Sabtu, 28 November 2020

Sejarah Singapura (8): Sejarah Pemerintahan di Semenanjung Malaya; Riwayat Residen James Guthrie Davidson di Kuala Lumpur

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Singapura dalam blog ini Klik Disini

Negara Malaysia yang sekarang, pada dasarnya adalah suatu federasi kesultanan-kesultanan. Kesultanan-kesultanan yang ada di Semenanjung Malaya yang sudah eksis sejak lampau diintegrasikan dengan sistem pemerintahan yang dirintis oleh Inggris, yang awalnya berpusat di Pulau Penang. Kesultanan-kesultanan di Semenanjung Malaya tumbuh dan berkembang seiring dengan tumbuh dan berkembangnya tiga kota pelabuhan Inggris (The Straits Settlements): Pulau Penang, Malaka dan Singapoera. Dalam konteks inilah Inggris mengintroduksi sistem pemerintahan ala Eropa (seperti halnya Belanda di Indonesia).

Belanda (VOC) mengalami kekacauan di Semenanjung Malaka. Pada tahun 1784 pusat perdagangan VOC di Malaka diserang. Kerajaan-kerajaan Melayu Selangor, Djohor dan Riau menyerang Malaka pada tahun 1784. Dengan kekuatan yang didatangkan dari Batavia berhasil membebaskan Malaka. Sebagai hukuman, VOC menyerang Selangor dan merebutnya. VOC kemudian menyerang Riau dan Radja Riau terbunuh (lihat Hollandsche historische courant, 12-03-1785). Sejak itu VOC membangun benteng di Tandjoeng Pinang (pulau Bintan). Boleh jadi melihat ekspansi VOC ini di Semenanjung Malaya (Selangor), Inggris mulai memainkan peran dengan bekerjasama dengan Queda (Kesultanan Kedah) pada tahun 1786 dimana Inggris membuat koloni di pulau Pinang. Tidak adanya hubungan VOC dengan Atjeh, membuat jalur navigasi perdagangan Inggris India, pantai barat Sumatra, Penang (via) Atjeh) menuju China semakin intens. Posisi strategis Pulau Pinang kemudian disebut sebagai pulau Prins van Wales Eilanden (lihat Groninger courant, 14-02-1794). Perjanjian perbatasan antara Inggris dan Belanda pada tahun 1824 (Tractaat London) menjadi awal pemisahan wilayah yurisdiksi Inggris dan Belanda di selat Singapoera. Wilayah Malaka (Belanda) dipertukarkan dengan wilayah Bengkoeloen (Inggris).

Bagaimana mula sistem pemerintahan Inggris di Semenanjung Malaya? Sebagaimana disebut di atas semuanya bermula di (pulau) Penang. Salah satu diantara orang Inggris yang dimajukan sebagai pejabat pemerintahan yang terpenting adalah James Guthrie (JG) Davidson, sebagai perintis ibu kota negara Malaysia yang sekarang di Kualalumpur. Lalu bagaimana dengan wilayah Serawak dan Sabah menjadi bagian dari federasi Malaysia yang beribukota di Kualalumpur? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah internasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Singapura (7): Sejarah Malaka di Pantai Barat Semenanjung Malaya; Orang Melayu Era Portugis, Belanda dan Inggris

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Singapura dalam blog ini Klik Disini

Nama Malaka di Semenanjung Malaya adalah nama besar yang sudah eksis sejak lama. Malakan adalah kota pelabuhan di pantai barat Semenanjung Malaya yang terus eksis pada berbagai rezim (Portugis, Belanda dan Inggris). Posisi strategis Malaka di selat Malaka (yang berhadapan langsung dengan pantai timur Sumatra) tidak hanya diminati oleh orang Portugis, tetapi juga oleh orang Belanda dan orang Inggris.

Begitu besar minat Portugis terhadap Malaka, pelaut-pelaut Portugis merebutnya pada tahun 1511. Tamat sudah kerajaan Malaka, lalu digantikan oleh Portugis sebagai pusat perdagangannya di Hindia Timur. Kedatangan orang-orang Belanda sekitar satu abad kemudian juga membuat minat Belanda untuk memiliki Malaka. Setelah Belanda mengalahkan Portugis di Aboina pada tahun 1605, Belanda yang menjadi perusahaan raksasa yang berbasis di Batavia merebut Malaka dari tangan Portugis pada tahun 1643.  Inggris yang sudah mulai menguasai Semenanjung Malaya, juga sangat tertarik untuk memiliki Malaka namun tidak dengan jalan perang dengan Belanda tetapi melalui perundingan damai pada tahun 1824 di London. Minat Inggris terhadap Melaka dipenuhi Belanda dengan pertukaran (tukar guling dengan milik Inggris di pantai barat Sumatra, Bengkoelen).

Bagaimana sejarah Malaka? Tentu saja sudah banyak ditulis. Namun sejauh ditemukan fakta dan data baru, penulisan narasi sejarah Malaka tetap penting. Lantas bagaimana sejarah Malaka sehingga begitu penting diperebutkan antar bangsa antar generasi? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah intetrnasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.