Senin, 03 Mei 2021

Sejarah Filipina (33): Migran Filipina dan Para Diaspora; Migrasi dan Bahasa Resmi Filipina Bahasa Tagalog dan Bahasa Inggris

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Filipina dalam blog ini Klik Disini

Apakah orang Filipina perantau? Pertanyaan itu yang ingin diketahui. Lantas mengapa pertanyaan itu muncul? Sebab orang Filipina banyak ditemukan di Asia, termasuk Indonesia, di Eropa dan Amerika Serikat. Bukankah warga negara lain, juga termasuk yang warganya di Asia, di Eropa dan Amerika Serikat? Okelah, tetapi pertanyaan apakah orang Filipina perantau tetap penting ditanyakan dan yang lebih penting diketahui jawabnya. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Filipina pada masa ini memiliki populasi sebanyak 100 Juta jiwa dengan kepadatan 335 jiwa per Km2. Bandingkan Indonesia 270 Juta jiwa (hasil sensus penduduk 2020) dengan kepadatan 140 jiwa per Km2 (secara khusus penduduk di pulau Jawa sebanyak 150 Juta jiwa dengan kepadatan 1.170 jiwa per Km2). Penduduk pulau Sumatra sebanyak 58 Juta jiwa yang kurang lebih setara dengan penduduk pulau Luzon, Filipina sebanyak 55 Juta jiwa. Penduduk Metro Manila sebanyak 12 Juta jiwa (bandingkan dengan penduduk DKI Jakarta sebanyak 10.56 Juta jiwa), Berdasarkan Migration and Remmitances Factbook (World Bank 2016) Filipina merupakan negara pengirim remitansi terbesar ketiga di dunia setelah India dan China. Ini mengindikasikan bahwa orang Filipina pada masa kini terbilang yang banyak warganya berada di luar negeri.

Perantau kurang lebih sama dengan migran (penduduk atau warga yang migrasi dari satu tempat ke tempat lain). Yang dimaksud migran disini adalah migran antar negara, dari wilayah (negara) Filipina ke luar negeri. Para migran ini dapat dibedakan migran semasa hidup (lahir dan masih tecatat di luar negeri), migran risen (migran sekitar lima tahun terakhir) dan migran sirkuler (karena bekerja dalam jangka waktu pendek). Lantas bagaimana sejarah migrasi orang Filipina ke luar negeri? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan.

Sejarah Filipina (32): Pembangunan Filipina Awal Kemerdekaan Maju Pesat; Indonesia Masih Berjuang Kemeskininan dan Inflasi

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Filipina dalam blog ini Klik Disini

Secara teknis pembangunan dan pengembangan berbagai sektor di negara-negara Asia Tenggara yang sekarang baru dimulai pasca Perang Pasifik (pendudukan Jepang). Filipina mendapat kemerdekaan dari Amerika Serikat pada tanggal 4 Juli 1946 dan fondasi ekonomi Filipina tetap dijaga oleh Amerika Serikat (dan bahkan oleh sekutu-sekutunya seperti Inggris yang masih tetap bercokol di Semenanjung dan Borneo Utara). Filipina dapat dikatakan di Asia Tenggara satu-satunya negara yang sekarang pada saat itu yang bebas sepenuhnya: bebas merdeka dan bebas mengembangkan berbagai sektor utamanya sektor ekonomi dan perdagangan.

Pada saat Jepang menyerah pada tanggal 14 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun masalah tidak mudah. Militer Jepang masih berada di berbagai tempat di Indonesia, sambil menunggu Sekutu (Inggris dan Australia) memulai pelucutan senjata dan evakuasi militer Jepang dari Indonesia. Saat Inggris dan Australia bekerja, pemerintahan Hindia Belanda (NICA) yang selama ini stand by di Australia segera masuk (karena diberi jalan oleh Inggris). Terjadilah perang kemerdekaan yang menyita perhatian pemimpin Republik Indonesia. Pemerintah Hindia Belanda (NICA) segera ingin memulihkan situasi seperti sebelum Perang Pasifik namun selalu mendapat perlawanan dari pihak republiken. Perang kemerdekaan ini berlarut-larut hingga gencatan senjata bulan Juni 1949 dan dilanjutkan ke perundingan di Den Haag (KMB). Hasil perundingan, (kerajaan) Belanda mengakui kedaulatan Indonesia dalam bentuk Republik Indonesia Serikat (RIS) yakni RI dan negara-negara federal yang dimulai pada tanggal 27 Desember 1949. Namun tidak berjalan mulus hingga akhirnya RIS dibubarkan dan kembali ke dalam bentuk negara kesatua (NK)RI yang diproklamasikan pada tanggal 18 Agustus 1950. Orang-orang Belanda meninggalkan Indonesia, kemerdekaan sepenuhnya dimulai dan pembangunan mulai dijalankan. Indonesia tertinggal dari Filipina selama empat tahun (4 Juli 1946-17 Agustus 1950).

Bagaimana sejarah pembangunan sejak Filipina mendapatkan kemerdekaan sepenuhnya tahun 1946? Seperti disebut di atas, pembangunan di Filipina di awal kemerdekaan nyaris tidak ada hambatan dan bahkan banyak dukungan (terutama dari Amerika Serikat). Hal ini berbeda dengan di Indonesia, selain banyak hambatan juga banyak masalah yang timbul. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.