desertasi berjudul 'Agastya in den Archipel' (lihat Rotterdamsch nieuwsblad, 11-06-1926). Bagaimana bisa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (390): Pahlawan Nasional Mohamad Yamin; Studi Organisasi Sastra Hukum Sejarah Volksraad Menteri RI

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Mohamad Yamin, salah satu pahlawan Indonesia yang telah ditabalkan sebagai Pahlawan Nasional. Mohamad Yamin termasuk salah satu tokoh sejarah Indonesia yang paling lengkap. Sebagai tokoh muda hingga tokoh senior. Dalam masa pergerakan kemerdekaan Indonesia selain menyelesaikan studi, juga tokoh yang aktif sejak muda dalam hal organisasi dan kegiatan politik. Dalam bidang keilmuan sebagai ahli hukum juga peminat sejarah dan budaya. Mohamad Yamin pernah menjadi anggota Volksraad dan menteri pada era Presiden Soekarno.

Prof. Mr. Mohammad Yamin (24 Agustus 1903-17 Oktober 1962) adalah sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum yang telah dihormati sebagai pahlawan nasional Indonesia. Ia merupakan salah satu perintis puisi modern Indonesia dan pelopor Sumpah Pemuda sekaligus "pencipta imaji keindonesiaan" yang mempengaruhi sejarah persatuan Indonesia. Mohammad Yamin dilahirkan di Talawi, Sawahlunto. Ia merupakan putra dari pasangan Usman Baginda Khatib dan Siti Saadah yang masing-masing berasal dari Sawahlunto dan Padang Panjang. Ayahnya memiliki enam belas anak dari lima istri, yang hampir keseluruhannya kelak menjadi intelektual yang berpengaruh. Saudara-saudara Yamin antara lain: Muhammad Yaman, seorang pendidik; Djamaluddin Adinegoro, seorang wartawan terkemuka; dan Ramana Usman, pelopor korps diplomatik Indonesia. Selain itu sepupunya, Mohammad Amir, juga merupakan tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia. Yamin mendapatkan pendidikan dasarnya di HIS Palembang, kemudian melanjutkannya ke Algemeene Middelbare School (AMS) Yogyakarta. Di AMS Yogyakarta, ia mulai mempelajari sejarah purbakala dan berbagai bahasa seperti Yunani, Latin, dan Kaei. Namun setelah tamat, niat untuk melanjutkan pendidikan ke Leiden, Belanda harus diurungnya dikarenakan ayahnya meninggal dunia. Ia kemudian menjalani kuliah di Rechtshoogeschool te Batavia dan berhasil memperoleh gelar Meester in de Rechten tahun 1932. (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Mohamad Yamin? Seperti disebut di atas, Mohamad Yamin terbilang dalam sejarah Indonesia sebagai tokoh yang lengkap. Oleh karena itu tentu saja sejarah Mohamad Yamin  sudah ada yang menulis. Namun tentu saja sejarah Mohamad Yamin bergelimang data dan bisa jadi banyak data yang belum dimasukkan dalam narasi sejarah Mohamad Yamin. Lalu bagaimana sejarah Mohamad Yamin? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.