Jumat, 11 Juni 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (59): Wilayah Indonesia Zaman Kuno, Konstruksi Sejarah; Eksplorasi Keberadaan Candi dan Prasasti


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog Klik Disini 

Analisis keberadaan candi dan data prasasti hanya terbatas pada penggambaran wujud candi dan isi prasasti yang dibandingkan dengan aspek yang terkait pada candi dan teks prasasti di tempat lain. Tampaknya belum ada studi yang mengagregasi data candi dan data prasasti. Peluang itulah yang akan dieksplorasi dalam artikel ini, seperti apa arsitektur (wilayah) Indonesia pada zaman kuno. Tentu saja pada zaman kuno berbasis pada wujud kerajaan-kerajaan, sementara pada masa kini dalam wujud negara yang terbagi ke dalam provinsi-provinsi.

Gambaran sejarah zaman kuno sebenarnya sudah dibuat sebagai bagian awal Sejarah Indonesia. Akan tetapi dalam narasi sejarah zaman kuno ini yang berumber dari data candi dan data prasasti hanya mengcapture pada kasus-kasus tertentu saja seperti prasasti Mulawarman (abad ke-4) dan prasasti Kedukan Bukit (abad ke-7), candi Borobudur (abad ke-8) dan candi Prambanan abad ke-9. Oleh karena itu kita tidak dapat membaca seluas mungkin peristiwa sejarah zaman kuno dan semulus apa garis continuum perjalanan waktu sejarah. Akibatnya kita tidak mendapatkan gambaran (wilayah) Indonesia zaman kuno di Aceh (prasasti Neuse abad ke-11) di Sumatra Utara (prasasti Batugana abad ke-14), di Sulawesi Utara (prasasti Watu Rerumeran), Sulawesi Selatan (prasasti Seko), Nusan Tenggara Barat (prasasti Wadu Tunti).

Lantas bagaimana arsitektur wilayah Indonesia zaman kuno? Seperti disebut di atas tidak tergambar dalam narasi Sejarah Indonesia. Gambaran arsitektur (wilayah) Indonesia jauh lebih luas jika dibandingkan pada masa kini (NKRI). Oleh karena itu arsitektur (Wilayah) Indonesia haruslah dipandang sebagai wujud Nusantara. Dalam hal ini digunakan data candi dan data prasati. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe berupa candi dan prasasti dari yang tertua.