Tampilkan postingan dengan label SEJARAH INDONESIA Jilid 1-10. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SEJARAH INDONESIA Jilid 1-10. Tampilkan semua postingan

Jumat, 08 Agustus 2025

Sejarah Indonesia Jilid 10-2: Reformasi cara Berpikir Penulisan Sejarah di Indonesia;Para Sejarawan vis-a-vis Para Peminat Sejarah


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini

Sejarah pada dasarnya hanya sekadar narasi fakta dan data, yakni suatu narasi masa kini tentang pengetahuan masa lalu. Sebagai suatu pengetahuan, narasi hanya terbatas pada pendeskripsian suatu hal yang pernah ada atau suatu peristiwa yang benar-benar terjadi. Pengetahuan masa lalu dimanapun itu berada atau dimanapun itu terjadi seharusya menjadi pengetahuan yang menjadi milik semua umat dimana pun ia berada. Lalu mengapa hingga kini sejarah (masa lampau) masih menafsirkan (menarasikan) secara berlebihan, dikerdilkan atau dibesar-besarkan yang justru menyebabkan terjadinya penyimpangan sejarah. Di era reformasi yang sekarang, cara berpikir penulisan sejarah di Indonesia perlu juga direformasi.


Sejarah adalah narasi fakta dan data. Membaca narasi sejarah menambah pengetahuan dan memperluas wawasan. Sementara belajar dan mempelajari sejarah tentu saja banyak manfaatnya. Satu yang tidak pernah disadari, sejarah sendiri adalah medium yang penting untuk melakukan peramalan (forecasting) untuk digunakan dalam perencanaan keberlanjutan. Sementara itu, AI Wikipedia menyatakan bahwa reformasi cara berpikir dalam penulisan sejarah mengacu pada perubahan cara pandang dan pendekatan dalam merekonstruksi dan memahami masa lalu. Ini melibatkan pergeseran dari narasi tunggal dan otoritatif menuju interpretasi yang lebih beragam, kritis, dan inklusif, serta mempertimbangkan berbagai perspektif dan pengalaman sejarah. Dari narasi tunggal ke multiperspektif  hingga ke pendekatan kronologis ke diakronik dan sinkronik, suatu penulisan sejarah tidak hanya berfokus pada urutan waktu (kronologis), tetapi juga mempertimbangkan konteks sosial, budaya, ekonomi, dan politik pada suatu periode (diakronik) dan dalam suatu ruang (sinkronik). 

Lantas bagaimana sejarah reformasi cara berpikir penulisan sejarah di Indonesia? Seperti disebut di atas hingga kini sejarah (masa lampau) masih ada yang menafsirkan (menarasikan) secara berlebihan, dikerdilkan atau dibesar-besarkan, yang justru menyebabkan terjadinya penyimpangan sejarah. Dalam hal ini para penulis menggunakan ukuran (pendekatan) masa kini untuk memahami apa yang benar-benar ada atau benar-benar terjadi di masa lampau. Oleh karena itu tampakanya para sejarawan perlu ‘mendengar’ para peminat sejarah secara vis-à-vis. Lalu bagaimana sejarah reformasi cara berpikir penulisan sejarah di Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Kamis, 07 Agustus 2025

Sejarah Indonesia Jilid 2-2: Sejarah dalam Penghormatan Terhadap Leluhur Masa Lalu: Tentang Asal-Usul Suku Bangsa Indonesia


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini

Siapa leluhur bangsa Indonesia? Yang jelas terdapat penghormatan terhadap leluhur dari satu generasi ke generasi. Pada masa ini asal usul bangsa Indonesia disebut sangat beragam dan kompleks, dengan beberapa teori yang menjelaskan kedatangan nenek moyang ke kepulauan Nusantara. Teori yang paling umum diterima adalah bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari wilayah Yunan, Tiongkok Selatan, yang kemudian bermigrasi melalui jalur darat dan laut ke kepulauan Indonesia.


Beberapa teori dan pendapat ahli mengenai asal usul nenek moyang bangsa Indonesia: 1. Teori Yunan: bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan, Cina, dan masuk ke Indonesia melalui dua gelombang migrasi. 2. Teori Out of Taiwan: Teori ini menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Taiwan dan menyebar ke wilayah Nusantara. 3. Teori Nusantara: Teori ini menekankan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia adalah penduduk asli kepulauan Indonesia yang kemudian berkembang dan menyebar ke berbagai wilayah. 4. Teori Afrika: Teori ini menyatakan bahwa manusia purba dari Afrika menyebar ke berbagai benua, termasuk Indonesia. Secara umum, nenek moyang bangsa Indonesia diperkirakan terdiri dari beberapa kelompok, antara lain: Proto Melayu (Melayu Tua): Kelompok ini diyakini sebagai kelompok pertama yang masuk ke Nusantara dan membawa budaya Neolitikum. Deutero Melayu (Melayu Muda): Kelompok ini masuk ke Nusantara setelah Proto Melayu dan membawa budaya perunggu dan besi. Melanesoid: Kelompok ini diperkirakan mendiami wilayah Indonesia bagian timur, seperti Papua. Negrito dan Weddid: Kelompok ini diperkirakan sudah ada di Indonesia sebelum kedatangan kelompok Melayu. Perlu diingat bahwa teori-teori ini merupakan hasil penelitian dan pendapat para ahli, dan masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini (AI Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah dalam penghormatan terhadap leluhur masa lalu? Seperti disebut di atas penghormatan terhadap leluhur sudah dimulai dari generasi ke generasi sejak masa lampau. Dalam hal inilah penting penulisan sejarah tentang asal-usul bangsa Indonesia. Lalu bagaimana sejarah dalam penghormatan terhadap leluhur masa lampau? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Senin, 04 Agustus 2025

