Jumat, 15 Juli 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (714): Bahasa Melayu Menyerap Bahasa-Bahasa Etnik; Bahasa Indonesia Juga Serap Bahasa Etnik


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Indonesia menyerap dari bahsa lain. Itu sudah jelas. Dalam hal ini Bahasa Indonesia berakar dari bahasa Melayu. Lalu apakah dalam terbentuknya bahasa Melayu di masa lampau menyerap bahasa-bahasa etnik? Yang perlu dipahami bahwa akar bahasa Melayu adalah bahasa Sanskerta. Gabungan bahasa Sanskerta dan bahasa-bahasa etnik yang membentuk bahasa Melayu. Dalam perjalanannya bahasa Melayu juga menyerap bahasa-bahasa lainnya termasuk bahasa-bahasa etnik.


Kata serapan dalam bahasa Indonesia adalah kata yang berasal dari bahasa lain (baik itu bahasa daerah maupun bahasa luar negeri) yang kemudian ejaan, ucapan, dan tulisannya disesuaikan dengan penuturan masyarakat Indonesia untuk memperkaya kosakata. Setiap masyarakat bahasa memiliki tentang cara yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan atau untuk menyebutkan atau mengacu ke benda-benda di sekitarnya. Hingga pada suatu titik waktu, kata-kata yang dihasilkan melalui kesepakatan masyarakat itu sendiri umumnya mencukupi keperluan itu, tetapi manakala terjadi hubungan dengan masyarakat bahasa lain, sangat mungkin muncul gagasan, konsep, atau barang baru yang datang dari luar budaya masyarakat itu. Dengan sendirinya juga diperlukan kata baru. Salah satu cara memenuhi keperluan itu —yang sering dianggap lebih mudah— adalah mengambil kata yang digunakan oleh masyarakat luar yang menjadi asal hal ihwal baru itu. Telah berabad-abad lamanya nenek moyang penutur bahasa Indonesia berhubungan dengan berbagai bangsa di dunia. Bahasa Sanskerta tercatat terawal dibawa masuk ke Indonesia yakni sejak mula tarikh Masehi. Bahasa ini dijadikan sebagai bahasa sastra dan perantara dalam penyebaran agama Hindu dan Buddha. Agama Hindu tersebar luas di pulau Jawa pada abad ke-7 dan ke-8, lalu agama Buddha mengalami keadaan yang sama pada abad ke-8 dan ke-9. Beriringan dengan perkembangan agama Hindu itu berlangsung pula perdagangan rempah-rempah dengan bangsa India yang sebagian dari mereka penutur bahasa Hindi, sebagian yang lain orang Tamil dari India bagian selatan dan Sri Lanka bagian timur yang bahasanya menjadi perantara karya sastra yang subur. Bahasa Tamil pernah memiliki pengaruh yang kuat terhadap bahasa Melayu. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Melayu menyerap bahasa-bahasa etnik? Seperti disebut di atas, tidak hanya Bahasa Indopnesia yang menyerap bahasa lain, juga di masa lampau bahasa Melayu yang terbentuk dari bahasa Sanskerta kemudian menyerap bahasa-bahasa etnik. Lalu bagaimana sejarah bahasa Melayu menyerap bahasa-bahasa etnik? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (713): Kerajaan Tertua di Nusantara, Wilayah Geomorfologi Aru di Sumatra; Ibu Kota di Barus - Binanga


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Kerajan tertua dan kerajaan terlama di Nusantara diduga kuat berada di Sumatra bagian utara. Kerajaan ini diduga berada di wilayah antara pelabuhan Barus di pantai barat Sumatra dan pelabuhan Binanga di pantai timur Sumatra. Selama ini kita hanya berasumsi bahwa kerjaan tertua nusantara ada di Koetai (prasasti Muara Kaman berasal dari abad ke-5). Kerajaan tertua ini mulai memudar setelah (kerajaan) Atjeh menaklukkannya (lihat Mendes Pinto 1537).


Ada dua peta detail yang terdapat dalam catatan geografi Ptolomeus yang berasal dari abad ke-2 yang dihubungkan dengan wilayah Asia Tenggara. Pertama peta Semenanjung Chersonesus, suatu peta yang dapat diinterpretasi sebagai peta pulau Sumatra dan peta Semenanjung Malaya. Gambaran peta Semenanjung Chersonesus saat itu pulau Sumatra masih terhubung dengan daratan Asia di di Semenanjung Burma. Kedua, peta pulau Taprobana, suatu peta yang sangat terinxi nama-nama tempat, suatu pulau yang diidentifikasi sebagai pulau Kalimantan. Dalam dua artikel terdahulu dalam blog ini telah dibuktikan bahwa pulau Taprobana adalah pulau Kalimantan dan Semenanjung Chersonesus adalah pulau Sumatra dan Semenanjung Malaya. Sebagai tamabahan dalam catatan geografis Ptolomeus adalah nama tempat yang diidentifikasi sebagai Katigara yang diduga sebagai kota Kota Negara yang beradi di wilayah Kota Kamboja/Phnom Phen yang sekarang.

Lantas bagaimana sejarah kerajaan tertua Nusantara dan wilayah geomorfologi (kerajaan) Aru di Sumatra bagian utara? Seperti disebut di atas, kerajaan tertua ini diduga telah eksis sejak era Ptolomesus abad ke-2 dimana pusatnya berada diantara pelabuhan Barus di pantai barat Sumatra dan pelabuhan Binanga di pantai timur Sumatra. Lalu bagaimana sejarah kerajaan tertua Nusantara dan wilayah geomorfologi (kerajaan) Aru di Sumatra bagian utara?  Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.