Kamis, 25 Januari 2024

Sejarah Bahasa (259): Bahasa Papua Orang Papua di Pulau Papua; Kesalahan Penamaan Nova Guenia, OrangPapua OrangNusantara


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Kelompok bahasa Papua adalah kelompok bahasa-bahasa di Pasifik barat (wilayah negara-negara Papua Nugini, Indonesia, Timor Leste, dan Kepulauan Solomon), yang tidak diklasifikasikan sebagai bagian dari rumpun bahasa Austronesia ataupun Australia. Konsep masyarakat Papua sebagai bangsa Melanesia yang berbeda dari pertama kali diusulkan dan ditunjuk oleh Sidney Herbert Ray pada tahun 1892.


Orang asli Papua menurut Undang-Undang Otonomi khusus Papua adalah orang yang berasal dari rumpun ras Melanesia yang terdiri dari berbagai suku-suku asli di Pulau Papua dan/atau yang diterima serta diakui sebagai orang asli Papua oleh masyarakat hukum adat Papua. Sebutan Orang Asli Papua melekat dengan istilah Masyarakat Hukum Adat (MHA) yang menggambarkan jati diri orang asli Papua itu sendiri, termasuk pada provinsi Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Tengah. Istilah Orang Asli Papua sering diartikan menjadi tentang garis keturunan laki-laki atau Patrilineal dari rumpun ras Melanesia yang ada di wilayah Papua. Wilayah tersebut secara de facto bisa bicara tentang wilayah teritori, sumber daya alam, budaya, kearifan lokal bahkan juga tentang religiusitas. Ggaris patrilineal dikarenakan umumnya masyarakat adat papua mewarisi fam atau marga dari ayahnya. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Papua Orang Papua di Pulau Papua? Seperti disebut di atas bahasa Papua adalah bahasa yang berbeda dengan rumpun bahasa lainnya. Kesalahan penamaan Nova Guenia, Orang Papua Orang Nusantara. Lalu bagaimana sejarah bahasa Papua Orang Papua di Pulau Papua? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (258): Bahasa Teluk Triton, Antara Pulau Nematota dan Pulau Aiduma; Pulau Mauwara, Lobo dan Danau Kamaka


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Teluk Triton adalah teluk pertama di pantai barat Papua yang dibangun pada era Pemerintah Hindia Belanda. Di bagian dalam teluk terdapat kampong Lobo. Di atas lkampong Lobo terdapat danau Kamaka; di bagian dalam teluk terdapat pulau Mauwara. Teluk Triton di kawal oleh dua pulau di lepas pantai yakni pulau Nematota dan pulau Aiduma. Bahasa apakah yang digunakan di wilayah teluk pada masa lampau?


Lobo adalah sebuah kampung di distrik Kaimana, kabupaten Kaimana, Papua Barat. Kampung ini Lobo didirikan pada tahun 1828 oleh Belanda. Mereka mendirikan Fort Du Bus di Lobo dengan peresmian resmi pada 24 Agustus 1828. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2020, penduduk di daerah ini berjumlah 926 jiwa. Suku asli yang tinggal di kabupaten Kaimana adalah suku Kuripasai, Miereh, Maerasi, Irarutu, Koiway, Oburau, Madewana, dan Kuri. Teluk Triton adalah sebuah teluk dikenal dengan keindahan bawah air, kekayaan biota, serta warisan budayanya yang bersejarah hal ini yang menyebabkan teluk ini dijuluki "The Lost Paradise" oleh para wisatawan. Teluk ini merupakan potensi objek wisata yang ada di Papua Barat yang tidak kalah indah dengan Raja Ampat. Seperti sebagian besar wisata bahari di Indonesia yang terkenal dengan keindahan dan kekayaan bawah lautnya, Teluk Triton juga menyimpan berbagai macam keindahan dan kekayaan alam yang dapat memukau mata para wisatawan yang berkunjung kesana. Didekat kampung Lobo di teluk Triton terdapat beberapa lukisan cadas manusia purba di situs Ganggasa dan Irisjawe. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa di Teluk Triton, diantara Pulau Nematota dan Pulau Aiduma? Seperti disebut di atas, wilayah teluk Triton adalah wilayah pertama di pantai barat yang dikembangkan. Pulau Mauwara, Lobo dan Danau Kamaka. Lalu bagaimana sejarah bahasa di Teluk Triton, diantara Pulau Nematota dan Pulau Aiduma? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982