Sejarah Indonesia Jilid 1-3: Indonesiasentris dan Penulisan Sejarah Nasional di Indonesia (Sejarah di Indonesia vs Sejarah di Daerah)


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini

Hari ini adalah hari terakhir Diskusi Publik Sejarah Indonesia di Makassar (setelah tiga yang pertama di Depok, Banjarmasin dan Padang). Pada hari ini seorang guru, mengkritik Diskusi Publik ini pada dasarnya hanyalah sekadar Sosialisasi Penulisan Sejarah Indonesia. Bagaimanapun, apapun nama yang diberikan, diskusi publik atau sosialisasi publik, ada tidak ada masukan dari peserta publik, ada tidak ada yang diterima para penulis jilid, show must go on, Sejarah Indonesia tetap harus diselesaikan. Mengapa? Anggaran proyek penulisan Sejarah Nasional sudah berjalan (sudah barang tentu harus ada outputnya).


Apa itu Indonesia sentris? Tampaknya artinya juga termasuk apa yang dikatakan, dilihat dan diinterpretasi orang Indonesia. Celakanya apa yang dilakukan itu, terkesan yang sebaliknya tidak dianggap penting lagi. Sementara itu sejarah adalah narasi fakta dan data. Artinya suatu sejarah dinarasikan adalah suatu kejadian/peristiwa dan suatu yang ada yang benar-benar pernah ada dan pernah terjadi yang didukung oleh data. Nah, data dalam hal ini bersifat empiris (dapat diverifikasi) dari siapapun darimanapun sumber datanya. Data tidak pernah memiliki jender. Yang kedua yang mengemuka dalam rangkaian Diskusi Publik Sejarah Indonesia soal sejarah nasional versus sejarah lokal. Apa itu sejarah nasional? Lalu yang ketiga tentang perihal bukti. Ada bukti yang mencatat penanggalan seperti prasasti dan produk cetakan seperti dokumen lepas, buku, majalah dan surat kabar. Bagaimana dengan yang tidak ada penanggalan? Metode teknologi sudah dapat digunakan seperti uji karbon dan uji genom. 

Lantas bagaimana sejarah Indonesia Sentris dalam penulisan Sejarah Nasional Indonesia? Seperti yang disebut di atas, diskusi publik Sejarah Indonesia berakhir sudah hari ini, berakhir pula masukan yang diperlukan. Bagaimanpun, untuk mengejar peluncuran buku pada tanggal 17 Agustus, waktu tersisa kurang dari dua minggu untuk proses editing, layout dan proses percetakan mungkin tidak lazim untuk proses penerbitan yang normal. Sebagai buku dengan judul Sejarah Nasional Indonesia bagaimana buku 10 jilid tersebut dapat melokalisir Sejarah di Indonesia vs Sejarah di Daerah. Kita lihat saja nanti. Lalu bagaimana sejarah Indonesia Sentris dalam penulisan Sejarah Nasional Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Minggu, 03 Agustus 2025

Sejarah Indonesia Jilid 6-2: Jelang Indonesia Merdeka Tahun 1945; Jepang dalam Posisi Genting dengan Sekutu Pimpinan Amerika


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini 

Sejarah Indonesia jelang kemerdekaan Indonesia sudah banyak ditulis. Satu yang penting dari sisi Indonesia adalah sudah dipersiapkannya berbagai aspek dalam kemerdekaan Indonesia seperti dasar negara (Pancasila), statuta negara (RUUD) dan lainnya. Namun bagaimana situasi dan kondisi di sisi Jepang sendiri kurang terinformasikan. Satu yang jelas, Jepang dalam posisi genting dengan Sekutu yang dipimpin Amerika Serikat.


Berdasarkan Buku SNI Jilid 6: Pada tanggal 28 Mei 1945 BPUPKI diresmikan yang kemudia esoknya tanggal 29 dimulai persidangan untuk merumuskan dasar negara (statuta). Dalam rapat terakhir 1 Juni dasar negara diusulkan Ir Soekarmo dengan nama Pantja Sila. Demikianlah seterusnya hingga perumusan terakhir draf dasar negara yang dilakukan pada persidangan tanggal kedua mulai tanggal 10 Juli yang juga membahas wilayah negara, persiapan RUUD, pembentukan panitia Perancang UUD, pembelaan tanah air, serta keuangan dan perekonomian. Panitian Perancang UUD diketuai Ir Soekarno dengan 18 orang anggota: Mr AA Maramis, Otto Iskandar Dinata, Poeroebojo, Agus Salim, Mr Ahmad Subardjo. Prof Dr Mr Soepomo. Mr Maria Ulfah Santoso, Wachid Hasjim, Parada Harahap, Mr Latuharhary, Mr Susanto Tirtoprodjo, Mr Sartono, Mr Wongsonegoro, Wuryaningrat, Mr RP Singgih, Tan Eng Hoat, Prof Dr PA Hoesein Djajadiningrat, dan dr Sukiman. Demikian selanjutnya hingga pada sidang kedua rapat besar pada tanggal 16 Juli 1945 semua anggota setuju sebulat-bulatnya. 

