Sabtu, 12 November 2022

Sejarah Bengkulu (10):Hazairin Ahli Hukum Adat Redjang dan Adat Tapanoeli Selatan; Lulus Sekolah Hukum RHS Batavia (1936)


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bengkulu dalam blog ini Klik Disini  

Hazairin di laman Wikipedia pernah namanya disebut Prof Dr Hazairin Harahap. Okelah, itu satu hal. Hal lainnya yang penting adalah Hazairin adalah pahlawan Indonesia yang telah ditabalkan sebagai Pahlawan Nasional. Siapa Hazairin? Lulusan fakulas hukum Rechthoogeschool Batavia yang sangat ahli hukum adat Redjang (Bengkulu) dan hukum adat Tapanuli Selatan. Nama Hazairin harum di Bengkulu, Namanya juga ditabalkan sebagai nama universitas di Bengkulu.


Universitas Hazairin Bengkulu (disingkat Unihaz) adalah perguruan tinggi swasta di Provinsi Bengkulu yang diselenggarakan oleh Yayasan Semarak Bengkulu, sebuah yayasan yang didirikan oleh Para Pasirah Kepala Marga dalam wilayah Keresidenan Bengkulu pada masa pemerintahan Hindia Belanda tahun 1928. Sejak dihapusnya sistem Pemerintahan Marga berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa, kedudukan para Pasirah Kepala Marga sebagai pendiri Yayasan Semarak Bengkulu digantikan oleh ex-officio Gubernur Provinsi Bengkulu serta para Bupati dan Wali kota Pemerintah Daerah Tingkat II dalam lingkungan Provinsi Bengkulu. Unihaz diresmikan pada tanggal 20 Mei 1984, berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Yayasan Semarak Bengkulu Nomor 1 Tahun 1984 tanggal 16 April 1984. Unihaz mendapat tugas untuk melanjutkan tugas-tugas Universitas Semarak Bengkulu yang telah ditutup melalui proses passing out, sebagai syarat berdirinya Universitas Bengkulu. Universitas Bengkulu didirikan oleh Pemerintah Pusat atas prakarsa Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Pengurus Yayasan Semarak Bengkulu. Pada waktu berdirinya tahun 1984, Unihaz menyelenggarakan program sarjana pada 4 fakultas, yaitu: Fakultas Hukum jurusan Hukum Keperdataan dan jurusan Hukum Pidana; Fakultas ekonomi jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Program Studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan; Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik; jurusan Ilmu Sosial, Program Studi Ilmu Administrasi Negara; Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Studi Administrasi Pendidikan (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Hazairin, ahli hukum adat Redjang dan adat Tapanuli Selatan? Seperti disebut di atas, Hazairin adalah seorang yang memiliki sejarah yang lengkap. Namanya begitu harum di Bengkulu, tidak hanya namanya sebagai Pahlawan Nasiopnal asal daerah Bengkulu juga Namanya ditabalkan sebagai nama universitas di Bengkulu. Hazairin lulusan Sekolah Hukum RHS di Batavia (1936). Lalu bagaimana sejarah Hazairin, ahli hukum adat Redjang dan adat Tapanuli Selatan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Bengkulu (9): Rejang Lebong di Bengkulu, Wilayah Orang Rejang di Lebong dan di Kapahiang; Palembang vs Bengkulu


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bengkulu dalam blog ini Klik Disini 

Wilayah Rejang Lebong (Rejang dan Lebong) berada di wilayah pedalaman Sumatra di sepanjang pegunungan Bukit Barisan. Kabupaten Rejang Lebong dimekarkan pada tahun 2003 dengan membentuk Kabupaten Lebong dengan ibu kota di Tubei. Lalu pada tahun 2004 kembali kabupaten Rejang Lebong dimekarkan dengan membentuk kabupaten Kapahiang dengan ibu kota di Kapahiang. Sejarah kabupaten Rejang Lebong juga adalah sejarah kabupaten Lebong dan sejarah kabupaten Kapahiang. Tiga kabupaten ini seakan berada jauh dari pesisir wilayah Bengkulu (di barat). Sebaliknya wilayah Rejang Lebong sendiri adalah hulu dari sungai Musi (di timur).


Rejang Lebong adalah kabupaten di provinsi Bengkulu. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.515,76 km² dan populasi sekitar 257.498 jiwa (2016). Mayoritas penduduk kabupaten Rejang Lebong merupakan suku Rejang yang jumlahnya mencapai 43%, disusul suku Jawa yang merupakan pendatang dengan jumlah sekitar 35,2%. Suku Melayu Lembak dengan persentase lebih kecil. Ibu kotanya ialah Curup yang berada pada ketinggian 600-700 mdpl. Kabupaten ini terletak di luak Ulu Musi, sebuah lembah di tengah rangkaian Bukit Barisan dan berjarak 85 km dari Kota Bengkulu. Penduduk asli terdiri dari 2 suku utama yaitu suku Rejang dan suku Melayu. Suku Rejang mendiami tanah atas yaitu kecamatan Curup, Curup Utara, Curup Timur, Curup Selatan, Curup Tengah, Bermani Ulu, Bermani Ulu Raya, dan sebagian Selupu Rejang. Suku Lembak mendiami tanah bawah yaitu kecamatan Kota Padang, Padang Ulak Tanding, Binduriang, Sindang Dataran, Sindang Beliti Ulu, Sindang Beliti Ilir, dan Sindang Kelingi. Batas-batas wilayah Kabupaten Rejang Lebong. Utara, Kabupaten Lebong dan kabupaten Musi Rawas; Timur, Kota Lubuklinggau dan kabupaten Musi Rawas; Selatan, Kabupaten Kepahiang dan kabupaten Empat Lawang; Barat, Kabupaten Bengkulu Tengah dan kabupaten Bengkulu Utara. Secara topografi, Kabupaten Rejang Lebong merupakan daerah yang berbukit-bukit, terletak pada dataran tinggi pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian 100 hingga 1000 m dpl. Secara umum kondisi fisik Kabupaten Rejang Lebong sebagai berikut: Kelerengan: datar sampai bergelombang, Jenis Tanah: Andosol, Regosol, Podsolik, Latasol dan Alluvial
(Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Rejang Lebong di Bengkulu, Orang Rejang dan Orang Lebong di Residentie Bengkulu? Seperti disebut di atas orang Rejang dan Orang Lebong kini terdapat di kabupaten Rejang Lebong dan di kabupaten Lebong. Lalu bagaimana sejarah Rejang Lebong di Bengkulu, Orang Rejang dan Orang Lebong di Residentie Bengkulu? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.