Sabtu, 30 April 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (562): Pahlawan Indonesia dan Perserikatan Sumatra; Tidak Semua Melayu, Sumatra Tidak Semua Islam

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Hingga ini hari masih banyak penulis sejarah yang tidak bisa membedakan (organisasi) Perserikatan Sumatra (Sumtranen Bond) dengan organisasi Jong Sumatranen Bond. Dua organisasi ini adalah dua organisasi yang berbeda. Perserikatan Sumatra (Sumatranen Bond) adalah organisasi senior sedangkan Jong Sumatranen Bond adalah organisasi junior (pemuda). Kurang lebih sama dengan Boedi Oetomo (senior) dan Jong Java (junior).  Dinamika Sumatranen Bond berbeda dengan dinamika Boedi Oetomo.

Jong Sumatranen Bond adalah perkumpulan yang bertujuan untuk mempererat hubungan di antara murid-murid yang berasal dari Sumatra, mendidik pemuda Sumatra untuk menjadi pemimpin bangsa serta mempelajari dan mengembangkan budaya Sumatra. Perkumpulan ini didirikan pada tanggal 9 Desember 1917 di Jakarta. JSB memiliki enam cabang, empat di Jawa dan dua di Sumatra, yakni di Padang dan Bukittinggi. Beberapa tahun kemudian, para pemuda Batak keluar dari perkumpulan ini dikarenakan dominasi pemuda Minangkabau dalam kepengurusannya. Para pemuda Batak ini membentuk perkumpulan sendiri, Jong Batak. Kelahiran JSB pada mulanya banyak diragukan orang. Salah satu diantaranya ialah redaktur surat kabar Tjaja Sumatra, Said Ali, yang mengatakan bahwa Sumatra belum matang bagi sebuah politik dan umum. Tanpa menghiraukan suara-suara miring itu, anak-anak Sumatra tetap mendirikan perkumpulan sendiri. Kaum tua di Minangkabau menentang pergerakan yang dimotori oleh kaum muda ini. Mereka menganggap gerakan modern JSB sebagai ancaman bagi adat Minang. Aktivis JSB, Bahder Djohan menyorot perbedaan persepsi antara dua generasi ini pada edisi perdana Jong Sumatra.(Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Perserikatan Sumatra (Sumatranen Bond)? Seperti disebut di atas, banyak penulis yang tidak bisa membedakan antara Sumatranen Bond di satu sisi dan Jong Sumatranen Bond di sisi lain. Apakah ada kaitan Sumatranen Bond dengan Bataksche Bond? Lalu bagaimana sejarah Sumatranen Bond sendiri? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (561): Pahlawan Indonesia–Melayu Serumpun vs Serumpun Melayu; Austronesia, Melanesia, Polinesia

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Penggunaan kata serumpun selama ini dipersepsikan biasa-biasa saja. Namun kata serumpun tersebut belakangan ini menjadi hangat terbicarakan. Hal ini sehubungan dengan masalah hubungan antara Malaysia dan Indonesia tentang isu (bahasa) Melayu. Kata serumpun sendiri menurut KBBI adalah (1) satu nenek moyang; satu keturunan; (2) sekumpulan (sekelompok) yang berasal dari satu induk (tentang tumbuhan, bahasa). Lalu isu Melayu itu dalam penggunaan kata serumpun dihubungkan dengan ras: Austronesia, Melanesia dan Polinesia.

Rumpun bahasa adalah sekumpulan bahasa-bahasa yang mempunyai perintis yang sama yaitu bahasa purba dari rumpun tersebut. Seperti halnya rumpun biologis, bukti keterhubungan antara bahasa-bahasa serumpun dapat diamati dari karakteristik bahasa-bahasa tersebut. Sebuah rumpun bahasa yang dapat diidentifikasi dengan tepat adalah sebuah kesatuan filogenetis yang berarti bahwa semua dari anggota rumpun bahasa tersebut diturunkan dari sebuah perintis dan semua bahasa turunannya dimasukkan ke dalam rumpun tersebut. Sebagian besar bahasa-bahasa di bumi adalah anggota dari sebuah rumpun bahasa, tetapi ada juga bahasa-bahasa (seperti bahasa isolat yang keterhubungannya dengan bahasa lain tidak diketahui atau dipertentangkan). Konsep rumpun bahasa didasarkan dari anggapan bahwa seiring dengan berjalannya waktu sebuah bahasa akan perlahan-lahan pecah menjadi bermacam-macam logat yang masing-masing pada akhirnya menjadi sebuah bahasa baru. Namun, persilsilahan bahasa lebih kabur daripada persilsilahan biologis karena bahasa dapat lebih mudah bercampur (baik karena kontak bahasa, penaklukan, atau perdagangan) sedangkan spesies biologis umumnya tidak dapat bersilang seperti itu. Pada kasus bahasa kreol dan bahasa campuran lainnya perintis dari bahasa tersebut berjumlah lebih dari satu. Namun kasus seperti ini bukanlah mayoritas dan kebanyakan bahasa yang ada di bumi dapat digolongkan secara jelas (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Melayu Serumpun atau Serumpun Melayu? Seperti disebut di atas, isu kata serumpun ini mengemuka dan semakin intens dibicarakan dalam hubungannya natara Indonesia dan Malaysia. Lantas bagaimana sejarah Melayu Serumpun atau Serumpun Melayu? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.