Lantas bagaimana sejarah jelang Kemerdekaan Indonesia tahun 1945? Seperti disebut di atas bahwa dari sisi Indonesia segala sesuatunya telah dipersiapkan, sementara Jepang dalam posisi genting dengan Sekutu pimpinan Amerika Serikat. Lalu bagaimana sejarah jelang Kemerdekaan Indonesia tahun 1945? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Jumat, 01 Agustus 2025

Sejarah Indonesia Jilid 9-2: Adam Malik Menteri Luar Negeri dan Jose Ramos Horta; Integrasi Timtim - Disintegrasi Timor Leste


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini 

Nama Adam Malik dan Jose Ramos Horta terhubung bermula tahun 1974. Adam Malik setelah keluar dari panjara Padang Sidempoean merantau ke Batavia (baca: Djakarta). Pada usia 20 tahun, Adam bersama dengan Soemanang, Sipahutar, Armin Pane, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawiguna, memelopori berdirinya kantor berita Antara. (lihat Surat Kabar di Padang Sidempuan ‘Tempo Doeloe’ dan Lahirnya Tokoh-Tokoh Pers Nasional dari Tapanuli Bagian Selatan: Adam Malik Batubara). Bagaimana dengan Jose Ramos Horta?


Bertemu Jokowi, Jose Ramos-Horta Kenang Pertemuan dengan Adam Malik. Dalam pertemuan paleno ini, Jokowi menyampaikan kepada Jose Ramos-Horta bahwa dirinya ingin membahas penguatan kerja sama bilateral. Tempo, 19 Juli 2022: Dalam pertemuan paleno ini, Jokowi menyampaikan kepada Ramos-Horta bahwa dirinya ingin membahas penguatan kerja sama bilateral, khususnya di bidang ekonomi. Ramos-Horta kemudian menyampaikan bahwa dirinya merasa terhormat bisa mengunjungi dalam masa kepresidenan Jokowi ini. Kepada Jokowi, Ramos-Horta mengatakan bahwa dirinya telah beberapa kali mengunjungi Indonesia. "Pertama kali yaitu pada 1974, di mana saya bertemu Pak Malik,". Pertemuan dengan Malik juga muncul dalam pidato Ramos-Horta saat pemberian Nobel. "Juni 1974, saya mengunjungi Jakarta, dalam kapasitas saya sebagai Sekretaris Urusan Luar Negeri Timor Social Democratic Association yang baru saja dibentuk, kurang dari sebulan sebelumnya. Saya mendapat kehormatan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia saat itu, Bapak Adam Malik". Kala itu, kata Ramos-Horta, hanya ada tiga hotel besar di Indonesia yaitu Hotel Indonesia, Hotel Kartika Plaza, dan Hotel Kartika Chandra. "Saya tidak menginap di hotel itu, saya menginap di Losmen," kata dia, disambut tawa peserta pertemuan. 

Lantas bagaimana sejarah Adam Malik Menteri Luar Negeri dan Jose Ramos Horta? Seperti disebut di atas, nama Adam Malik dan Ramos Horta di masa lampau dalam hal integrasi Timor Timur dan pada masa kini dalam hal disintegrasi Timor Leste. Lalu bagaimana sejarah Adam Malik Menteri Luar Negeri dan Jose Ramos Horta? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Selasa, 29 Juli 2025

Sejarah Indonesia Jilid 1-2: Panel Penulisan Bentuk Narasi Sejarah Nasional Indonesia; Data Time Series versus Data Cross Section


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini

Dalam diskusi publik ada sejumlah penanya ingin usulannya dimasukkan dalam narasi Sejarah Indonesia yang sedang ditulis. Satu penanya dari Batak mengusulkan aksara Batak karena di dalam penulisan hanya aksara Jawa dan aksara Bali. Panelis menjawab bahwa aksara Batak baru ditemukan pada abad ke-16 sehingga hanya ada aksara Jawa dan Bali pada masa awal. Untuk menjawab usulan dari Bima, panelis hanya mengatakan kami belum mendengarnya. Dari diskusi ini karena penulisan masih berproses sebaiknya para penelis mempertimbangkan untuk dipahami/dipelajari lebih lanjut. Dalam diskusi publik sebaiknya perhatikanlah usulan penanya dan dengarkanlah usulan penanya yang lain.


