Sabtu, 10 Februari 2024

Sejarah Bahasa (291): Bahasa Abun Bahasa Isolat Kabupaten Tambrau; Ragam Sebutan Bilangan Berbilang Ragam Bilangan


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Abun (juga dikenal dengan nama Yimbun, A Nden, Manif, Karon Pantai) adalah salah satu bahasa Papua Barat di kabupaten Tambrau. (ibu kota di Sausapor) Bahasa Abun di kampong Jokte, kampong Baun, kampong Subun, kampong Bamusbama di distrik Sausapor. Bahasa ini tidak berkerabat dekat dengan bahasa lain. Penutur bahasa Abun mulanya di kamponmg Abun kemudian pindah ke Sausapor. Ethnologue dan Glottolog mengelompokkannya sebagai bahasa isolat berdasarkan kesamaan kata ganti.


Analisis Kata Bilangan Bahasa Abun Ragam Abun Ta Dusreuj Bikar Kabupaten Tambrauw. Irwan Soulisa, Frenny S. Pormes, Peter Manuputty (Dosen Universitas Victory Sorong). 2020. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kata bilangan bahasa Abun Ragam Abun Ta di Distrik Kibar Kabupaten Tambrau. Bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah penulis sendiri. Hasil yang diperoleh bahwa kata bilangan pada bahasa Abun memiliki pengertian mengartikan arti maksud sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, juga pada adjektiva bahasa Abun memiliki bentuk numeralia, yang terdiri atas (1) Numeralia pokok, (2) Numeralia Tingkat. Dari makna Numeralia bahasa Abun dapat diidentifikasi (1) numeralia pokok tentu, (2) numeralia pokok taktentu, (3) numeralia ukuran. (Jurnal Akrab Juara)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Abun bahasa isolat di kabupaten Tambrau? Seperti disebut di atas bahasa Abun di Sausapor, Tambrau. Ragam sebutan bilangan berbilang ragam bilangan. Lalu bagaimana sejarah bahasa Abun bahasa isolat di kabupaten Tambrau? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (290): Bahasa Mpur Bahasa Isolat di Pedalaman Kabupaten Tambrau; Pantai Utara Semenanjung Kepala Burung


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Mpur dituturkan di kampong Kebar, distrik Kebar, kabupatren Tambraw, provinsi Papua Barat. Bahasa Mpur berbatasan dengan bahasa Meyah di sebelah timur dan bahasa Abun di sebelah barat serta bahasa Maibrat di sebelah selatan. Bahasa Mpur berbeda dengan bahasa Meyah, bahasa Abun dan bahasa Maibrat.


Mpur atau Amberbaken (juga dikenal dengan nama Kebar, Ekware, dan Dekwambre), adalah salah satu bahasa di Papua Barat. Bahasa ini tidak berkerabat dekat dengan bahasa apa pun. Meski Ross (2005) mengelompokkannya ke dalam rumpun bahasa Papua Barat berdasarkan kesamaan kata gantinya. Ethnologue dan Glottolog mengelompokkannya sebagai bahasa isolat. Kebar adalah sebuah distrik di kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya jumlah penduduk sebanyak 1.228 jiwa, Kebar terdiri dari kampong Anarum, Apoki, Injai, Jafai, Jambuani, Manaria, Matatun, Wabanek, Wasanggon. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Mpur bahasa Isolat di pedalaman kabupaten Tambrau? Seperti disebut di atas bahasa Mpur adalah bahasa isolate. Pantai utara Semenanjung Kepala Burung. Lalu bagaimana sejarah bahasa Mpur bahasa Isolat di pedalaman kabupaten Tambrau? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982