Selasa, 04 Oktober 2022

Sejarah Bangka Belitung (27): Kota Tanjung Pandan, Dulu Lebih Besar dari Muntok dan Pangkal Pinang; Kini Kota Kedua di Babel


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bangka Belitung dalam blog ini Klik Disini  

Tanjung Pandan pada dasarnya adalah kota tua, kota yang berada di pulau Belitung. Tanjung Pandan sejak doeloe sudah menjadi pusat perdagangan di pulau Belitung dan sekitar. Pada saat permulaan cabang Pemerintah Hindia Belanda, Residen berkedudukan di Muntok dan Asisten Residen berkedudukan di Tanjung Pandan. Pada fase ini kota Tanjung Panda jauh lebih besar dari kota Pangkal Pinang. Ketika ibu kota residentie relokasi dari Muntok ke Pangkal Pinang, kota Tanjoeng Pandang berkembang pesat melampaui kota Muntok dan kota Pangkal Pinang. Kota Tanjung Pandang dapat dikatakan kota sepanjang masa.


Tanjungpandan adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Belitung, provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang sekaligus menjadi ibu kota dari kabupaten Belitung. Tanjungpandan adalah kota pelabuhan dimana pelabuhan dikelola oleh BUMN PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Tanjungpandan. Kecamatan Tanjungpandan terdiri dari 7 kelurahan dan 9 desa, yakni: Kampong Damai, Kota Tanjungpandan, Lesung Batang, Paal Satu, Pangkal Lalang, Parit, Tanjung Pendam. Selain itu adalah desa-desa Aik Ketekok, Aik Pelempang Jaya, Aik Rayak, Air Merbau, Air Saga, Buluh Tumbang, Dukong, Juru Seberang dan Perawas. Penduduk asli kabupaten Belitung atau juga pulau Belitung adalah suku Sawang. Selain suku Sawang ada juga suku lainnya seperti suku Lingge, suku Ulim, suku Juru dan suku Parak, yang masih erat dengan budaya Melayu, dan merupakan suku mayoritas di Belitung, demikian halnya di kecamatan Tanjungpandan, selain suku Melayu, terdapat beragama etnis lain, dengan jumlah signifikan yakni Tionghoa, kemudian ada juga suku Jawa, Sunda, Batak, Minangkabau, dan suku lainnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Belitung 2021 agama yang dianut penduduk Tanungpandan sangat beragam dengan mayoritas menganut agama Islam yakni 87,50 persen (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Tanjung Pandan, yang dulu kota lebih besar dari Muntok dan Pangkal Pinang? Seperti disebut di atas, ibu kota di pulau Belitung dari masa ke masa berada di Tanjung Pandan, sementara ibu kota di pulau Bangka awalnya di Muntok kemudian relokasi ke Pangkal Pinang. Pada masa ini kota Tanjung Pandan, kota kedua di (provinsi) Bangka Belitung (setelah ibu kota provinsi di Pangkal Pinang). Lalu bagaimana sejarah Tanjung Pandan, yang dulu kota lebih besar dari Muntok dan Pangkal Pinang? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Bangka Belitung (26): Pulo Belitung Antara Pulau Bangka dan Selat Karimata; Kalau Sangka Jauh di Mata, Dekat di Hati


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bangka Belitung dalam blog ini Klik Disini 

Nama pulau Belitung sudah dikenal sejak lama. Namun namanya pasang surut, tenggelam. diantara nama-nama besar: nama pulau Bangka dan nama selat Karimata. Saya baru kali ini memperhatikan pulau Belitung. Semua itu karena di dalam perjalanan hidup saya yang pernah berkunjung ke seluruh wilayah di Indonesia, saya baru menyadari dan dapat dikatakan ternyata saya belum pernah mengunjungi pulau Belitung. Boleh jadi saya telah melewatinya baik melalui moda transportasi laut maupun transportasi udara. Ketika pernah berkunjung ke pulau Bangka, tampaknya saya hanya terbatas di pulau Bangka. Kalau disangka jauh di mata, tetapi kini dekat di hati.


Belitung, atau Belitong (bahasa setempat, diambil dari nama sejenis siput laut), dulunya dikenal sebagai Billiton adalah sebuah pulau di lepas pantai timur Sumatra, diapit oleh Selat Gaspar dan Selat Karimata. Pulau ini terkenal dengan lada putih (Piper sp.) yang dalam bahasa setempat disebut sahang dan bahan tambang tipe galian-C seperti timah putih, pasir kuarsa, tanah liat putih (kaolin), dan granit. Akhir-akhir ini menjadi tujuan wisata alam alternatif. Pulau ini dahulu dimiliki Britania Raya (1812), sebelum akhirnya ditukar kepada Belanda, bersama-sama Bengkulu, dengan Singapura dan New Amsterdam (sekarang bagian kota New York). Kota utamanya adalah Tanjung Pandan. Pulau Belitung terbagi menjadi 2 kabupaten yaitu Kabupaten Belitung, beribukota di Tanjung Pandan, dan Belitung Timur, beribukota Manggar. Sebagian besar penduduknya, terutama yang tinggal di kawasan pesisir pantai, sangat akrab dengan kehidupan bahari yang kaya dengan hasil ikan laut. Sumber daya alam yang tak kalah penting bagi kehidupan masyarakat Belitung adalah timah. Usaha pertambangan timah sudah dimulai sejak zaman Hindia Belanda. Penduduk Pulau Belitung terutama adalah suku Melayu (bertutur dengan dialek Belitung) dan keturunan Tionghoa Hokkien dan Hakka (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah pulau Belitung, antara pulau Bangka dan pulau Karimata? Seperti disebut di atas, nama pulau Belitung sudah dikenal sejak lama, namun pasang surut tenggelam di bawah nama besar Bangka dan Karimata. Kini, siapa sangka jauh di mata tetapi dekat di hati. Lantas bagaimana sejarah pulau Belitung, antara pulau Bangka dan pulau Karimata? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.