Prasasti (digurat di batu atau dicetak dalam logam) hanya dua media dimana bahasa dan aksara tua ditemukan. Lantas apakah tidak ada media bahasa dan aksara lain sejaman dengan prasasti atau bahkan usianya jauh lebih tua? Demikian juga dengan pecatatan bahasa (kamus) bahasa Melayu pertama kali dibuat pada tahun 1521 dan kamus bahasa Jawa pada tahun 1706 dan kamus bahasa Batak pada tahun 1861. Lalu apakah bahasa Melayu lebih tua dari bahasa Jawa dan bahasa Melayu lebih tua dari bahasa Batak? Yang perlu diperhatikan dari penanya aksara Batak karena merasa aksara Batak dan aksara berbeda, sedangkan aksara Jawa dan aksara Bali sama-sama berkarakter abugida. Dalam hal ini aksara Batak memiliki karakter abjad seperti aksara Arab. Sistem penulisan Devanagari (yang digunakan untuk bahasa Hindi) dan aksara-aksara lain yang diturunkan dari Brahmi, seperti aksara Tamil dan aksara Jawa (Hanacaraka), adalah contoh dari aksara abugida. Aksara abugida adalah sistem penulisan di mana setiap huruf dasar biasanya melambangkan konsonan dengan vokal inheren (default), dan vokal lainnya ditandai dengan diakritik yang ditambahkan pada huruf dasar tersebut. Dengan kata lain, aksara abugida menggabungkan sifat-sifat aksara dan suku kata. Berbeda dengan karakteri alfabet (seperti aksara Latin), di mana vokal dan konsonan memiliki status yang sama, sementara abjad (seperti Arab dan Batak), di mana vokal mungkin tidak ditulis atau hanya opsional. Dalam konteks inilah menjadi penting penanya yang mengusulkan mengapa hanya aksara Jawa dan Bali, bagaimana dengan aksara Batak? 

Lantas bagaimana sejarah bentuk panel penulisan narasi Sejarah Nasional Indonesia? Seperti disebut di atas, diskusi tentang sejarah nasional, haruslah mempertimbangkan semua unsur sejarah Indonesia terwakili secara nasional: data time series versus data cross-section. Lalu bagaimana sejarah bentuk panel penulisan narasi Sejarah Nasional Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sabtu, 12 Juli 2025

Indonesia Jilid 7-1: Perang Mempertahankan Kemerdekaan; Koffiekultuur, Koffiestelsel Arabica Robusta Elxelsa di Jawa - Sumatra


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, (orang) Belanda kembali dengan bendera NICA. Sebagian besar rakyat Indonesia menentang dan mengangkat senjata dan perang tidak terhindarkan. Perang inilah yang dikenal sebagai perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Semangat perang itu muncul karena bangsa Indonesia pernah dijajah dengan kebijakan cultuurstelsel yang pada intinya adalah koffiekultuur dengan penerapan koffiestelsel (semangat perang gerilya). 


Tanam paksa (Cultuurstelsel) adalah sistem yang diterapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda, tepatnya mulai tahun 1830 hingga 1870. Latar Belakang Tanam Paksa: (1) Pemerintah Belanda mengalami krisis keuangan setelah Perang Jawa (1825-1830) dan membutuhkan sumber pendapatan baru. Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch memperkenalkan sistem tanam paksa untuk mengatasi krisis keuangan dan mendapatkan keuntungan dari hasil bumi Hindia Belanda. Pelaksanaan Tanam Paksa: (1) Setiap desa diwajibkan menyisihkan sebagian tanahnya (biasanya 20%) untuk ditanami tanaman ekspor; (2) Hasil panen dari tanaman ekspor tersebut kemudian diserahkan kepada pemerintah kolonial, bukan petani; (3) Penduduk desa juga diwajibkan untuk bekerja di perkebunan milik pemerintah kolonial dengan waktu yang panjang dan upah yang rendah. Dampak Tanam Paksa: (1) Penderitaan bagi rakyat Indonesia, seperti kemiskinan, kelaparan, dan kehilangan tanah; (2) Mendapat banyak kritik dan penentangan, salah satunya dari Douwes Dekker (Multatuli) yang menulis buku "Max Havelaar" yang mengkritik sistem tanam paksa (AI Wikipedia). 

Lantas bagaimana sejarah perang mempertahankan kemerdekaan? Seperti disebut di atas, perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang mana bangsa Indonesia telah menyatakan kemerdekaan. Bagaimana hubungannya dengan wilayah-wilayah koffiekultuur, koffiestelsel dimana terdapat kopi Arabica, Robusta dan Elxelsa. Lalu bagaimana sejarah perang mempertahankan kemerdekaan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Kamis, 10 Juli 2025

Sejarah Indonesia Jilid 9-1: Indonesia Orde BARU, Baru Berorde Membangun Republik Indonesia; Pembangunan Pertanian-Industri


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini

Orde lama pada intinya telah berhasil mengusir para penjajah di Indonesia, khususnya orang Belanda. Sedangkan Orde baru pada intinya telah berhasil meredam ideologi asing di Indonesia, terutama faham komunisme (dan kelak diikuti orde reformasi yang berhasil melarang pangaruh asing dalam organisasi keagamaan terutama organisasi Islam yang bersifat radikal). Orde baru sendiri dapat dikatakan baru berorde membangun Republik Indonesia yang dimulai pada sektor pertanian yang diikuti pada sektor industri.


