Kamis, 30 Desember 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (325): Pahlawan Indonesia Tadjuddin Noor, Borneo; Indische Vereeniging di Leiden, Volksraad di Batavia

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Pahlawan Indonesia lainnya dari Kalimantan Selatan adalah Tadjoeddin Noor lahir di Pegatan. Tadjoeddin Noor adalah salah satu dari dua yang bertma dari pulau Borneo studi ke Belanda. Di Belanda Tadjoeddin Noor bergabung dengan para nasionalis Indonesia yang tergabung dalam Perhimpoenan Indonesia. Tadjoeddin Noor adallah nasionalis sejati Indonesia.

Tadjoeddin Noor (lahir 16 April 1906) adalah seorang politikus dan nasionalis Indonesia. Dia adalah wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Sementara antara tahun 1950 dan 1956, dan memimpin legislatif Negara Indonesia Timur (NIT). Noor menjadi pendukung gerakan republik di Indonesia Timur. Ia menjadi senator setelah penyerahan kedaulatan tahun 1949, dan terus aktif dalam politik selama tahun 1950-an sebagai anggota Majelis Konstitusi. Tadjoedin Noor lahir di Pegatan. Ia studi hukum di Universitas Leiden. Setelah lulus dari Leiden, Noor mulai bekerja sebagai pengacara di Banjarmasin. Ia bekerja di sana antara tahun 1936 dan 1939. Mulai Juli 1939 hingga invasi Jepang ke Hindia, ia menjadi anggota Volksraad. Di dalam Volksraad, ia adalah anggota dari fraksi Nasionalis yang dipimpin oleh Mohammad Husni Thamrin. Pada tahun 1941, ia dilaporkan bergabung dengan konspirasi kolom kelima Jepang untuk menyabotase pertahanan Hindia untuk invasi yang akan datang, bersama dengan nasionalis lain seperti Achmad Soebardjo dan Alexander Andries Maramis.,sabotase akhirnya tidak diperlukan. Setelah Jepang menyerah, Noor kembali menjadi pengacara untuk beberapa waktu di Makassar. Setelah Ratulangi dihakimi oleh pasukan Belanda yang kembali, Noor (yang telah ditunjuk oleh kaum nasionalis di Jawa sebagai wakil gubernur republik Sulawesi menjadi pemimpin politik de facto gerakan kemerdekaan Indonesia di Sulawesi. Ia juga ketua Partai Nasional Indonesia di Makassar. Selama Konferensi Denpasar tahun 1946, yang dihadiri Noor, ia dianggap sebagai tokoh kunci dalam memperjuangkan perjuangan nasionalis/republik. Belakangan bulan itu, Noor mencalonkan diri sebagai salah satu dari dua calon kepala negara Negara Indonesia Timur yang baru dibentuk, tetapi kalah tipis dari Tjokorda Gde Raka Soekawati (33–36) setelah tiga putaran pemungutan suara. Setelah kekalahannya, Noor mencalonkan diri sebagai Ketua legislatif negara bagian yang baru, kali ini mengalahkan kapten KNIL Ambon Julius Tahija 40–25. (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah pahlawan Indonesia Tadjoeddin Noor dari Kalimantan Selatan? Seperti disebut di atas, Tadjoeddin Noor adalah nasional Indonesia sejati. Lalu bagaimana sejarah pahlawan Indonesia Tadjoeddin Noor? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (324): Pahlawan Nasional Sultan Aji Muhammad Idris Asal Kutai; Pantai Timur Borneo pada Era VOC

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Pahlawan Nasional Sultan Aji Muhammad Idris adalah pahlawan Indonesia yang ditabalkan pada tahun 2021. Sultan Aji Muhammad Idris menjadi Pahlawan Nasional pertama dari Kalimantan Timur. Sehubungan dengan dimekarkannya Kalimantan Timur dengan membentuk provinsi Kalimantan Utara, maka sejauh ini Pahlawan Nasional dari Kalimantan Utara belum ada. Apakah tidak ada lagi Pahlawan Nasional dari Kalimantan Timur dan apakah ada Pahlawan Nasional dari Kalimantan Utara?

Sultan Aji Muhammad Idris adalah Sultan ke-14 dari Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura yang memerintah mulai tahun 1735 hingga tahun 1778. Sultan Aji Muhammad Idris adalah sultan pertama yang menggunakan nama Islam semenjak masuknya agama Islam di Kesultanan Kutai Kartanegara pada abad ke-17. Sultan Aji Muhammad Idris yang merupakan cucu menantu dari Sultan Wajo La Madukelleng berangkat ke tanah Wajo, Sulawesi Selatan untuk turut bertempur melawan VOC bersama rakyat Bugis. Dengan gagah berani Sultan Aji Muhammad Idris menggempur VOC dan akhirnya beliau gugur sebagai syuhada di medan perang (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Pahlawan Nasional Sultan Aji Muhammad Idris di Kutai? Seperti disebut di atas, Sultan Aji Muhammad Idris adalah Pahalawan Nasional pertama dari Kalimantan Timur/Kalimantan Utara. Pahlawan Indonesia yang berasal dari masa VOC (Belanda). Lalu bagaimana sejarah Sultan Aji Muhammad Idris? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.