Sabtu, 19 November 2022

Sejarah Bengkulu (24): Seluma di Wilayah Bengkulu; Era Megalitik di Rejang dan di Pasemah hingga Orang Serawai di Tais


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bengkulu dalam blog ini Klik Disini 

Apakah ada sejarah Seluma? Sudah barang tentu ada, tetapi kurang terinformasikan. Sayangnya kini nama (wilayah) Seluma dianggap wilayah terpencil. Itu sekarang, bagaimana tempoe doeloe? Yang jelas penduduk Seluma yang pertama kali mengenal sekolah di wilayah Bengkulu. Narasi sejarah masa kini adakalanya berbeda dengan narasi sejarah masa lampau. Yang jelas sejarah tetaplah sejarah. Sejarah adalah narasi fakta dan data.


Seluma adalah sebuah wilayah kabupaten di provinsi Bengkulu. Ibu kotanya adalah Pasar Tais. Kabupaten Seluma terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003. Pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan. Bahasa yang banyak digunakan bahasa Serawai suku Serawai. Dulunya kabupaten ini masuk dalam kabupaten tertinggal. Adapun makanan khas kabupaten ini adalah Gulai Remis dan Rebung Asam Umbut Lipai. Tari adatnya adalah Tari Andun. Kabupaten ini memiliki tradisi Bimbang Bebalai, yakni suatu upacara terkait dengan perkawinan. Kabupaten bermotto Serawai Serasan Seijoan sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Selebar dengan kota Bengkulu dan kecamatan Talang Empat kabupaten Bengkulu Tengah; sebelah timur dengan kabupaten Kepahiang dan Lahat provinsi Sumatra Selatan; sebelah selatan dengan kabupaten Bengkulu Selatan (Manna); sebelah barat dengan Samudra Hindia (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Seluma di wilayah Bengkulu? Seperti disebut di atas, sejarah Seluma kurang terinformasikan, bahkan kini ada anggapan sebagai wilayah tertinggal. Fakta bahwa orang Seluma di wilayah Lampung yang pertamakali bersekolah. Dalam hal ini bagaimana era megalitik di Rejang dan di Pasemah hingga Orang Serawai di Pasar Tais. Lalu bagaimana sejarah Seluma di wilayah Bengkulu? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Bengkulu (23): Kaur di Wilayah Bengkulu; Peradaban Sumatra Zaman Era Megalitik Negroid hingga Hindoe Boedha


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bengkulu dalam blog ini Klik Disini  

Apakah ada sejarah Kaur di Bengkulu? Tentu saja ada, tapi sejauh ini tampaknya sejarah Kaur belum dinarasikan. Wilayah Kaur berbatasan dengan Krui di selatan. Narasi sejaraj Krui telah dideskripsikan dalam serial artikel sejarah Lampung. Dalam hal ini hanya membicarakan sejarah Kaur. Apa hubungan satu sama lain sejarah Kaur dengan Bintuhan di wilayah pesisir dan danau Ranau di wilayah pedalaman, pakah terhubung dengan peradaban Sumatra sejak zaman megalitik era Negroid hingga era Hindoe Boedha? Bagaimana situasinya pada era VOC Belanda hingga era Pemerintah Hindia Belanda?


Kaur adalah kabupaten di Provinsi Bengkulu, ibu kotanya terletak di Bintuhan. Kabupaten ini terletak sekitar 252 km ke arah selatan dari Kota Bengkulu. Kabupaten Kaur dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 bersamaan dengan pembentukan Kabupaten Seluma dan Kabupaten Mukomuko. Kabupaten Kaur merupakan buah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan. Kabupaten Kaur terletak di ujung paling selatan wilayah Provinsi Bengkulu dan dikelilingi oleh perbatasan dengan Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatera Selatan. Jembatan terpanjang di Provinsi Bengkulu terdapat di kabupaten ini, yaitu Jembatan Manula (Desa Tebing Rambutan, Kec. Nasal, Kab. Kaur) terbentang sepanjang 215 M yang berada di perbatasan dengan Provinsi Lampung. Sumber daya alam batubara, pasir besi, perak, tembaga, migas. Beberapa objek pariwisata yang berada di kabupaten Kaur, berupa danau. Danau kembar terletak di desa Tanjung Agung kecamatan Maje sangat indah terdiri 2 danau yang dikelilingi pohon cemara berdekatan langsung pasir putih laut menambah keindahan danau lembar. Dahan Langit terletak di Kecamatan Padang Guci Hilir ditambah kuliner khas suku Basemah Selatan (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah Kaur di wilayah Bengkulu? Seperti disebut di atas kabupaten Kaur di provinsi Bengkulu (wilayah Orang Pasemah) berbatasan dengan kabupaten Pesisir Barat provinsi Lampung (Orang Lampung). Dua kelompok populasi yang bertetangga ini bermula di pedalaman di seputar danau Ranu, yang diduga bermula dari peradaban Sumatra zaman era megalitik Negroid hingga era Hindoe Boedha. Lalu bagaimana sejarah Kaur di wilayah Bengkulu? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.