Orde Baru adalah masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia yang berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Masa ini ditandai dengan stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, namun juga dengan pembatasan kebebasan sipil dan pelanggaran HAM. Latar Belakang: Orde Baru muncul setelah berakhirnya masa Orde Lama di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno. Pergantian kekuasaan ini ditandai dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966. Beberapa faktor yang melatarbelakangi munculnya Orde Baru antara lain krisis ekonomi, konflik politik, dan peristiwa Gerakan 30 September/PKI. Ciri-ciri Orde Baru: (1) Stabilitas politik dan keamanan, (2) Pertumbuhan ekonomi, (3) Pembangunan infrastruktur, (4) Pendidikan, (5) Pembatasan kebebasan, (6) Pelanggaran HAM, (7) Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Akhir Orde Baru: Krisis ekonomi yang melanda Asia pada tahun 1997 memperburuk kondisi ekonomi Indonesia. Muncul gerakan reformasi yang menuntut perubahan politik dan demokrasi. Mahasiswa dan masyarakat turun ke jalan untuk menuntut pengunduran diri Soeharto. Pada tanggal 21 Mei 1998, Soeharto mengundurkan diri, menandai berakhirnya masa Orde Baru
(AI Wikipedia). 

Lantas bagaimana sejarah orde baru Indonesia, baru berorde membangun Republik Indonesia? Seperti disebut di atas, pembangunan Indonesia baru mulai menemukan bentuknya pada orde baru, suatu orde yang dihubungkan dengan pembangunan pertanian dan pembangunan industri. Lalu bagaimana sejarah orde baru Indonesia, baru berorde membangun Republik Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Selasa, 08 Juli 2025

Sejarah Indonesia Jilid 8-1: NKRI, Negara Kesatuan Republik Indonesia; Satu Bangsa Bhinneka Tunggal Ika Berbahasa Indonesia


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini

Apa itu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)? Negara kesatuan yang berbentuk republik. Wilayah terbagi atas sejumlah daerah, dimana terdapat orang-orang bangsa lndonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara, yang bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Bendera negara Sang Saka Merah Putih dan bahasa negara Bahasa Indonesia. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Di luar itu bukan NKRI dan juga bukan warga NKRI.


Dalam UUD 1945: Pasal-1 Ayat-1: ‘Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk Republik’. Pasal-18 Ayat-1: ‘Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil, dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang, dengan memandang dan mengingati dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara, dan hak-hak asal-usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa’. Pasal-26 Ayat 1: ‘Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa lndonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara”. Pasal-27: ‘Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya’. Pasal-35: ‘Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih’. Pasal-36: ‘Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia’. Pasal-30: ‘Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara’. 

Lantas bagaimana sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)? Seperti disebut di atas, didefinisikan sesuai yang terdapat dalam UUD 1945, satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa: Satu Bangsa Negara Bhinneka Tunggal Ika Berbahasa Bahasa Indonesia. Lalu bagaimana sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Senin, 07 Juli 2025

Sejarah Indonesia Jilid 10-1: Reformasi Era Informasi Gen Medsos Republik Elektronik; Formasi Ulang Sejarah Atas Teknologi Data


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini

Jilid terakhir buku Sejarah Indonesia adalah 10. Jilid terakhir pada era reformasi yang dimulai dari pasca 1998 ini mencakup tentang sejarah Indonesia terkait apa yang telah terjadi dan telah direformasi serta diformasi ulang dalam membentuk kerangka Republik Indonesia menuju masa depan di tahun 2045. Era reformasi ini tepat berada di masa permulaan era informasi dengan penggunaan teknologi data (digital). Jilid terakhir buku Sejarah Indonesia ini pada hakikatnya haruslah memformasi ulang Sejarah berdasarkan penggunaan teknologi data agar sesuai juga dengan generasi medsos di Republik Elektronik.


Reformasi, dalam konteks Indonesia, mengacu pada serangkaian perubahan drastis yang terjadi setelah jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada tahun 1998. Gerakan ini bertujuan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan, terutama dalam bidang politik, ekonomi, hukum, dan sosial, menuju tatanan yang lebih baik dan demokratis. Latar belakang reformasi: (1) Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998 menjadi salah satu pemicu utama gerakan reformasi (2) Munculnya ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem pemerintahan otoriter Orde Baru, yang ditandai dengan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) serta pembatasan kebebasan sipil (3) Peran mahasiswa sangat penting dalam mendorong reformasi melalui demonstrasi dan tuntutan perubahan. Tujuan Reformasi: (1) Mengganti sistem otoriter dengan sistem demokrasi yang lebih terbuka dan partisipatif (2) Memperbaiki kondisi ekonomi yang terpuruk akibat krisis dan menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan, (3) Memperbaiki sistem hukum yang timpang dan menegakkan supremasi hukum (4) Menciptakan birokrasi yang bersih, profesional, dan melayani masyarakat dengan baik, (5) Menjamin pemenuhan hak asasi manusia dan kebebasan sipil bagi seluruh warga negara (AI Wikipedia)    

Lantas bagaimana sejarah reformasi era informasi generasi medsos di republik elektronik? Seperti disebut di atas, cakupan jilid terakhir buku Sejarah Indonesia haruslah memformasi ulang Sejarah berdasarkan penggunaan teknologi data agar sesuai juga dengan generasi medsos di Republik Elektronik. Lalu bagaimana sejarah reformasi era informasi generasi medsos di republik elektronik? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Jumat, 04 Juli 2025

Sejarah Indonesia Jilid 6-1: Kebangsaan di Indonesia Berawal dari Situasi dan Kondisi Alam; Gempa Bumi - Letusan Gunung Api


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini

Banyak topik yang tidak masuk, bahkan tidak tersentuh dalam narasi sejarah Indonesia, seperti tanah, air, geologi, geomorfologis dan sebagainya. Topik yang ada antara lain teknologi pelayaran, rempah-rempah dan produk perdagangan lainnya, teknologi irigasi dan pertanian. Beberapa topik lain yang tidak/jarang diperhatikan adalah tentang hal kebumian dan gempa bumi serta kegunungan dan letusan gunung api.


