Kamis, 14 Januari 2021

Sejarah Banten (17): Sejarah Kota Caringin di Pantai Barat Banten; Antara Kota Anyer Kota Labuhan di Zaman Kuno Era Hindu

 

*Untuk melihat seluruh artikel Sejarah Banten, klik Disini

Gambaran masa kini dengan zaman kuno pada suatu wilayah kerap berbeda. Diantara jarak waktu yang lama itu sejarah Caringin berlangsung. Kota Caringin di zaman kuno, kini hanya sekadar nama desa di kecamatan Labuhan, kabupaten Pandeglang. Sejatinya, Caringin adalah kota paling kuno di selatan wilayah Banten yang sekarang, jauh lebih tua dari kota Labuhan dan kota Pandeglang. Bagaimana bisa?

Provinsi Banten kini terdiri dari empat Kabupaten dan empat Kota. Empat kabupaten tersebut adalah kabupaten Lebak (ibu kota di Rangkasbitung), kabupaten Pandeglang (ibu kota di Pandeglang), kabupaten Serang (ibu kota akan pindanh dari Kota Serang ke Ciruas) dan kabupaten Tangerang (ibu kota telah relokasi dari Kota Tangerang ke Tigaraksa). Nama kabupaten Pandeglang mengikuti nama kota Pandeglang. Kabupaten Pandeglang terdiri dari banyak kecamatan, sebanyak 35 buah. Beberapa nama kecamatan yang terbilang nama lama adalah Pandeglang (ibu kota kabupaten), Carita, Labuhan, Panimbang, Pulosari. Dua desa di kecamatan Labuhan adalah desa Labuhan dan desa Caringin. Beberapa pulau dekat pantai di kawasan barat Banten ini yang terkenal adalah pulau Panaitan. Last but not least: selatan wilayah Ujung Kulon dan din utara wilayah kawasan gunung Karang berbagi dengan kabupaten Serang. Kota Pandeglang berada di lerang gunung tersebut. Kota Pandeglang di pegunungan terhubung dengan kota Labuhan dan kota Caringin di pantai.

Sejarah kerap menunjukkan kejutan. Sejarah Caringin sejatinya adalah awal sejarah (kabupaten) Pandeglang sendiri. Namun selama ini kurang terinformasikan. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Permulaan tersebut berada di kota pelabuhan Tjaringin zaman kuno. Tjaringin sendiri awalnya adalah suatu pulau: Pulau Cheringin. Nah, lho!.Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Museum (1): Sejarah Awal Museum di Indonesia, Sejak Zaman VOC (Belanda); Narasi Sejarah Memperkaya Isi Museum

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Museum dalam blog ini Klik Disini

Sejarah dan museum tidak terpisahkan. Sejarah merujuk pada narasi fakta dan data. Itu berarti sejarah adalah suatu analisis (tentang fakta dan data) yang hasilnya ditulis dan kemudian dipublikasikan. Bentuk data bermacam-macam, ada lisan (rekaman bunyi), ada tulisan (teks) dan ada lukisan (gambar). Bentuk lainnya data adalah benda (benda kuno) termasuk bangunan (termasuk candi) dan isinya. Satu hal yang terlupakan dalam analisis sejarah adalah data tentang alam itu sendiri, seperti pulau, gunung, sungai dan danau. Sebagian fakta dan data sejarah ini tersimpan atau disimpan di dalam museum dan narasinya disimpan dalam biblioteek (perpusatakaan).

Museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Museum berkembang seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan manusia semakin membutuhkan bukti-bukti otentik mengenai catatan sejarah kebudayaan. Di Indonesia, museum yang pertama kali dibangun adalah Museum Radya Pustaka. Pada awalnya, museum bermula sebagai tempat untuk menyimpan koleksi milik individu, keluarga atau institusi kaya. Benda-benda yang disimpan biasanya merupakan karya seni dan benda-benda yang langka, atau kumpulan benda alam dan artefak arkeologi (Wikipedia).

Pemutakhiran narasi sejarah memiliki relasi yang kuat dengan pembangunan dan pengembangan museum. Oleh karena museum memiliki fungsi dasar sebagai tempat penyimpanan maka semakin banyak museum dan semakin banyak isinya akan memperkuat analisis sejarah yang lalu pada gilirannya narasi sejarah akan memperkaya pemahaman terhadap isi museum. Dalam hal ini, serial artikel sejarah museum dalam blog ini dibuat untuk menampung semua sejarah museum di Indonesia sejak era Hindia Belanda yang diharapkan dapat memperkuat kedudukan museum yang ada di tengah-tengah kita pada masa ini. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Kita mulai dari artikel pertama tentang Sejarah Asal Usul Museum di Indonesia. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.