Sabtu, 26 September 2020

Sejarah Manado (42): Sensus Penduduk 1930 Residentie Manado; Poso, Donggala, Gorontalo, Manado dan Sangihe-Talaud

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Manado dalam blog ini Klik Disini 

Seberapa banyak jumlah penduduk pada satu abad lalu di provinsi Sulawesi Utara, tentu saja tidak ada relevansinya untuk kebutuhan perencanaan pebangunan pada masa kini. Namun dari perspektif sejarah jelas sangat penting. Catatan statistik penduduk adalah gambaran penduduk pada masa itu berapa banyak jumlah penduduk pribumi, jumlah warga Eropa dan warga Timur Asing (Cina dan Timur Asing lainnya). Gambaran ini menjadi sangat menarik jika diperhatikan distribusinya menurut wilayah.

Pada saat diadakan sensus penduduk tahun 1930, Residentie Manado terdiri dari lima afdeeeling, yakni: Poso, Donggala, Gorontalo, Manado dan Sangihe-Talaud. Masing-masing afdeeling ini terdiri dari dua atau lebih onderafeeling. Pada masa ini afdeeling Poso dan Donggala telah menjadi provinsi Sulawesi Tenggara dan afdeeling Gorontalo menjadi provinsi Gorontalo. Dua afdeeling yang tersia yakni afdeeling Manado dan afdeeling Sangihe en Talaud sebagai provinsi Sulawesi Utara.

Bagaimana distribusinya? Yang jelas kita akan mengetahui dimana populasi warga Eropa terbanyak ditemukan; bagaimana sebaran warga Cina di setiap wilayah (afdeeling). Warga Timur Asing lainnya meliputi Arab dan sebagainya. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita deskripsikan berdasarkan hasil sensu penduduk yang diadakan pada tahun 1930. Dala hal ini sensus penduduk 1930 dapat dianggap sebagai sensus modern pertama di Indonesia.