Gempa bumi Sumatra 1797 merupakan gempa bumi pertama dari serangkaian gempa bumi besar yang terjadi pada bagian segmen Sumatra di Sesar Sunda megathrust. Gempa ini memicu gelombang tsunami yang menyebabkan kerusakan parah di Kota Padang. Kapal-kapal Inggris seberat 150-200 ton didorong hingga sejauh 1 km ke pedalaman Batang Arau. Letusan Gunung Tambora terjadi pada 15 Juli 1815, di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Hindia Belanda. Letusan ini adalah letusan gunung berapi yang paling kuat dalam sejarah modern, dan diklasifikasikan sebagai peristiwa dengan Indeks Daya Ledak Vulkanik VEI-7. Gunung tertinggi di Indonesia: Puncak Jaya Wijaya, 4.884 M dpl; Kerinci 3.805 M; Rinjani 3.762 M; Semeru 3.676 M; Sanggar 3.564 M (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah kebangsaan Indonesia berawal dari situasi dan kondisi alam? Seperti disebut di atas, tentang hal kebumian dan gempa bumi serta kegunungan dan letusan gunung api, tidak dianggap penting dalam narasi sejarah Indonesia. Mengapa? Sejarah Indonesia cenderung terkait dengan aktivitas manusianya. Apakah dengan demikian aktivitas kebumian dan kegunungapian dianggap sebagai musuh yang tidak perlu diperhatikan? Lalu bagaimana sejarah kebangsaan Indonesia berawal dari situasi dan kondisi alam? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Indonesia Jilid 5-1: Pemerintahan Hindia Belanda Dibentuk,Diakuisisi Properti VoC; Penduduk Menjadi Subyek Sejak 1665


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini

Dalam KBBI, "penjajahan" mengacu pada tindakan suatu negara atau bangsa yang menguasai dan mengendalikan negara atau bangsa lain secara paksa, biasanya untuk kepentingan ekonomi, politik, atau perluasan wilayah. Lebih lanjut, "penjajah" adalah negara atau bangsa yang melakukan tindakan penjajahan. Apakah penjajahan Belanda di Indonesia dimulai sejak Pemerintah Hindia Belanda terbentuk? Mari kita cek fakta! 


Jilid 5: Respons terhadap Penjajahan (Kerangka Konsep Penulisan “Sejarah Indonesia”): Keputusan pemerintah Belanda untuk menguasai kekayaan VOC yang bangkrut pada penghujung abad ke-18 menjadi awal dari usaha menjadikan Nusantara sebagai tanah jajahan. Sempat “jatuh” ke tangan Inggris, Belanda sejak 1810-an segera melakukan ekspansi kekuasaan ke semua wilayah (Pax Neerlandica). Hal itu menjadi awal, disusul berbagai kebijakan ekonomi dan politik yang diterapkan (sistem tanam paksa dan ekonomi liberal). Pembangunan infrastruktur, terutama jalan raya, pos, dan kereta api, yang berdampak besar pada perubahan sosial dan ekonomi. Bersama dengan itu, respons masyarakat Hindia Belanda terhadap penjajahan, dalam bentuk perang dan pemberontakan. Kelompok sosial yang memilih bersikap akomodatif terhadap kekuasaan kolonial, umumnya elite tradisional berbasis kerajaan dan kemudian pegawai kolonial, kelompok minoritas seperti Arab dan Cina, dan pemimpin agama yang tergabung dalam penghulu. Dinamika keagamaan di tengah hegemoni kolonial, mulai dari kegiatan misionaris hingga kebangkitan intelektual Islam yang berlangsung sejalan dengan intensifikasi jaringan dengan Mekkah pada abad ke-19. 

Lantas bagaimana sejarah properti VOC diakuisisi, dibentuk Pemerintah Hindia Belanda? Seperti disebut di atas, penjajahan mengacu pada tindakan suatu negara atau bangsa yang menguasai dan mengendalikan negara atau bangsa lain secara paksa. Penjajahan sudah dimulai sejak era VOC dimana penduduk dijadikan subyek sejak 1665. Lalu bagaimana sejarah properti VOC diakuisisi, dibentuk Pemerintah Hindia Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Rabu, 02 Juli 2025

Sejarah Indonesia Jilid 4-1: Laut Indonesia dan Era Kelautan dalam Navigasi Pelayaran Nusantara; Peta Laut P Melvill van Carnbee


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini

Hari ini, 2 Juli adalah hari kelautan nasional Indonesia. Selama ini, disebutkan hari itu didasarkan melalui Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1972 yang menetapkan tanggal 2 Juli sebagai Hari Kelautan Nasional. Namun (di internet) Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1972 tentang Pembentukan Panitia Urusan Pupuk dengan Susunan Keanggotaan Menteri Pertaniaan sebagai Ketua Merangkap Anggota. Akan tetapi sumber lain menyebut Hari Kelautan Nasional melalui Keppres No. 33 Tahun 2003 (https://pendidikan-sains.fmipa.unesa.ac.id/).Bagaimana bisa dan apa yang salah? Itu satu hal. Hal lain adalah tentang kelautan dan laut Indonesia sendiri.


