Kamis, 25 November 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (255):Pahlawan Indonesia Parada Harahap, Poenalie Sanctie, PPPKI; Hindia Belanda Jadi Indonesia Raya

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Banyak Pahlawan Indonesia, tetapi hanya sebagian kecil yang ditabalkan sebagai Pahlawan Nasional. Salah satu Pahlawan Indonesia pada era awal pergerakan bangsa Indonesia adalah Parada Harahap yang menjadi Sekretaris PPPKI (1927-1928). Seperti halnya Pahlawan Indonesia lainnya seperti Abdoellah Lubis dan Abdoel Moeis dan Abdoel Rivai, dalam hal ini Parada Harahap juga berprofesi pada bidang jurnalistik. Seperti kata Saleh Harahap gelar Dja Endar Moeda (1898) bahwa pendidikan dan jurnalistik sama pentingnya: sama-sama mencerdaskan bangsa

Parada Harahap (15 Desember 1899-11 Mei 1959) adalah seorang jurnalis Indonesia. Ia dijuluki King of the Java Press karena kemauannya yang keras dan semangat belajarnya yang tinggi, baik secara otodidak maupun mengikuti kursus-kursus. Sejak bulan Juli 1914, ia bekerja sebagai leerling schryver pada Rubber Cultur My Amasterdam di Sungai Karang, Asahan. Karena kecerdasan dan daya ingatnya yang sangat baik Parada Harahap kemudian dapat menggantikan juru buku berkebangsaan Jerman. Selama bekerja di perkebunan itu Parada Harahap terus belajar supaya dapat berbicara bahasa Belanda membaca surat kabar De Sumatra Post dan surat kabar berbahasa Melayu seperti Benih Merdeka dan Pewarta Deli serta mempelajari tulisan-tulisan yang dimuat dalam surat kabar itu. Pada tahun 1917 dan 1918 Parada Harahap telah menulis dan membongkar kekejaman Poenale sanctie dan perlakuan di luar batas perikemanusiaan terhadap kuli-kuli kontrak yang dilakukan baik oleh tuan kebun maupun bawahannya. Karier jurnalisnya dimulai ketika ia menjadi staf redaksi surat kabar Benih Merdeka. Kemudian dia kembali ke kampung halamannya dan memimpin surat kabar Sinar Merdeka (1919) dan memimpin majalah Poestaha. Surat kabarnya sebagian besar mengkritik kebijakan pemerintahan kolonial Belanda akibat kesewenang-wenangan mereka selama di Hindia Belanda. Selama dua tahun di Padangsidempuan, ia telah 12 kali terkena delik pers serta berulangkalu keluar masuk penjara. Pada tahun 1922, ia pindah ke Batavia menerbitkan mingguan Bintang Hindia, Bintang Timur dan Sinar Pasundan. Pada saat itu ia mulai memakai nama samaran Oom Baron Matturepeck yang diambil dari bahasa Batak (berarti suara dari kertas). Selain itu, ia adalah satu-satunya orang pertama yang mendirikan Akademi Wartawan di Jakarta. pada masa pendudukan Jepang, dia dipercaya menjadi pemimpin redaksi Surat Kabar Sinar Baroe. Menjelang masa kemerdekaan pada tahun 1945, ia masuk dalam susunan anggota BPUPKI yang dibentuk oleh Jepang di Jakarta. Dalam hal ini, dia adalah satu-satunya anggota BPUPKI yang berasal dari etnis Batak  (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Pahlawan Indonesia Parada Harahap? Tentulah sangat menarik. Seperti disebut di atas, Parada Harahap, seorang jurnalis sejati yang menjadi inisiator pendirian supra organisasi kebangsaan PPPKI 1927. Lalu bagaimana sejarah Parada Harahap selengkapnya? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (254):Pahlawan Indonesia Thabrani, Ketua Kongres Pemuda 1926; PPPKI dan Partai Rakyat Indonesia

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Banyak Pahlawan Indonesia, tetapi hanya sebagian kecil yang ditabalkan sebagai Pahlawan Nasional. Salah satu Pahlawan Indonesia pada era awal pergerakan bangsa Indonesia adalah Mohamad Thabrani yang menjadi ketua Kongres Pemuda 1926. Seperti halnya Pahlawan Indonesia lainnya seperti Parada Harahap dan WR Soepratman, dalam hal ini Mohamad Thabrani juga berprofesi pada bidang jurnalistik. Seperti kata Saleh Harahap gelar Dja Endar Moeda (1898) bahwa pendidikan dan jurnalistik sama pentingnya: sama-sama mencerdaskan bangsa.

Mohamad Tabrani atau Mohammad Tabrani Soerjowitjirto lahir di Pamekasan, 10 Oktober 1904. M. Tabrani boleh digolongkan sebagai wartawan dari angkatan tua sekaligus pelopor pemakaian bahasa Indonesia. Sepanjang pergerakan nasional Indonesia, nama M. Tabrani selalu tercatat. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh Jong Java dan pemimpin redaksi Harian Pemandangan pada periode Juli 1936 hingga Oktober 1940. Tabrani mengokuti pendidikan MULO dan OSVIA, Bandung. Minat jurnalistik Tabrani mncul ketika ia menamatkan OSVIA. Pada tahun 1925, Tabrani sudah memimpin harian Hindia Baroe. Sewaktu belajar di Eropa, di Universitas Köln (Universität zu Köln), dia membantu beberapa surat kabar di Indonesia pada periode 1926 hingga 1930. Pada waktu itu, masih jarang pemuda Indonesia menuntut pelajaran ilmu jurnalistik di luar negeri dan hanya beberapa orang seperti, Djamaluddin Adinegoro, Jusuf Jahja dan Tabrani. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Pahlawan Indonesia Mohamad Thabrani? Tentulah sangat menarik. Seperti disebut di atas, Mohamad Thabrani, seorang jurnalis muda yang menjadi ketua panitia Kongres Pemuda 1926. Lalu bagaimana sejarah Mohamad Thabrani selengkapnya? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.