Minggu, 31 Oktober 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (205): Ladang Minyak Lepas Pantai di Sumbawa-Lombok; Tentang Ladang Minyak di Timor Gap

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Peta ladang minyak/gas bersifat random? Sebenarnya tidak. Setiap ladang minyak/gas bersifat alamiah, ada faktor tertentu yang menyebabkan terdapatnua potensi minyak/gas di wilayah tertentu dan lokasi/area tertentu. Hal itu juga yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara. Sebagaimana diketahui bahwa ladang minyak/gas lepas pantai diduga terdapat di pantai utarta pulau Lombok dan Sumbawa. Belum diketahui di lepas pantai utara Folores dan Timor. Namun yang jelas potensi minyak yang sudah dieksplotasi terdapat di laut antara pulau Timor dan daratan Australia (Timor Gap).

Timor Gap (Celah Timor) adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kawasan perairan antara pulau Timor, Indonesia dan daratan Australia. Batas laut antara Australia dan Indonesia dinegosiasikan pada tahun 1972, tetapi bagian dari batas tersebut masih dalam perselisihan karena Portugal yang waktu itu mengklaim wilayah atas Timor Leste memutuskan untuk membatalkan mengikuti negosiasi tersebut. Setelah 400 tahun penjajahan Portugal, 25 tahun pendudukan Indonesia, dan 2 1/2 tahun pemerintahan transisi PBB, Timor Leste akhirnya memperoleh kemerdekaannya pada tahun 2002. Namun, Timor Leste belum menentukan batas perairannya dengan negara tetangganya, Indonesia dan Australia. Negosiasi yang menentukan kepemilikan puluhan miliar dolar akan cadangan minyak dan gas terletak di lepas pantai Laut Timor, termasuk memutuskan batas-batas yang belum didefinisikan yang dikenal dengan Celah Timor, telah terjadi sejak tahun 2002. Namun meski sejumlah persetujuan interim, batas batas perairan yang permanen belum ditentukan. Australia dan perusahaan minyak internasional dituduh menekan Timor Leste untuk menerima formula bagi-hasil minyak. Timor Leste dan Australia menandatangani traktat pada bulan Januari 2006, tetapi belum diratifikasi oleh negara lain hingga delapan bulan ke depan (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah ladang minyak/gas di wilayah Nusa Tenggara? Seperti disebut di atas, pontensi minyak ditemukan di lepas pantai utara pulau Lombok dan pulau Sumbawa. Memang masih tahap studi (survei/eksplorasi). Sejauh potensi minyak yang sudah diusahakan berada di Timor Gap oleh Australia dan Timor Leste.  Blok mintak di sekitar seperti di Timor Barat (NTT/Indonesia) belum dioptimalkan. Bagaimana semua ladang-ladang minyak/gas tersebut terbentuk? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (204): Peta Teluk di Nusa Tenggara, Gugus Pulau Timur Jawa hingga Timor Laut;Padang Lombok Kupang

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Teluk terdapat di semua pulau, namun teluk-teluk besar hanya ditemukan di pulau besar. Tentu saja terdapat teluk besar di pulau-pulau Nusa Tenggara. Ada beberapa teluk di Nusa Tenggara yang sudah dikenal sejak awal. Teluk Lombok di pantai timur pulau Lombok dan teluk Padang di pantai timur pulau Bali dikunjungi Belanda pada pelayaran pertama yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman (1596). Satu lagi teluk yang sudah dikenal sejak awal adalah teluk Kupang di pantai barat pulau Timor (yang menjadi pos perdagangan Portugis sebelum kehadiran pelaut-pelaut Belanda).

Pulau-pulau di Nusa Tenggara terkesan kecil-kecil dan hanya pulauu Sumbawa dan pulau Timor yang terbilang besar. Pulau-pulau Nusa Tenggara ini berada diantara pantai timur Jawa hingga pulau Timor Laut (kini namanya pulau Tanimbar atau pulau Yamdena). Pulau-pulau besar Indonesia (Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Papua) pada dasarnya tidak sebesar (seluas) yang sekarang. Pulau Sumatra tempo doeloe sangat ramping sekitar gugur rantai pegunungan Bukit Barisan. Demikian juga pulau Kalimantan hanya seluas Kalimantan Timur dan Brunei/Sabah yang sekarang (lihat peta Ptolomeus berjudul Taprobana, abad ke-2). Idem dito dengan pulau Papua. Pulau Sulawesi relatif tidak berubah. Bagaimana dengan pulau Jawa? Diduga kuat di zaman kuno terdiri dari pulau-pulau kecil (seperti di Nusa Tenggara) tetapi kemudian tersambung karena adanya proses sedimentasi jangka panjang.  

Lantas bagaimana sejarah peta teluk di Nusa Tenggara? Seperti disebut di atas, Nusa Tenggara adalah pulau-pulau kecil diantara pantai timur Jawa dan pulau Timor Laut. Di pulau-pulau kecil inilah terdapat teluk-teluk yang tempat dimana terdapat pelabuhan kuno yang menjadi pintu masuk ke wilayah pedalaman pulau. Lalu, bagaimana sejarah peta teluk di Nusa Tenggara? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.