Sejarah Hari Kelautan Nasional yang Dicanangkan oleh Presiden Soeharto. 2 Juli 2023. Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia terdiri dari lebih dari 17.000 pulau dan memiliki garis pantai yang panjang mencapai lebih dari 54.000 kilometer. Peranan laut yang penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia menjadi salah satu alasan munculnya peringatan Hari Kelautan Nasional di Indonesia pada tahun 1972 melalui Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1972 yang menetapkan tanggal 2 Juli sebagai Hari Kelautan Nasional. Tanggal 2 Juli 1972 pun menjadi peringatan pertama dari Hari Kelautan Nasional di Indonesia. Terdapat berbagai kegiatan yang biasanya dilakukan dalam peringatan Hari Kelautan Nasional, meliputi penegakan hukum maritim, pengawasan terhadap aktivitas perikanan ilegal, serta kampanye pengurangan polusi laut. Peringatan Hari Kelautan Nasional pun kini menjadi salah satu momentum untuk mempromosikan pariwisata bahari dan potensi ekonomi kelautan di Indonesia. Selain itu, peringatan ini juga menjadi ajang untuk memperkuat kerjasama internasional dalam bidang kelautan serta mengukuhkan posiis Indonesia sebagai negara maritim yang berperan aktif di tingkat global (https://kumparan.com/) 

Lantas bagaimana sejarah kelautan dan laut Indonesia dalam navigasi pelayaran perdagangan Nusantara? Seperti disebut di atas, kelautan di Indonesia menjadi penting karena itu diperingati setiap tanggal 2 Juli. Sejarah laut nusantara adalah bagian dari navigasi pelayaran perdagangan Nusantara dan peta-peta laut sejak P. Melvill van Caranbee menjadi sejarah laut Indonesia. Lalu bagaimana sejarah kelautan dan laut Nusantara dalam navigasi pelayaran perdagangan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Indonesia Jilid 3-1:Di Nusantara dan Canton Permulaan Hijriah; Serambi Mekkah di Aceh - Titik Nol Islam Nusantara di Barus


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini

Al-Qur'an kitab suci agama Islam identik dengan bahasa Arab. Bukti tertua bahasa Arab dengan aksara Arab ditermukan dalam prasasti Namara yang berasal dari tahun 328. Nabi Muhammad menerima wahyu pertama, yang menandai dimulainya dakwah Islam tahun 610. Lalu kemudian pada tahun 622 Nabi Muhammad SAW melakukan hijriah dari Mekah ke Medina (sebagai tahun pertama kalender hijriah). Di Sana’a, Yaman ditemukan sebuah papirus berbahasa Arab yang berasal dari tahun 643, teks yang dianggap sebagai contoh awal berbahasa Arab Islam.


"Titik Nol Islam" mengacu pada Kota Barus di Sumatera Utara, yang diyakini sebagai pusat awal penyebaran agama Islam di Nusantara (Indonesia). Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara diresmikan di Barus pada 24 Maret 2017 oleh Presiden Joko Widodo, menandai pentingnya kota ini dalam sejarah Islam Indonesia. Barus, yang terletak di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, adalah sebuah kota pelabuhan tua yang ramai dikunjungi pedagang dari berbagai negara pada masa lalu. Keberadaan makam-makam kuno, seperti Makam Mahligai dan Makam Papan Tinggi, juga menjadi bukti sejarah awal masuknya Islam ke wilayah ini. Meskipun ada beberapa perdebatan di kalangan sejarawan mengenai titik awal pasti penyebaran Islam, Barus secara resmi ditetapkan sebagai Titik Nol Peradaban Islam Nusantara, memperkuat posisinya dalam sejarah Islam Indonesia (AI Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah permulaan Hijriah di Nusantara dan Canton? Seperti disebut di atas, (agama) Islam bermula tahun 610 dan penanggalan tahun hijriah dimulai pada tahun 622, tahun kapan Nabi Muhammad SAW melakukan hijriah dari Mekah ke Medina. Lalu bagaimana sejarah permulaan Hijriah di Nusantara dan Canton? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Senin, 30 Juni 2025

Sejarah Indonesia Jilid 2-1: Indonesia versi Ptolomeus pada Abad ke-2; Apakah Tacola, Cocconagara Aurea Chersonesus di Malaya?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini

Jika ditanya AI: Prasasti tertua di Indonesia adalah Prasasti Yupa dari Kerajaan Kutai, yang berasal dari abad ke-5 Masehi. Prasasti ini ditemukan di daerah Muara Kaman, Kalimantan Timur, dan ditulis dalam bahasa Sanskerta dengan aksara Pallawa. Prasasti Yupa menjadi bukti keberadaan kerajaan Hindu tertua di Indonesia, yaitu Kerajaan Kutai Martadipura. Bagaimana dengan sejarah Indonesia versi Ptolomeus abad ke-2?


Semenanjung Emas (bahasa Yunani: Χρυση χερσόνησος; bahasa Latin: Chersonesus Aurea) adalah nama kuno yang digunakan oleh geografer Ptolomeus (c. 90 M – c. 168 M) untuk menyebut Semenanjung Malaya. Nama ini merupakan terjemahan dari Suvarnadvipa dalam bahasa Sanskerta. Marinus dari Tyrus juga menggunakan istilah ini, tetapi karena dvipa bisa berarti "semenanjung" atau "pulau", geografer Eratosthenes, Dionysius Periegetes, dan Pomponius Mela memutuskan untuk menerjemahkan Suvarnadvipa menjadi "Pulau Emas". Semenanjung Malaya dulu memiliki reputasi di dunia internasional sebagai sumber emas. Martin Behaim, di globe buatannya tahun 1492, mencantumkan pulau Chryse dan Argyre ("Emas" dan "Perak") di dekat Zipangu (Jepang) yang menurut Marco Polo "kaya akan emas". Sebuah ekspedisi dikirim ke daerah ini untuk menemukan dua pulau tersebut pada tahun 1587 di bawah pimpinan Pedro de Unamunu (Wikipedia). Word origin: L chersonesus; Gr chersonēsos; chersos, dry land; +nēsos, island).

Lantas bagaimana sejarah sejarah Indonesia versi Ptolomeus abad ke-2? Seperti disebut di atas, di dalam teks Geographia, ditulis Ptolomeus abad ke-2 terdapat wilayah yang diberi nama Aurea Chersonesus dimana di pantai baratnya diidentifikasi nama (tempat) Tacola dan Cocconagara. Apakah tiga nama tersebut di (semenanjung) Malaya? Lalu bagaimana sejarah Indonesia versi Ptolomeus abad ke-2? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sabtu, 28 Juni 2025

Sejarah Indonesia Jilid 1-1: Soal Pra Sejarah Penulisan Sejarah Indonesia; Judul Mencari Informasi versus Data Membentuk Judul


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini

Seiring dengan penulisan Sejarah Indonesia, sebanyak 10 jilid dan akan diumumkan ke publik pada tanggal 17 Agustus 2025, akan ditampilkan serial artikel Sejarah Indonesia dalam 10 jilid. Setiap artikel ditulis secara random dengan memberi nomor untuk identifikasi artikel yang dimaksud masuk ke jilid berapa. Artikel pertama Sejarah Indonesia diberi judul: Pra Sejarah Penulisan Sejarah Indonesia; Data Membentuk Judul vs Judul Mencari Informasi. Artikel nomor Jilid 1-1 adalah kode navigasi artikel pertama di Jilid 1. 


Kerangka Konsep Penulisan “Sejarah Indonesia”. Dasar Pemikiran: Setiap generasi menulis sejarahnya sendiri. Selama ini telah terbit dua buku “sejarah resmi” yaitu SNI (6 Jilid) dan IDAS (8 Jilid?). SNI terbit pertama kali 1977. IDAS dirintis pada tahun 2002. Kini setelah 12 tahun sejak IDAS, dianggap suatu kebutuhan untuk menulis ”baru” buku sejarah Indonesia dan dianggap perlu dan segera untuk menulis (kembali) perjalanan sejarah Indonesia dalam suatu buku resmi (official history), yang didanai oleh pemerintah c/q Kementerian Kebudayaan R.I. bekerjasama dengan Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI). Konseptual: “Keindonesiaan” akan diamati dalam proses pembentukannya sejak masa awal hingga kontemporer. Format penulisan dengan lebih menonjolkan peran orang Indonesia. Perspektif atau cara pandang “Indonesia-sentris” menjadi pegangan penulisan, tanpa mengabaikan perspektif lainnya yang akan memperkaya pembentukan “keindonesiaan”. Tujuan: untuk menghasilkan buku yang merupakan “Sejarah Resmi” (official history) dengan orientasi dan kepentingan nasional, untuk meningkatkan rasa kebangsaan (nasionalisme) dan cinta tanah air tanpa bersifat “nasionalistik”. Buku ini akan ditulis sebanyak 10 (sepuluh) jilid oleh sejarawan Indonesia sendiri secara kolektif. 

Lantas bagaimana sejarah pra sejarah penulisan Sejarah Indonesia? Seperti disebut di atas, kini sedang dipersiapkan buku Sejarah Indonesia sebanyak 10 jilid. Penulisan Sejarah Indonesia itu berarti sejarah Indonesia yang ditulis setelah Indonesia ada (17 Agustus 1945). Penulisan Sejarah Indonesia sebelum itu dianggap pera sejarah penulis Sejarah Indonesia. Dalam teknik penulisan sejarah adalah dua pendekatan yang bertentangan: data membentuk judul vs judul mencari informasi. Lalu bagaimana sejarah pra sejarah penulisan Sejarah Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.